Recommended

Publication

Seputar Indonesia (2008): Jelajahi Dunia demi Ilmu

20 May 2008 Seputar Indonesia Jelajahi Dunia demi Ilmu Seputar Indonesia Daily   MENUNTUT ilmu tidak lagi harus melalui bangku sekolah. Memburu ilmu bisa didapat dengan melanglang buana. Bagi Agustinus Wibowo, 27, berada di Lembah Hunza,Chapursan, yang melintang sejajar dengan perbatasan Pakistan dan Afghanistan,serasa berada di taman firdaus. Semilir angin yang sejuk, udara yang segar dan pemandangan yang indah,membuat Agustinus dan penduduk Hunza larut dalam suasana nyaman. Chapursan hanya salah satu tempat yang sempat disinggahi Agustinus dari sekian banyak kota di dunia.Pria kelahiran Lumajang, Jawa Timur ini, sejak tiga tahun lalu mulai berkelana mengelilingi Asia dengan satu tujuan, mencari ilmu dan mengenal pahitmanisnya kehidupan berpetualang di negara lain. Asia telah puas dia jelajahi. Saat ini obsesi utamanya mencapai daratan Afrika Selatan dengan menempuh perjalanan darat, melintasi Kaukasus, Eropa Timur,Timur Tengah, dan Afrika Barat. Selama penjelajahan itu, dia berusaha menyingkap kehidupan di beberapa negara yang namanya masih asing di telinga,semisal Abkhazia,Transdniestr, Ossetia, dan sebagainya. Perjalanan mahasiswa Fakultas Komputer Universitas Tsinghua, Beijing ini, bermula dari Stasiun Kereta Api Beijing, China, tiga tahun silam. Dari negeri itu, Agus, sapaan akrabnya, melangkahkan kaki ke Nepal, India, Pakistan, Afghanistan, Iran, Tajikistan, Kyrgyzstan, Kazakhstan, Uzbekistan,dan Turkmenistan. Selama perjalanan,Agus sedapat mungkin menghindari [...]

May 20, 2008 // 1 Comment

千岛日报(2008):走出去就是一门学问

2 April 2008 千岛日报 走出去就是一门学问 “周游世界探险”的梦想 南海漳 绿草 “人生好比一个旅程,我们无法预知我们的生命何时终止,同样的我也无法确知我的探险何时才能结束。扪心自问我将继续我的探险,尚有很多地方准备去驻足探 访、考察和挖掘世界上鲜为人知的新事物”这是一位印尼青年Agustinus Wibowo (翁鸿鸣 )所述的一席话,他现在阿富汗。 翁鸿鸣是北京清华大学计算机工程与技术系毕业生。2005年写了题为《印度尼西亚语的语音综合系统与文体分析》的综合论文,那时已开发的语音合成系统有: 英语、汉语、日语和汉语四种,而印尼语可谓是第五种语言。赢得了教授的极高评价:“翁鸿鸣同学勤于动脑,工作努力,动手能力强,答辩讲述清楚,回答问题正 确,完成了大量的工作和综合论文的任务,取得了很好的研究成果。”其成绩92分,被评为清华大学优秀毕业留学生。校方非常赏识,拟給于奖学金继续硕士研究 生,但事与愿违,他竟然决意放弃科学研究而从事文学——周游世界探险,取得真知后写实著书。 他在清华除攻读本科外还兼学德、日、法、俄语等。每学期成绩优异,获得奖励金储蓄起来成了他旅游的盘缠。趁寒假或暑假,去过泰、越,老挝,柬、马、新加坡 [...]

