Recommended

1Pic1Day

One picture one day,
together we see the world not so far away.

#1Pic1Day: Penasaran | Curiosity (Chapursan, Pakistan, 2006)

Curiosity (Chapursan, Pakistan, 2006) The Chapursan valley in Northern Pakistan experience extreme winter every year. Due to its location, some villages in the area don’t receive any sunshine for two and half months consecutively. Despite of the cold environment, warm welcome is guaranteed, as the Wakhi Tajik people inhabiting the area always highlight their tradition of hospitality. Penasaran (Chapursan, Pakistan, 2006) Lembah Chapursan di Pakistan Utara mengalami musim dingin yang ekstrem setiap tahunnya. Karena lokasinya, beberapa desa di lembah ini bahkan tidak menerima sinar matahari sama sekali selama dua setengah bulan berturut-turut. Terlepas dari udaranya yang dingin, dijamin Anda akan mendapat sambutan hangat di sini, karena orang-orang Wakhi Tajik yang menghuni tempat ini selalu menekankan tradisi keramahtamahan yang mereka banggakan.               [...]

November 4, 2013 // 0 Comments

#1Pic1Day: Elang Emas | Golden Eagle (Olgii, Mongolia, 2009)

Golden Eagle (Olgii, Mongolia, 2009) The eagle hunters prefer to use female eagles as they are bigger and more aggressive compared to their male partners. The best hunting eagles have to be kidnapped from the wilderness, not those raised in homes. Elang Emas (Olgii, Mongolia, 2009) Para pemburu elang biasanya lebih menyukai elang betina karena ukurannya yang lebih besar dan sifatnya yang lebih agresif dibandingkan pejantannya. Elang pemburu yang terbaik adalah yang “diculik” langsung dari alam liar, bukan yang dipelihara di rumah.             [...]

November 1, 2013 // 4 Comments

#1Pic1Day: Pemburu Elang | The Eagle Hunters (Olgii, Mongolia, 2009)

The Eagle Hunters (Olgii, Mongolia, 2009) The tradition of eagle hunting (burkutchu) is not about hunting eagles, but using eagle as their weapon when hunting in wilderness. Eagle hunting is regarded as unique tradition of the Kazakh (and also Kyrgyz) in Central Asia, but actually is better preserved in western Mongolia, where environment is comparatively less changed and the people is relatively more isolated to the outside world. Pemburu Elang (Olgii, Mongolia, 2009) Tradisi berburu elang (burkutchu) bukanlah untuk memburu elang, melainkan menggunakan elang sebagai senjata untuk berburu di alam liar. Berburu elang dianggap sebagai tradisi khas bangsa Kazakh (dan juga Kirgiz) di Asia Tengah, tetapi sebenarnya tradisi ini justru lebih terpelihara di Mongolia Barat, di mana alamnya masih relatif tidak terjamah, dan orang-orangnya relatif terisolasi dari dunia luar.           [...]

October 31, 2013 // 0 Comments

#1Pic1Day: Parade Bangsa | Parade of Nation (Olgii, Mongolia, 2009)

Parade of Nation (Olgii, Mongolia, 2009) The western province of Bayan Olgii in Mongolia is dominated by the Muslim Kazakh minority. They still preserve distinctive culture and are proud of their strong identity among the Mongolian community. Parade Bangsa (Olgii, Mongolia, 2009) Provinsi Bayan Olgii di Mongolia Barat didominasi bangsa minoritas Muslim Kazakh. Mereka masih mempertahankan kebudayaan khas dan identitas yang kuat di tengah masyarakat Mongol.         [...]

October 30, 2013 // 3 Comments

#1Pic1Day: Membeku | Freezing (Tsagaan Nuur, Mongolia, 2009)

Freezing (Tsagaan Nuur, Mongolia, 2009) Mongolia is identical with harsh winter. But once in several years, the people suffer from “extremely harsh winter”, known as zud, in which temperature can drop down below minus 60 Centigrade and animals (also people) are dying because of the extreme condition. Membeku (Tsagaan Nuur, Mongolia, 2009) Mongolia identik dengan musim dingin yang tidak bersahabat. Walaupun demikian, setiap beberapa tahun sekali, orang Mongolia masih harus mengalami “musim dingin ekstrem” yang jauh lebih ganas. Dikenal sebagai zud, musim ini adalah saat di mana suhu bisa turun hingga di bawah -60 derajat Celcius yang menyebabkan kematian hewan-hewan ternak (juga manusia) dalam jumlah besar.         [...]

