Recommended

[VIDEO] Kick Andy (2011): Kisah Para Petualang

http://www.kickandy.com/theshow/1/1/2099/read/KISAH-PARA-%20PETUALANG.

 

Jumat, 27 Mei 2011 21:30 WIB
KISAH PARA PETUALANG

1105-kick-andy

Dalam perjalanan kehidupan seorang manusia, pada suatu saat terkadang memerlukan sebuah proses mencari makna hidup melalui hal-hal yang tidak terduga dan bahkan tidak dapat dimengerti oleh orang lain. Hal tersebut dapat berupa melakukan aktifitas berbeda yang diluar rutinitas, kegemaran yang dilakukan secara total, maupun peristiwa-peristiwa yang dialami ketika berada dalam perjalanan menuju suatu tempat. Sesungguhnya inti dari semuanya itu adalah adanya perjuangan dan proses pembelajaran yang dinikmati dengan ikhlas. Itulah yang telah dilakukan oleh para tamu Kick Andy dalam episode ini, mereka adalah para petualang yang sejenak berbagi kisah perjalanannya dengan kita.

Rob Rama Rambini. Pria kelahiran Roma, Italia ini adalah sulung dari 3 bersaudara. Ibundanya adalah seorang pianis dan komposer musik, Trisutji Kamal. Besar di Jakarta dan saat lulus SMA ia ikut ayahnya dan tinggal di berbagai negara di Eropa dan Rusia. Selama hidupnya, Rama mengaku tidak pernah tinggal lama disuatu tempat, karena mengikuti sang ayah yang bekerja di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI). Perasaan tidak pernah terikat pada suatu tempat, bisa jadi telah membuat sosok Rama akhirnya mampu melakukan solo sailing dari California ke Indonesia selama lebih kurang 11 bulan. Dengan membiayai sendiri pelayarannya dengan kurang lebih 250 juta rupiah, Rama berlayar seorang diri dengan menggunakan perahu layar tipe Jensen Marine Cal. Kapalnya yang ia namai KONA, berukuran 30 kaki (10 meter). Bersama bayangannya, ia berlayar dari Oakland, California, ke Hawaii, kemudian turun melalui Kepulauan Solomon, Vanuatu, dan Karang Laut, ke Port Moresby, Papua New Guinea sebelum sampai ke Bali. Setelah berlayar lebih dari 10.000 kilometer seorang diri melintasi Samudera Pasifik, Rama akhirnya tiba di Dermaga Balima, Pelabuhan Tanjung Benoa, Bali pada 3 April 2011. Hikmah perjalanan ini tidaklah sia-sia. Selain ia dapat bertemu dengan ibunya, yang telah hampir 30 tahun tak ia temui, ia juga telah mencatatkan namanya dalam buku Museum of Record Indonesia (MURI) sebagai orang Indonesia pertama yang berlayar seorang diri dari California ke Bali. Berbagai kisah dalam pelayarannya ia tuturkan untuk pemirsa Kick Andy. Mulai dari terombang-ambing dilaut hingga hampir bunuh diri, bertemu badai, hingga bagaimana ia menjalani aktifitasnya didalam kapal selama10 bulan 27 hari.

Tamu berikut adalah Vebri Adrian, tetapi ia dipanggil Ebbie. Ebbie berasal dari Pagar Alam, Sumatera Selatan, dari sebuah kampung yang menurut Ebbie jauh dari kota. Sejak kecilpun ia tidak betah tinggal berlama-lama disuatu tempat. Jakarta adalah kota pertama yang dikunjunginya. Ebbie kemudian cukup lama bermukim di Yogyakarta dari masa kuliah hingga bekerja disana. Saat ini Ebbie telah melakukan perjalanan keliling 33 provinsi Indonesia dan sudah 1000 destinasi wisata telah ia kunjungi selama 4 tahun terakhir. Ditahun 2005, Ebbie memutuskan berhenti bekerja untuk bertekad keliling Indonesia. Ia pun menggunakan semua uang tabungannya untuk membiayai travelling-nya. Bagi Ebbie travelling adalah kepuasan batin, uang baginya nomor dua, dan kemudian uang yang di dapat ia digunakan untuk kembali travelling. Hidup matinya untuk travellig. Tetapi ia tidak sekedar berpetualang, tetapi juga memotret. Bahkan kemampuan memotret ia dapat secara otodidak ketika ia mulai melakukan perjalanan. Foto-foto hasil jepretannya yang ia hargai cukup tinggi tersebut, kini telah banyak digunakan oleh perusahaan-perusahaan besar untuk digunakan sebagai materi iklan maupun kartu pos. Selanjutnya Ebbie yang menyebut diri sebagai travel photographer ini, terobsesi membuat buku yang lengkap tentang Indonesia agar kedepan nanti Indonesia dapat menjadi tujuan utama wisata di Asia. Didepan pemirsa Kick Andy, Ebbie membagikan kisah pengalamannya yang menarik. Tak hanya suka duka perjalanan tetapi juga cerita unik dari bercelana koteka, kisah terseret arus dilaut, hingga pengalaman memotret hantu.

