Recommended

Interviews

Kompas (2008): Agus-Hidup Ini adalah Perjalanan

15 Maret 2008 Kompas Sosok   Agus: Hidup Ini adalah Perjalanan… Sabtu, 15 Maret 2008 | 00:51 WIB”Hidup adalah perjalanan, kita tak tahu kapan perjalanan hidup akan selesai. Saya pun tak tahu kapan petualangan ini akan berakhir. Saya ingin terus berpetualang, masih banyak tempat yang ingin saya kunjungi,” ujar Agustinus Wibowo dalam sebuah perbincangan melalui Yahoo Messenger. Agustinus Wibowo adalah seorang petualang, pengembara, backpacker. Bagi banyak orang, aktivitas perjalanan murah sebagai seorang backpacker adalah hobi. Sedangkan bagi Agus, menjadi backpacker adalah hidupnya, napasnya setiap hari. Ketika tulisan ini dibuat, Agus, panggilannya, sedang menetap sementara di Afganistan. Sudah hampir tiga tahun dia melakukan perjalanan tanpa jeda melalui jalur darat melintasi Asia Selatan dan Tengah. Ia sedang melakukan ”misi pribadinya” keliling Asia. Ini merupakan bagian dari cita-citanya keliling dunia. Perjalanan Agus dimulai dari Stasiun Kereta Api Beijing, China, 31 Juli 2005. Dari Negeri Tirai Bambu itu ia naik ke atap dunia, Tibet, menyeberang ke Nepal, turun ke India, lalu menembus ke barat, masuk ke Pakistan, Afganistan, Iran. Dia berputar lagi ke Asia Tengah, diawali dari Tajikistan, kemudian Kirgistan, Kazakhstan, hingga Uzbekistan dan Turkmenistan. Ribuan kilometer dia tempuh dengan berbagai jenis moda transportasi, seperti kereta api, bus, truk, hingga kuda, keledai, dan berjalan [...]

March 15, 2008 // 0 Comments

Kompas Cyber Media (2008): Karena Hidup Ini Adalah Perjalanan

5 Maret 2008 Kompas Cyber Media Travel | Petualang Agus: Karena Hidup Ini Adalah Perjalanan… “HIDUP ini adalah sebuah perjalanan. Kita tidak tahu kapan perjalanan hidup kita akan selesai. Begitu pula saya tidak tahu kapan petualangan saya ini akan berakhir. Yang saya tahu, saya masih ingin terus melanjutkan petualangan saya. Masih ada banyak tempat yang ingin saya kunjungi,” ujar Agustinus Wibowo dalam sebuah perbincangan. Ketika tulisan ini dibuat, Agus, begitu biasa ia disapa, sedang menetap sementara di Afghanistan. Ia telah hampir tiga tahun melakukan perjalanan tanpa jeda melalu jalur darat melintasi Asia Selatan dan Tengah. Ia sedang melakukan ”misi pribadinya” keliling Asia, bagian dari cita-citanya keliling dunia. Perjalanannya dimulai dari Stasiun Kereta Api Beijing, China pada tanggal 31 Juli 2005. Dari negeri tirai bambu itu ia naik ke atap dunia Tibet, menyeberang ke Nepal, turun ke India, kemudian menembus ke barat, masuk ke Pakistan, Afghanistan, Iran, berputar lagi ke Asia Tengah, diawali Tajikistan, kemudian Kyrgyzstan, Kazakhstan, hingga Uzbekistan dan Turkmenistan. Ribuan kilometer yang dilaluinya ia tempuh dengan berbaga macam alat transportasi seperti kereta api, bus, truk, hingga kuda, keledai dan tak ketinggalan jalan kaki. ”Saya menghindari perjalanan dengan pesawat. Perjalanan udara menghalangi saya menyerap saripati tempat-tempat yang saya kunjungi. Menyatu [...]

March 5, 2008 // 0 Comments

Kontan (2007): Yuk, Keliling Dunia Tanpa Duit Berjuta-juta!