April 2, 2008 // 4 Comments

Kompas (2008): Agus-Hidup Ini adalah Perjalanan

15 Maret 2008 Kompas Sosok   Agus: Hidup Ini adalah Perjalanan… Sabtu, 15 Maret 2008 | 00:51 WIB”Hidup adalah perjalanan, kita tak tahu kapan perjalanan hidup akan selesai. Saya pun tak tahu kapan petualangan ini akan berakhir. Saya ingin terus berpetualang, masih banyak tempat yang ingin saya kunjungi,” ujar Agustinus Wibowo dalam sebuah perbincangan melalui Yahoo Messenger. Agustinus Wibowo adalah seorang petualang, pengembara, backpacker. Bagi banyak orang, aktivitas perjalanan murah sebagai seorang backpacker adalah hobi. Sedangkan bagi Agus, menjadi backpacker adalah hidupnya, napasnya setiap hari. Ketika tulisan ini dibuat, Agus, panggilannya, sedang menetap sementara di Afganistan. Sudah hampir tiga tahun dia melakukan perjalanan tanpa jeda melalui jalur darat melintasi Asia Selatan dan Tengah. Ia sedang melakukan ”misi pribadinya” keliling Asia. Ini merupakan bagian dari cita-citanya keliling dunia. Perjalanan Agus dimulai dari Stasiun Kereta Api Beijing, China, 31 Juli 2005. Dari Negeri Tirai Bambu itu ia naik ke atap dunia, Tibet, menyeberang ke Nepal, turun ke India, lalu menembus ke barat, masuk ke Pakistan, Afganistan, Iran. Dia berputar lagi ke Asia Tengah, diawali dari Tajikistan, kemudian Kirgistan, Kazakhstan, hingga Uzbekistan dan Turkmenistan. Ribuan kilometer dia tempuh dengan berbagai jenis moda transportasi, seperti kereta api, bus, truk, hingga kuda, keledai, dan berjalan [...]

March 15, 2008 // 0 Comments

Kompas Cyber Media (2008): Karena Hidup Ini Adalah Perjalanan

5 Maret 2008 Kompas Cyber Media Travel | Petualang Agus: Karena Hidup Ini Adalah Perjalanan… “HIDUP ini adalah sebuah perjalanan. Kita tidak tahu kapan perjalanan hidup kita akan selesai. Begitu pula saya tidak tahu kapan petualangan saya ini akan berakhir. Yang saya tahu, saya masih ingin terus melanjutkan petualangan saya. Masih ada banyak tempat yang ingin saya kunjungi,” ujar Agustinus Wibowo dalam sebuah perbincangan. Ketika tulisan ini dibuat, Agus, begitu biasa ia disapa, sedang menetap sementara di Afghanistan. Ia telah hampir tiga tahun melakukan perjalanan tanpa jeda melalu jalur darat melintasi Asia Selatan dan Tengah. Ia sedang melakukan ”misi pribadinya” keliling Asia, bagian dari cita-citanya keliling dunia. Perjalanannya dimulai dari Stasiun Kereta Api Beijing, China pada tanggal 31 Juli 2005. Dari negeri tirai bambu itu ia naik ke atap dunia Tibet, menyeberang ke Nepal, turun ke India, kemudian menembus ke barat, masuk ke Pakistan, Afghanistan, Iran, berputar lagi ke Asia Tengah, diawali Tajikistan, kemudian Kyrgyzstan, Kazakhstan, hingga Uzbekistan dan Turkmenistan. Ribuan kilometer yang dilaluinya ia tempuh dengan berbaga macam alat transportasi seperti kereta api, bus, truk, hingga kuda, keledai dan tak ketinggalan jalan kaki. ”Saya menghindari perjalanan dengan pesawat. Perjalanan udara menghalangi saya menyerap saripati tempat-tempat yang saya kunjungi. Menyatu [...]

March 5, 2008 // 0 Comments

U-Mag (2008): Hunza – Firdaus di Atap Dunia

U-Mag Magazine (March 2008) Hunza Firdaus di Atap Dunia   Nun jauh di balik lekuk-lekuk pegunungan Himalaya, Karakoram, dan Pamir, tersembunyilah Lembah Hunza. Di bawah bayangan puncak-puncak salju menggapai langit, lembah yang mistis penuh rahasia ini membentangkan keelokan sebuah surga di atap dunia … Nyanyian Bisu Di bawah gunung bertudung salju setinggi 7.790 meter tingginya, desa Karimabad diam dalam keheningan. Di sini waktu mengalir lambat-lambat, ditelan keagungan puncak-puncak raksasa. Di bawah sana terhampar Lembah Hunza – terletak di utara Pakistan, diapit tiga gunung besar: Himalaya, Karakoram, dan Pamir. Jalan raya Karakoram Highway berkelok di pinggang gunung, menghubungkan Islamabad – ibu kota Pakistan – dengan kota kuno Kashgar di negeri Tiongkok. Saya duduk di depan kamar, di penginapan kakek tua Haider. Salju turun deras beberapa hari lalu. Jalanan desa yang naik turun makin berbahaya dengan lapisan es selicin cermin. Tak ada pilihan. Saya hanya bisa menghabiskan hari dengan selimut dan jaket tebal, membaca buku, dan menyeruput teh hijau hangat dari teko Kakek Haider. “Aap kaise hai? Bagaimana keadaanmu?” Kakek itu menyapa saya. Kerut-merut tajam menghias sudut matanya. Tubuhya berbalut selimut tebal, topi pakkol coklat menutup kepalanya, menyembunyikan rambut yang memutih. Kakek Haider menatap bola mata saya dalam-dalam. Sudah tiga hari saya [...]