Kisah seru lain hadir dari penuturan tamu kita, Agustinus Wibowo. Agus, pria asal lumajang ini telah Keliling ke negara-negara seperti Tajikistan, Kirgizstan, Kazakhstan, Uzbekistan, Turkmenistan, Afghanistan, Iran, Pakistan, Nepal, India, China, Malaysia, dan negara-negara Asia Tenggara lainnya melalui jalur darat. Ia Fasih bahasa Persia (Farsi, Dari dan Tajik), Inggris, Cina, Indonesia dan juga Jawa. Juga pernah lancar menggunakan bahasa Rusia, Urdu (Hindi), Uzbek, Turki, Kirgiz, Mongol, Jepang, Perancis, dan Jerman.

Sewaktu masih sekolah, Agus kecil pernah ditanya guru tentang cita-citanya. Dengan mantab ia menjawab menjadi turis. Kini ia telah mewujudkan cita-citanya tersebut.  Sejak tahun 2002, Agus telah backpacking ke berbagai negara-negara yang namanya berakhiran “STAN”. Bahkan ia jatuh hati dan tinggal cukup lama pada negara yang paling berbahaya, yaitu Afghanistan. Dahulu Agus dikenal sebagai seorang kutubuku yang malas pergi keluar, tapi setelah terinspirasi keberanian seorang teman perempuan asal Jepang yang telah backpacking tanpa kemampuan berbahasa (bahasa Inggris sekalipun), Agus pun memulai perjalanan daratnya menuju negara-negara sekitar China (karena ia memulai saat liburan kuliah). Agus biasanya mempelajari bahasanya dulu sebelum datang ke negaranya. Sebab ia melakukan perjalanan seorang diri, tanpa penerjemah ataupun kawan seperjalanan karena itu berkomunikasi dengan penduduk lokal menjadi modal yang sangat penting. Ribuan kilometer telah ia tempuh dengan berbagai macam alat transportasi seperti kereta api, bus, truk, hingga kuda, keledai dan tak ketinggalan jalan kaki. Saat uangnya habis maka ia akan menetap sementara di suatu tempat, bekerja serabutan guna mengumpulkan uang lagi dan kembali melanjutkan perjalanan. Untuk mendapatkan penghasilan Agus menjual foto-fotonya dan juga membuat tulisan tentang tempat-tempat yang ia kunjungi untuk beberapa media di China, Singapura dan Indonesia.

Didepan pemirsa Kick Andy, Agus berkisah tentang negeri-negeri yang tak terbayangkan oleh kita sebagai tujuan perjalanan. Kisah duka dipukuli tentara, dirampok sopir taxi, dikira agen rahasia, ditahan tentara, hingga kejadian hampir diperkosa, bagi Agus tak lagi menjadi cerita sedih. Dengan komplit ia pun menuturkan berbagai kisah menegangkan saat berkendara kuda selama 5 hari di jalanan setapak pegunungan yang membelah jurang, saat ia ditangkap polisi Uzbekistan karena tak sengaja menginap di rumah pekerja seks komersial, juga pengalaman menyelundup ke suatu negara karena kesulitan administrasi, hingga rekor nya saat tidak mandi selama dua bulan. Keputusannya untuk menyatu dengan budaya setempat, menjalin persahabatan dengan banyak orang di tiap tempat, merasakan kehidupan masyarakat di suatu tempat menjadikan Agus seperti sumur cerita yang tak pernah habis ditimba.

Bagi banyak orang, aktivitas traveling murah yakni menjadi seorang bakckpaker mungkin adalah sekedar hobi. Tetapi Agus adalah seorang petualang, pengembara, dan backpaker sejati. Baginya hakikat kehidupan ini juga sebenarnya adalah perjalanan, semua manusia adalah musafir kehidupan, dan bagi Agus, backpaking adalah hidup dan napasnya.

About Agustinus Wibowo

Agustinus is an Indonesian travel writer and travel photographer. Agustinus started a “Grand Overland Journey” in 2005 from Beijing and dreamed to reach South Africa totally by land with an optimistic budget of US$2000. His journey has taken him across Himalaya, South Asia, Afghanistan, Iran, and ex-Soviet Central Asian republics. He was stranded and stayed three years in Afghanistan until 2009. He is now a full-time writer and based in Jakarta, Indonesia. agustinus@agustinuswibowo.com Contact: Website | More Posts

Leave a comment

Your email address will not be published.


*