October 29, 2013 // 3 Comments

#1Pic1Day: Kekosongan Sempurna | Total Emptiness (Khovd, Mongolia, 2009)

Total Emptiness (Khovd, Mongolia, 2009) With land area not so much different with Indonesia, Mongolia is inhabited by not more than 3 million people (compared to 240 million in Indonesia). Vast and empty is the dominant impression of Mongolian pastureland. Kekosongan Sempurna (Khovd, Mongolia, 2009) Dengan luas area yang tidak jauh berbeda dengan Indonesia, Mongolia hanya dihuni tidak lebih dari 3 juta jiwa (bandingkan dengan 240 juta penduduk Indonesia). Luas dan kosong adalah impresi dominan dari padang rumput Mongolia.       [...]

October 28, 2013 // 3 Comments

#1Pic1Day: Hampir Menghilang | Almost Disappear (Darkhad, Mongolia, 2009)

Almost Disappear (Darkhad, Mongolia, 2009) For thousands of years, the reindeer herders have roamed the taiga of northern Mongolia—a stretch of beautiful wilderness of mountains, taiga forest, and ice at the country’s border with Siberia. Researchers say, Mongolia’s last nomadic reindeer people could disappear soon along with natural destruction and climate change. Hampir Menghilang (Darkhad, Mongolia, 2009) Selama ribuan tahun, para penggembala rusa salju telah menjelajah hutan-hutan taiga di Mongolia utara, yang merupakan barisan gunung liar yang indah berselimutkan es di daerah perbatasan dengan Siberia. Menurut para ahli, para penggembala rusa salju ini adalah yang terakhir di Mongolia dan tradisi ini bisa hilang sama sekali karena perusakan alam dan perubahan iklim.     [...]

October 25, 2013 // 1 Comment

#1Pic1Day: Bocah dan Rusa Salju | Reindeer Boy (Darkhad, Mongolia, 2009)

Reindeer Boy  (Darkhad, Mongolia, 2009) In most herding communities, usually it’s the duty of young boys to take care flocks of cows and sheep, and known as “cowboys”. But for the reindeer herding community of Tsaatan people living in northern taiga of Mongolia, it’s not the ordinary flocks they have to take care of, but the white and mystical reindeers. Bocah dan Rusa Salju (Darkhad, Mongolia, 2009) Dalam kebanyakan masyarakat penggembala, biasanya sudah menjadi kewajiban anak lelaki untuk menjaga kawanan sapi dan kambing, sehingga dikenal istilah koboi. Tetapi bagi masyarakat Tsaatan yang merupakan penggembala rusa salju di hutan taiga di Mongolia utara, bocah-bocah ini bukan menjaga hewan ternak biasa, melainkan rusa salju putih dan mistis yang konon merupakan kendaraan Sinterklas itu.   [...]

October 24, 2013 // 4 Comments

#1Pic1Day: Dukun | Shamanism (Darkhad, Mongolia, 2009)

Shamanism (Darkhad, Mongolia, 2009) The Tsaatan people living in the northern taiga of Mongolia are known as among the most powerful shamans in the country. Shamanism has rooted in Mongolian tradition far before the arrival of religions, and is still significant in the people’s life until today. Dukun (Darkhad, Mongolia, 2009) Bangsa Tsaatan yang tinggal di hutan-hutan taiga di Mongolia utara dikenal sebagai dukun terkuat di negara itu. Shamanisme, atau perdukunan, telah mengakar kuat dalam tradisi bangsa Mongol jauh sebelum datangnya agama-agama, dan masih punya peran signifikan dalam kehidupan masyarakat Mongol hingga hari ini. [...]