March 3, 2008 // 1 Comment

Jakarta Post Weekender (2008): Time Stands Still

http://www.thejakartapost.com/weekender/0801beyond.asp BEYOND BORDERS: Time Stands Still Sparsely populated and well hidden from the rest of the world, Wakhan Corridor is as medieval today as it was over 700 years ago when Marco Polo passed through. Agustinus Wibowo visits the region. The awkward tongue of Afghanistan, located at the northeastern tip of the country, is a 200-mile-long valley that stretches between Tajikistan and Pakistan. A strategic territory created by the once-reigning British Empire at the end of the 19th century, Wakhan Corridor was first attached to Afghan territory as a buffer zone between Britain and Russia. Though the battle for supremacy between the two giants has long ended, little seems to have changed since then. Time has been suspended for what seems like eternity. Deprived of the comforts of modern living, Afghans tend to paint rosy images of Tajikistan, where women are not required to wear the burqa and children receive the education they deserve. It’s a very different story in the nearby land of the Wakhi and Kyrgyz people, where the only rules that apply are those which enhance their survival. The corridor’s isolation from the rest of the world makes Afghan’s narrow passage – only 10 miles wide – [...]

January 25, 2008 // 2 Comments

Kontan (2007): Yuk, Keliling Dunia Tanpa Duit Berjuta-juta!

Kontan Minggu I, Oktober 2007 Yuk, Keliling Dunia Tanpa Duit Berjuta-juta!   Seluk-beluk seorang backpacker Tidak perlu menjadi triliuner untuk bisa keliling dunia. Modal niat dan tekat saja bisa membawa pehobi backpacker berkelana ke mana-mana. Eh7 Anda juga bisa meniru mereka, lo!   Agung Ardyatmo, Aprillia Ika, Femi Adi S.   Trinity. Begitu ia minta disapa. Dalam usia kepala tiga, wanita ini sudah banyak mengunjungi tempat-tempat menarik di dalam dan luar negeri. Jangan membayangkan Trinity sebagai wisatawan yang tinggal duduk manis dengan pelayanan dan fasilitas hotel bintang lima. Bukan seperti itu. Modal Trinity untuk bepergian adalah sebuah ransel di punggungnya. Jadi, jangankan kamar mewah dengan jacuzzi, Trinity rela tidur di terminal dan bandara untuk menghemat biaya perjalanan. Gaya Trinity ketika sedang bepergian itu lazim disebut sebagai backpacker. Trinity hanyalah salah seorang dari jutaan pehobi iMickjHickfn- di dunia. Menurut Bimada, pemilik jaringan Bakmi Raos yang juga hobi backpacker, ada dua tipe backpacker. Pertama, orang yang punya uang namun dia ingin bepergian dengan dana minimal. Kedua, orang yang ingin bepergian namun tidak mempunyai uang yang cukup. Bagi seorang backpacker, ada kepuasan tersendiri jika bisa mengunjungi suatu tempat tanpa harus terikat jadwal ketat yang biasa dilakukan biro perjalanan wisata. “Saya selalu melakukan backpacking [...]