Kontan Minggu I, Oktober 2007 Yuk, Keliling Dunia Tanpa Duit Berjuta-juta!   Seluk-beluk seorang backpacker Tidak perlu menjadi triliuner untuk bisa keliling dunia. Modal niat dan tekat saja bisa membawa pehobi backpacker berkelana ke mana-mana. Eh7 Anda juga bisa meniru mereka, lo!   Agung Ardyatmo, Aprillia Ika, Femi Adi S.   Trinity. Begitu ia minta disapa. Dalam usia kepala tiga, wanita ini sudah banyak mengunjungi tempat-tempat menarik di dalam dan luar negeri. Jangan membayangkan Trinity sebagai wisatawan yang tinggal duduk manis dengan pelayanan dan fasilitas hotel bintang lima. Bukan seperti itu. Modal Trinity untuk bepergian adalah sebuah ransel di punggungnya. Jadi, jangankan kamar mewah dengan jacuzzi, Trinity rela tidur di terminal dan bandara untuk menghemat biaya perjalanan. Gaya Trinity ketika sedang bepergian itu lazim disebut sebagai backpacker. Trinity hanyalah salah seorang dari jutaan pehobi iMickjHickfn- di dunia. Menurut Bimada, pemilik jaringan Bakmi Raos yang juga hobi backpacker, ada dua tipe backpacker. Pertama, orang yang punya uang namun dia ingin bepergian dengan dana minimal. Kedua, orang yang ingin bepergian namun tidak mempunyai uang yang cukup. Bagi seorang backpacker, ada kepuasan tersendiri jika bisa mengunjungi suatu tempat tanpa harus terikat jadwal ketat yang biasa dilakukan biro perjalanan wisata. “Saya selalu melakukan backpacking [...]

October 9, 2007 // 1 Comment

Weekender (2007): The Traveler’s Tale

August 2007 Jakarta Post Weekender The Traveler’s Tale What does travel really mean to us – is it about the adventure and discovery, or just being able to say that we have been there and done that? Yunetta Anggiamurni gives her perspective. “And at night I like to love to listen to the stars. It is like 500 hundred million little bells.” This was how Antoine de Saint-Exupéry expressed his adoration of a beautiful starlit night in his masterpiece, Le Petit Prince (The Little Prince). Although it was supposed to be a book for children, the work has become one that adults should read because the writer’s message is clear: Are you an open-minded person? Above all, de Saint-Exupéry tried to encourage readers to do one important thing: travel. Indeed, we view traveling as the quest for freedom, of choosing the place we want to go, of having the luxury of not worrying about daily work obligations, of satisfying our thirst for new experiences, in visiting places and meeting new people. But for most of us, traveling also requires time, money and delicate negotiations with friends, family, children, boyfriends, girlfriends and so forth. In short, no room for individual needs. [...]

August 23, 2007 // 0 Comments

Elite Traveler (携程自由行): 他的 Avgustin.Net

Avgustin.Net收藏了翁鸿鸣大量关于亚洲大陆旅行的照片和文字记载。这些照片的视角不同于普通风景图片,他们全部出自于一个摄影记者的眼睛。翁鸿鸣说,是旅行,教会了他如何尊重不同文化,不同的人,也教会他这个世界并不像我们梦想中那样美好,还有太多的事物等待我们去探索和注视。在我们的世界中,美丽与丑陋,快乐与悲伤,多彩语贫乏,它们始终并存。

August 19, 2007 // 0 Comments

星洲日报(马来西亚)2007:我的生活,一定是要爲了看世界

“自小,翁鸿鸣就对旅行充满幻想和憧憬。小学老师曾经问过他的志愿,当时他回答说将来相当一名游客。老师告诉翁鸿鸣,游客不是一种职业。那位老师可能不知道,翁鸿鸣真的把旅行当做一生的志愿,老师也可能不知道,许多年后,翁鸿鸣真的在路上找到了可以让他不断游走的工作。”