October 23, 2013 // 1 Comment

#1Pic1Day: Bahkan Sinterklas pun Pakai Hape | Even Santa Has Mobile (Darkhad, Mongolia, 2009)

Even Santa Has Mobile (Darkhad, Mongolia, 2009) The taiga in northernmost Mongolia is inhabited by the Tsaatan people, famous for being the only reindeer breeding people in the world. They live in northern isolated mountains bordering with Russia, but modern technology has starts to show its existence. Blank CD hung on the window is believed to gather strong mobile signal, at least enough to say hello and send text message. Bahkan Sinterklas pun Pakai Hape (Darkhad, Mongolia, 2009) Daerah hutan taiga di ujung paling utara Mongolia dihuni oleh bangsa Tsaatan, yang terkenal sebagai satu-satunya bangsa penggembala rusa salju di dunia. Mereka tinggal di pegunungan terpencil yang berbatasan dengan Rusia. Namun teknologi modern sudah mulai menunjukkan diri di sini. CD yang digantung di jendela dipercaya dapat memperkuat sinyal telepon genggam, setidaknya cukup untuk mengucap halo dan berkirim SMS.   [...]

October 22, 2013 // 0 Comments

#1Pic1Day: Musim Pindahan | Moving Season (Khovsgol, Mongolia, 2009)

Moving Season (Khovsgol, Mongolia, 2009) As winter is not so far away, river streams are drying and grass in pastureland is yellowing, the Mongolian nomads start to pack their yurt and animals to move to their winter encampment. The nomadism is still way of life for many Mongolians, moving out is part of their nomadic routine. Musim Pindahan (Khovsgol, Mongolia, 2009) Musim dingin sudah menjelang, sungai-sungai pun mulai mengering dan rerumputan di padang sudah menguning. Para penggembala nomaden Mongolia sudah mulai mengemas kemah dan mengumpulkan semua ternak mereka untuk berpindah ke tempat permukiman musim dingin. Nomadisme masih merupakan cara hidup utama bagi kebanyakan orang Mongolia, dan berpindah adalah bagian dari rutinitas bangsa nomaden.   [...]

October 21, 2013 // 5 Comments

#1Pic1Day: Pelajar | Student (Little Pamir, Afghanistan, 2008)

Student (Little Pamir, Afghanistan, 2008) A Pamir Kirghiz girl studies Dari language in school tent in Little Pamir, which is the first school ever established in Pamir, in summer 2008. As there is not yet building and facility provided, the school is held in people’s tents and also nomadic following the movement of the nomadic tribe. Pelajar (Pamir Kecil, Afghanistan, 2008) Seorang gadis Kirgiz dari Pamir Afghanistan sedang belajar bahasa Dari di tenda sekolah, yang merupakan sekolah pertama dalam sejarah yang didirikan di Pamir Kecil pada musim panas 2008. Karena ketiadaan bangunan dan fasilitas lainnya, kegiatan belajar diselenggarakan di dalam tenda penduduk, dan juga berpindah-pindah mengikuti gaya hidup suku-suku nomaden.   [...]

October 18, 2013 // 1 Comment

#1Pic1Day: Siapa Itu di Luar? | Who’s Out There? (Little Pamir, Afghanistan, 2008)

Who’s Out There? (Little Pamir, Afghanistan, 2008) Some little kids from a settlement in Little Pamir were curious on the guests coming to their yurt. Raised in such harsh natural environment, Afghan Kyrgyz children have adapted and grabbed certain abilities to live in such environment. For example, they already know how to ride donkeys and horses since a very young age. Siapa Itu di Luar? (Pamir Kecil, Afghanistan, 2008) Beberapa bocah kecil dari permukiman di Pamir Kecil tampak penasaran terhadap para tamu yang berkunjung ke tenda mereka. Anak-anak ini dibesarkan dalam lingkungan alam yang kejam, sehingga telah beradaptasi dan memiliki kemampuan spesial untuk bisa hidup dalam lingkungan seperti itu. Misalnya, mereka sudah bisa mengendarai keledai dan kuda pada usia yang sangat dini. [...]