October 9, 2007 // 1 Comment

Dewi (2007): Samarkand – Perjalanan Melintasi Waktu

DEWI MAGAZINE (SEPTEMBER 2007) SAMARKAND: Sebuah Perjalanan Melintasi Waktu Apa yang terbayang dalam benak Anda ketika mendengar nama Uzbekistan? Apakah gadis-gadisnya yang berkulit putih mulus nan molek? Ataukah sebuah negara muda yang berdiri di atas puing-puing Uni Soviet? Ataukah sebuah negeri padang pasir yang panas dan kerontang? Apa pun itu, Uzbekistan, sebuah negara yang terletak di tengah benua luas, terkunci dari segala penjuru dan berjarak ribuan kilometer jauhnya dari samudera mana pun, memamerkan semua pesona keeksotisannya yang membuat silau semua bangsa di dunia. Itu pula yg dapat dilihat di Samarkand. Perjalanan bebas hambatan dari Tashkent menuju kota tua Samarkand cukup ditempuh dalam waktu 4 jam saja dengan taxi. Perjalanan ini melintasi perkebunan kapas yang seakan tidak ada habisnya. Dan begitu menginjakkan kaki di Samarkand, Anda sudah melintasi waktu setidaknya empat ratus abad ke belakang. Siapa yang tak akan terpekur di bawah keagungan nama Samarkand? Sang pujangga Umar Khayyam tiada hentinya memuja kemuliaan kota ini, bahkan sebelum bangunan-bangunan molek raksasa itu berdiri. Di sinilah sang penakluk Amir Timur (dikenal juga sebagai Timurleng, Timur si Pincang), memulai kerajaannya yang menguasai wilayah dari padang rumput Asia Tengah hingga ke negeri India di timur dan Turki di barat. Di sinilah sang raja besar mendirikan [...]

September 26, 2007 // 0 Comments

Weekender (2007): The Traveler’s Tale

August 2007 Jakarta Post Weekender The Traveler’s Tale What does travel really mean to us – is it about the adventure and discovery, or just being able to say that we have been there and done that? Yunetta Anggiamurni gives her perspective. “And at night I like to love to listen to the stars. It is like 500 hundred million little bells.” This was how Antoine de Saint-Exupéry expressed his adoration of a beautiful starlit night in his masterpiece, Le Petit Prince (The Little Prince). Although it was supposed to be a book for children, the work has become one that adults should read because the writer’s message is clear: Are you an open-minded person? Above all, de Saint-Exupéry tried to encourage readers to do one important thing: travel. Indeed, we view traveling as the quest for freedom, of choosing the place we want to go, of having the luxury of not worrying about daily work obligations, of satisfying our thirst for new experiences, in visiting places and meeting new people. But for most of us, traveling also requires time, money and delicate negotiations with friends, family, children, boyfriends, girlfriends and so forth. In short, no room for individual needs. [...]

August 23, 2007 // 0 Comments

Elite Traveler (携程自由行): 他的 Avgustin.Net

Avgustin.Net收藏了翁鸿鸣大量关于亚洲大陆旅行的照片和文字记载。这些照片的视角不同于普通风景图片,他们全部出自于一个摄影记者的眼睛。翁鸿鸣说,是旅行,教会了他如何尊重不同文化,不同的人,也教会他这个世界并不像我们梦想中那样美好,还有太多的事物等待我们去探索和注视。在我们的世界中,美丽与丑陋,快乐与悲伤,多彩语贫乏,它们始终并存。

August 19, 2007 // 0 Comments

星洲日报(马来西亚)2007:我的生活,一定是要爲了看世界

“自小,翁鸿鸣就对旅行充满幻想和憧憬。小学老师曾经问过他的志愿,当时他回答说将来相当一名游客。老师告诉翁鸿鸣,游客不是一种职业。那位老师可能不知道,翁鸿鸣真的把旅行当做一生的志愿,老师也可能不知道,许多年后,翁鸿鸣真的在路上找到了可以让他不断游走的工作。”

July 1, 2007 // 2 Comments

Globe Asia (2007): Solo Travel – Wealth of Experience

  SOLO TRAVEL: WEALTH OF EXPERIENCE Holiday season is approaching and perhaps it’s time to do something different. Try solo traveling. The trip might be more costly than joining an arranged tour but the joy of discovery is more than adequate reward, say Agustinus Weng and Nefransjah. BY MARY R. SILABAN Flying business class, staying at five-star resorts, joining a flock of fellow tourists in an air-conditioned bus and eating a sandwich while visiting an ancient temple is not how Nefransjah and Agustinus Wibowo like to travel. The two independent travelers, or what people usually call backpackers, demand the freedom to add their own flavor. While on the road, Nefransjah tries to be as close as he can to the street, and that means taking as few air flights as possible and avoiding the usual tourist sites. “1 want to absorb all the local ambience,’ says the 37 year-old. For Agustinus, 26, there’s no thought of joining a group tour. “When we travel solo, we have the closest contact with the local community. We can communicate with the locals and learn much valuable knowledge rather than merely historical facts a tour guide may provide you, says Agustinus. The young traveler [...]