July 1, 2007 // 2 Comments

Globe Asia (2007): Solo Travel – Wealth of Experience

  SOLO TRAVEL: WEALTH OF EXPERIENCE Holiday season is approaching and perhaps it’s time to do something different. Try solo traveling. The trip might be more costly than joining an arranged tour but the joy of discovery is more than adequate reward, say Agustinus Weng and Nefransjah. BY MARY R. SILABAN Flying business class, staying at five-star resorts, joining a flock of fellow tourists in an air-conditioned bus and eating a sandwich while visiting an ancient temple is not how Nefransjah and Agustinus Wibowo like to travel. The two independent travelers, or what people usually call backpackers, demand the freedom to add their own flavor. While on the road, Nefransjah tries to be as close as he can to the street, and that means taking as few air flights as possible and avoiding the usual tourist sites. “1 want to absorb all the local ambience,’ says the 37 year-old. For Agustinus, 26, there’s no thought of joining a group tour. “When we travel solo, we have the closest contact with the local community. We can communicate with the locals and learn much valuable knowledge rather than merely historical facts a tour guide may provide you, says Agustinus. The young traveler [...]

June 29, 2007 // 1 Comment

The Jakarta Post (2007): Yustinus Wibowo—Going around the world on a shoestring

21 June 2007 The Jakarta Post People http://www.thejakartapost.com/news/2007/06/21/yustinus-wibowo-going-around-world-shoestring.html Yustinus Wibowo Going around the world on a shoestring Maggie Tiojakin, Contributor, Jakarta A hundred and fifty years ago, when so much of the world was still unknown to the majority of the earth’s inhabitants, exploring uncharted lands and seas was available only to a privileged few. Today, with the help of technology, it isn’t uncommon for one to travel the world in twenty-four hours by plane, or twenty-four seconds with the click of a mouse. However, there are others who cling onto the exotic dream of being an explorer crossing multiple frontiers. Meet Agustinus Wibowo. Born in Lumajang, East Java, on Aug. 8, 1981, the 26-year-old has been embarking on an around-the-world journey since July 28, 2005, as a backpacker with only US$2,000 in his pocket — the amount of money he managed to save while studying and working part-time in Beijing, China. So far, the former student of Tsinghua University has visited more than a dozen countries in Asia — far-flung lands which others have probably only heard of in the news such as Kazakhstan, Kyrgyzstan, Tajikistan, Nepal, India, Tibet, Pakistan, Iran, Turkmenistan, Uzbekistan, Mongolia, China, Vietnam, Cambodia, Laos, Malaysia [...]

June 21, 2007 // 5 Comments

Harian Analisa (2006): Negeri Berjuta Warna

Minggu, 10 September 2006 Harian Analisa (Medan, Indonesia): India Negeri Berjuta Warna MENJADI salah satu negara terpadat penduduknya dengan jumlah lebih dari 1 miliar jiwa, India adalah sebuah negeri penuh pesona. Salah satu pesonanya, India sangat lekat dengan nilai-nilai tradisi leluhurnya. Kendati budaya westernisasi sulit dihindari masuk ke semua lini hidup masyarakat India, nilai-nilai religi dan tradisi masih dijunjung. India begitu kaya dengan upacara tradisinya. Nilai -nilai religi yang bersumber dari ajaran Hindu dan Budha menjadikan tatanan kehidupan masyarakat India tak hanya luhur dan suci. juga begitu eksotis di mata dunia. Salah seorang mahasiswa asal Indonesia, Agustinus Wibowo. melakukan perjalanan mengitari Asia. India menjadi salah satu tempat yang sangat memikat hatinya. Agustinus sempat berbulan-bulan tinggal di beberapa wilayah di India, hingga ke pedalamannya. Dan dia masuk dan merekam jauh ke dalam kehidupan keseharian masyarakatnya. Selain India, Agustinus lelah menjejakkan kakinya di Nepal, Tibet, Thailand, Cina, Afghanistan, dan kini di Iran. Sebagai salah satu negara penghasil tekstil terbesar, India menyajikan pemandangan keseharian yang penuh warna. Apalagi ditambah dengan kecenderungan masyarakat India yang suka mengenakan pakaian dengan warna-warna yang cerah. Secara fotografis, merekam India lewat foto menjadi hal yang menarik. Berjuta warna tersaji di setiap sudut kota-kota di India. Dengan kameranya Agustinus [...]

October 21, 2006 // 3 Comments

1 5 6 7