October 17, 2013 // 4 Comments

#1Pic1Day: Musim Dingin Sepanjang Tahun | Winter throughout the Year (Little Pamir, Afghanistan, 2008)

Winter throughout the Year (Little Pamir, Afghanistan, 2008) A Kyrgyz boy brings his camels to grassland. The Afghan Kirghiz ethnic still maintain the disappearing nomadic way of life at Afghan Pamir, the tip of Afghan Wakhan Corridor bordering with China, Tajikistan, and Pakistan, at elevation more than 4,000 meter. The place, known as bam-e-dunya or Roof of the World, is described by Marco Polo as a place where the snow may come at any time of the year and where birds cannot fly through due to its height. In summer, snowfall is not uncommon. Musim Dingin Sepanjang Tahun (Pamir Kecil, Afghanistan, 2008) Seorang bocah Kirgiz sedang menggiring unta-untanya ke padang. Orang Kirgiz di Afghanistan masih mempertahankan tradisi nomaden, mereka mendiami Pamir Afghan, pada ketinggian 4.000 meter dan terletak di ujung Koridor Wakhan dan berbatasan dan langsung dengan China, Tajikistan, dan Pakistan. Tempat ini dikenal sebagai bam-i-dunyo, atau Atap Dunia, dan dideskripsikan oleh Marco Polo sebagai wilayah di mana salju bisa turun kapan saja dan burung pun tidak bisa terbang di atasnya saking tingginya. Salju di musim panas sama sekali bukan hal yang luar biasa. [...]

October 16, 2013 // 4 Comments

#1Pic1Day: Gadis Ataukah Nyonya, Lihatlah dari Kerudungnya | Available or Not, Just See the Veil (Little Pamir, Afghanistan, 2008)

Available or Not, Just See the Veil (Little Pamir, Afghanistan, 2008) The Afghan Kirghiz ethnic still preserve traditional Kyrgyz costumes, which already disappeared in the Republic of Kyrgyzstan. The veil (jooluk) of Kyrgyz women shows their marital status. Red means unmarried and white means married. Gadis Ataukah Nyonya, Lihatlah dari Kerudungnya (Pamir Kecil, Afghanistan, 2008) Orang-orang Kirgiz yang mendiami Afghanistan masih mempertahankan tradisi berpakaian Kirgiz, yang sekarang sudah sangat langka bahkan di negara Kirgizstan. Kerudung para perempuan disebut sebagai jooluk, juga berfungsi untuk menunjukkan status perkawinan. Kerudung merah berarti gadis, kerudung putih berarti sudah menikah.     [...]

October 15, 2013 // 1 Comment

#1Pic1Day: Permukiman Para Pengelana | The Nomad’s Settlement (Little Pamir, Afghanistan, 2008)

The Nomad’s Settlement (Little Pamir, Afghanistan, 2008) This is a nomadic settlement in Little Pamir. During the summer months, the Kyrgyz live in tents (ooy), while in winter they stay in concrete mud houses. The Kyrgyz still maintain disappearing nomadic way of live, moving into different location of the grassland depending on seasons of the year, on average four different places in a year. Permukiman Para Pengelana (Pamir Kecil, Afghanistan, 2008) Ini adalah sebuah permukiman suku nomaden Kirgiz di Pamir Kecil. Sepanjang musim panas, orang-orang Kirgiz tinggal di dalam tenda (ooy), sementara di musim dingin mereka berpindah ke bangunan padat yang terbuat dari lempung dan kayu. Orang Kirgiz masih mempertahankan gaya hidup nomaden yang sekarang sudah semakin langka. Mereka berpindah dari satu tempat ke tempat lain di padang luas, mengikuti pergantian musim. Rata-rata mereka berpindah ke empat lokasi berbeda dalam setahun.   [...]

October 14, 2013 // 4 Comments

#1Pic1Day: Kehidupan Nomaden | Nomadic Life (Little Pamir, Afghanistan, 2008)

Nomadic Life (Little Pamir, Afghanistan, 2008) Kyrgyz men prepare to move. Yurt, or tent, or ooy in their language, is the traditional home of nomadic Kyrgyz and is highly portable. The skeleton is made of wood, bought from neighboring countries or traveling traders. The top of yurt is a circle, where the sunshine passes through. This roof circle hole is now used on the flag and national emblem of the Republic of Kyrgyzstan. Kehidupan Nomaden (Pamir Kecil, Afghanistan, 2008) Orang-orang Kirgiz ini sedang bersiap untuk berpindah. Yurt, tenda atau ooy dalam bahasa mereka, adalah rumah tradisional bangsa nomaden Kirghiz yang sangat portabel. Rangka yurt terbuat dari kayu, dibawa oleh para pedagang yang berkeliling dari negara-negara tetangga. Bagian atas dari yurt adalah sebuah lubang tempat masuknya sinar matahari. Pola desain lubang matahari ini sekarang merupakan bendera dan lambang negara dari Republik Kirgizstan. [...]