June 29, 2007 // 1 Comment

The Jakarta Post (2007): Yustinus Wibowo—Going around the world on a shoestring

21 June 2007 The Jakarta Post People http://www.thejakartapost.com/news/2007/06/21/yustinus-wibowo-going-around-world-shoestring.html Yustinus Wibowo Going around the world on a shoestring Maggie Tiojakin, Contributor, Jakarta A hundred and fifty years ago, when so much of the world was still unknown to the majority of the earth’s inhabitants, exploring uncharted lands and seas was available only to a privileged few. Today, with the help of technology, it isn’t uncommon for one to travel the world in twenty-four hours by plane, or twenty-four seconds with the click of a mouse. However, there are others who cling onto the exotic dream of being an explorer crossing multiple frontiers. Meet Agustinus Wibowo. Born in Lumajang, East Java, on Aug. 8, 1981, the 26-year-old has been embarking on an around-the-world journey since July 28, 2005, as a backpacker with only US$2,000 in his pocket — the amount of money he managed to save while studying and working part-time in Beijing, China. So far, the former student of Tsinghua University has visited more than a dozen countries in Asia — far-flung lands which others have probably only heard of in the news such as Kazakhstan, Kyrgyzstan, Tajikistan, Nepal, India, Tibet, Pakistan, Iran, Turkmenistan, Uzbekistan, Mongolia, China, Vietnam, Cambodia, Laos, Malaysia [...]

June 21, 2007 // 5 Comments

SNAP (2006): Mencari Warna-warni Kehidupan

No. 006/2006 SNAP (Majalah Fotografi) JALAN-JALAN | Asia Selatan Mencari Warna-warni Kehidupan NASKAH & FOTO: AGUSTINUS WIBOWO Ketika saya masih duduk di kelas 1 SD, pernah seorang guru bertanya tentang cita-cita. Saya menjawab dengan polosnya, “Ingin jadi turis!” “Lho, jadi turis, kan, bukan pekerjaan?” katanya terkejut. Hari ini, dua puluh tahun kemudian, saya berada di Afghanistan, setelah satu tahun lebih mengelana melintasi negeri-negeri Asia, dari gunung-gunung tinggi hingga padang pasir tak bertuan. Berjumpa dengan suku-suku terasing di pedalaman, hingga mengunjungi pabrik-pabrik senjata ilegal. Separuh turis, separuh jurnalis. Sama sekali tidak kusangka, cita-cita masa kecil kini tercapai. India Kaya Warna Perjalanan panjang ini adalah perjalanan mencari warna. Menemukan arti kehidupan yang tersembunyi dalam ragam-ragam budaya, serta saling berbagi dengan pembaca yang mungkin tak berkesempatan menengok sendiri. Kamera, bagi saya bukan hanya alat untuk mengabadikan pengalaman, namun juga media berkomunikasi dengan penduduk lokal. Memulai dari Beijing, Cina, setelah tiga bulan perjalanan darat sampailah saya di Nepal, sebuah negeri mungil yang terjepit di antara dua raksasa Asia, India dan Cina. Budaya Hindu begitu mewarnai kehidupan masyarakatnya. Warna mistis dan kepercayaan kuno, disemerbaki oleh harumnya asap dupa yang dibakar oleh para penganutnya, menjadikan Nepal negeri yang penuh misteri, terkunci di antara puncak-puncak salju yang [...]

December 30, 2006 // 5 Comments

Cosmopolitan Men (2006): Menapaki Sejarah Panjang Negeri Afghan

December 2006 COSMOPOLITAN MEN 2006 ADVENTURE Lintas Tengah Afghanistan: Menapaki Sejarah Panjang Negeri Afghan Sebuah jalan membentang sepanjang 1000 km antara Herat dan Kabul. Jalan ini sepi. Jalan ini bisu. Tapi dia menyimpan lebih banyak cerita dari pendongeng terbaik di dunia. Mari kita berjalan dan mendengar ceritanya. Ada sebuah jalan di Afghanistan. Jalan yang sepi, berteman debu, panas dan matahari. Tanpa aspal, berbukit tandus, bergunung tinggi, tanpa peradaban dan tanpa hidup. Kontras dengan kenyataan bahwa jalan ini menyimpan 800 tahun cerita. Cerita tentang Hulagu Khan yang membawa 120 ribu pasukan dalam perang. Yang bertanggung jawab atas pembunuhan peradaban Islam di Irak. Atau legenda tentang si Pincang Timur Lenk, keturunan marga Khan yang mencoba ulangi kejayaan leluhurnya. Herat, Angin Sejarah yang Berlalu Kota Herat di bagian barat Afghanistan dulunya adalah ibukota kerajaan Timur Lenk. Di kota ini kebudayaan Persia berharmoni dengan indahnya dengan kebudayaan Afghan. Arsitektur Masjid Jum’at-nya, kolosal. Benteng lkhtiyaruddin berdiri dengan angkuhnya di atas pasar-pasar tradisional yang sibuk, yang hampir semua orangnya mengenakan surban. Dinasti-dinasti yang dulu berkuasa di sini banyak membangun menara-menara megah atau kompleks bangunan religius seperti masjid dan madrasah. Namun sayang, perang berkepanjangan sejak zaman Inggris hingga era Taliban telah menghancurkan hampir semua kekayaan Herat. Yang [...]

December 20, 2006 // 0 Comments

Harian Analisa (2006): Negeri Berjuta Warna

Minggu, 10 September 2006 Harian Analisa (Medan, Indonesia): India Negeri Berjuta Warna MENJADI salah satu negara terpadat penduduknya dengan jumlah lebih dari 1 miliar jiwa, India adalah sebuah negeri penuh pesona. Salah satu pesonanya, India sangat lekat dengan nilai-nilai tradisi leluhurnya. Kendati budaya westernisasi sulit dihindari masuk ke semua lini hidup masyarakat India, nilai-nilai religi dan tradisi masih dijunjung. India begitu kaya dengan upacara tradisinya. Nilai -nilai religi yang bersumber dari ajaran Hindu dan Budha menjadikan tatanan kehidupan masyarakat India tak hanya luhur dan suci. juga begitu eksotis di mata dunia. Salah seorang mahasiswa asal Indonesia, Agustinus Wibowo. melakukan perjalanan mengitari Asia. India menjadi salah satu tempat yang sangat memikat hatinya. Agustinus sempat berbulan-bulan tinggal di beberapa wilayah di India, hingga ke pedalamannya. Dan dia masuk dan merekam jauh ke dalam kehidupan keseharian masyarakatnya. Selain India, Agustinus lelah menjejakkan kakinya di Nepal, Tibet, Thailand, Cina, Afghanistan, dan kini di Iran. Sebagai salah satu negara penghasil tekstil terbesar, India menyajikan pemandangan keseharian yang penuh warna. Apalagi ditambah dengan kecenderungan masyarakat India yang suka mengenakan pakaian dengan warna-warna yang cerah. Secara fotografis, merekam India lewat foto menjadi hal yang menarik. Berjuta warna tersaji di setiap sudut kota-kota di India. Dengan kameranya Agustinus [...]

October 21, 2006 // 3 Comments

IOC (2005): Photography Works on IOC Brochure

Photography works published on IOC reports. IOC is the Intergovernmental Oceanographic Commission (IOC) of United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization [...]

December 31, 2005 // 0 Comments

时尚旅游(2005):惊出阿富汗

她在轻轻呼唤,声音微弱而深沉,穿过蓝色面纱,震颤着听者的心灵。我知道,那后面一定藏着美丽的双眸,终日凝望,满怀憧憬, 那是一张略施粉黛的白色面庞。我注视着她,用同样轻柔的声音说:“请让我掀起你的盖头……”这段旅程是由一个梦想开启的,这个去揭开阿富汗神秘面纱的梦 想,初时只是出现在我的幻想中。但正是这个梦想,引领我穿过巴基斯坦,将我带到了几千公里外的阿富汗,去窥探它的神秘面庞,欣赏它美丽的容颜,并舔舐它两 颊上流淌的泪水。

November 20, 2005 // 0 Comments

户外探险(2002):蒙古国,别样的主题酒吧

湖水如此洁净,我们忍不住下水,不过水很凉,起了一身的鸡皮疙瘩,游累了上岸,即个人横七竖八躺在草地上,东一句西一句地闲聊,看天上的云彩一团团涌过来,低得好像伸手即可触到。云彩的影子在草地上,湖面上迅速移动着,太阳在云层间时隐时现,不时可以看到美丽的光柱。我半梦半醒地被一团野草的象棋围绕着,真希望可以一直躺在这里。。。。。。恍然间,感觉自己身处一个暖色调的主题酒吧,手捧一杯美酒。慢慢用体温来温暖它,酒香渐渐溢出,小口小口地缀,平静而舒缓。。。。。

November 11, 2002 // 0 Comments

1 9 10 11