October 11, 2013 // 0 Comments

#1Pic1Day: Tidak Ada Burung Terbang | No Birds Fly (Little Pamir, Afghanistan, 2008)

No Birds Fly (Little Pamir, Afghanistan, 2008) Pamir, roof of the world, is a flat stony land in extreme elevation, surrounded by snow-capped mountains. Described by Marco Polo as, “The region is so lofty and cold, that you cannot even see any birds flying”. With snow may come at any time of the year, Pamir is extremely cold even in the middle of summer. Tidak Ada Burung Terbang (Pamir Kecil, Afghanistan, 2008) Pamir, dijuluki juga sebagai Atap Dunia, adalah tanah datar berbatu dan luas di ketinggian ekstrem, dikelilingi pegunungan bertudung salju. Marco Polo mendeskripsikan Pamir sebagai: “daerah yang sangat mulia dan dingin, engkau bahkan tidak bisa melihat satu pun burung yang terbang.” Dengan salju yang bisa datang kapan saja sepanjang tahun, Pamir teramat dingin bahkan di puncak musim [...]

October 10, 2013 // 1 Comment

#1Pic1Day: Perempuan dan Perhiasannya | Glamorous (Little Pamir, Afghanistan, 2008)

  Glamorous (Little Pamir, Afghanistan, 2008) The Kyrgyz women plays important role in preserving Kyrgyz cultures by making traditional dresses and accessories. As there is no shops in Pamir, business have to be done in primitive barter system, so the women has responsibility to make clothes for the families. The materials are brought by traders from lower lands of Afghanistan. Perempuan dan Perhiasannya (Pamir Kecil, Afghanistan, 2008) Perempuan Kirgiz Afghan berperan penting dalam mempertahankan kebudayaan Kirgiz dengan membuat pakaian dan perhiasan tradisional. Di Pamir tidak ada toko sama sekali, dan perdagangan masih dilakukan dengan sistem barter yang masih primitif, sehingga para perempuan punya tanggung jawab untuk membuat pakaian bagi anggota keluarga mereka. Bahan-bahan pakaian ini dibawa ke pegunungan ini oleh para pedagang dari daerah Afghanistan yang lebih [...]

October 9, 2013 // 4 Comments

#1Pic1Day: Perjalanan Mematikan | Perilous Journey (Little Pamir, Afghanistan, 2008)

   Perilous Journey (Little Pamir, Afghanistan, 2008) Pamir was supposed to be winter settlement of the Kyrgyz herdsmen, before the international borderline dividing Afghanistan with British India and Soviet Union was fixed. Once the border was enforced, the Kyrgyz were locked in Pamir for all seasons through the year. The road to Little Pamir, used to pass through some easier paths in today’s Tajikistan, now is 5-day journey on horseback through the perilous steep paths next to high cliffs. Perjalanan Mematikan (Pamir Kecil, Afghanistan, 2008) Pamir seharusnya adalah lokasi permukiman musim dingin dari masyarakat gembala Kirgiz, sebelum ditetapkannya perbatasan internasional yang memisahkan Afghanistan dari British India dan Uni Soviet. Setelah perbatasan diberlakukan, para nomaden Kirgiz terkunci di Pamir untuk keempat musim sepanjang tahun. Jalan menuju Pamir Kecil, dulunya adalah lintasan yang jauh lebih mudah di wilayah yang sekarang Tajikistan, tetapi kini berupa perjalanan mematikan lima hari berkuda melintasi jalan setapak yang curam di pinggir [...]

October 8, 2013 // 6 Comments

1 4 5 6 7 8