Recommended

Gramedia

Book Launch: Ground Zero–When the Journey Takes You Home

  It’s TODAY! The launching of “Ground Zero: When the Journey Takes You Home”. When it comes to most people’s mind, traveling is about going somewhere. But here, we will discuss the other part, the most important part, of traveling: homecoming. Today I will share my journeys on the roads of Asian countries, including the adventures of sneaking as a Chinese citizen into Tibet and the years of living dangerously in Afghanistan, until my homecoming to Indonesia to face the reality of home. The other speaker in this program, Noor Sabah Nael Traavik had experienced a roller-coaster life journey from the war-ridden Afghanistan, being refugee in Iran, until becoming a Norwegian diplomat. Both of us will discuss the meaning of traveling, seeking and finding, the conflict of identities, and home. This panel will be moderated by Nathalie Indry. So, we are really looking forward to seeing you all guys there in Plaza Senayan, today at 4pm. Have a nice journey! Friday, November 20th 2015 4-6 pm Kinokuniya Bookstore, Sogo, Plaza Senayan, [...]

November 20, 2015 // 1 Comment

Pre-Order Ground Zero (Autographed Limited Edition)

  Ground Zero: When the Journey Takes You Home After ten years wandering the world, Agustinus Wibowo has finally come home. He is now forced to face a reality that he has always feared. His mother is on the brink of death, as cancer ravages her body. Not unlike Scherazade who reads through one thousand and one tales over as many nights, the traveller recounts his journey to his ailing mother, who has barely ever left their little village in Java, Indonesia. He talks about the illusory homeland of China, the holy Tibet, the spiritual Nepal, the dramatic India, the struggling Pakistan, and the surviving Afghanistan. And along with these stories, his mother finally finds a voice to recount her own life journey. Fragments of their lives come together, two distinctive roads spanning time and distance only to converge, to become a heart-wrenching tale of love and survival. “Relating his travels to his dying mother, Wibowo beautifully captures the bittersweet experience of solo travel.  The excitement of discovery, the shadow of a changeling identity and the low-grade thrum of the road not taken combine to produce this lyrical journey through time and place.” –Elizabeth Pisani, author of Indonesia Etc.: [...]

October 21, 2015 // 3 Comments

Dari Titik Nol Menuju Frankfurt

Kisah ini dimulai dari seorang ibu yang terbaring di ranjang rumah sakit menanti ajal. Anaknya yang bertahun-tahun tinggal di perantauan akhirnya pulang. Menyadari tidak banyak waktu tersisa, anak itu duduk di samping ibunya, membacakan buku hariannya tentang negeri-negeri jauh yang pernah dialaminya. Bersama cerita-cerita itu, sang ibu yang tidak pernah ke mana-mana itu akhirnya membuka sebuah cerita yang selama ini dipendamnya. Tentang masa kecilnya, cintanya, penantiannya, perjuangannya, Tuhannya, hidup dan matinya. Dua perjalanan dalam dua dimensi waktu dan tempat itu berkelindan, akhirnya menyatu. Itulah kisah yang tertuang dalam memoar-cum-catatan-perjalanan saya, Titik Nol: Makna Sebuah Perjalanan, yang diterbitkan dalam bahasa Indonesia oleh Gramedia Pustaka Utama pada tahun 2013. Buku itu mendapat sambutan cukup hangat dari pembaca Indonesia. Beberapa bulan setelah buku itu terbit, penerbit menanyakan apakah saya tertarik menerjemahkannya ke dalam bahasa Inggris. Pada saat itu, Indonesia telah dipastikan akan menjadi Tamu Kehormatan dalam ajang pameran buku terbesar di dunia—Frankfurt Book Fair 2015. Itu artinya, fokus dunia perbukuan akan tertuju pada Indonesia. Namun terlepas Indonesia adalah negara dengan populasi terbesar keempat dunia dan industri buku yang sangat aktif dengan penerbitan 30.000 judul buku per tahun (faktor penting terpilihnya Indonesia sebagai Tamu Kehormatan), Indonesia masihlah sebuah negara “tembus pandang” di kancah perbukuan [...]

October 11, 2015 // 40 Comments

Hipwee: Agustinus Wibowo, Si Penembus Garis Batas dan Catatan Perjalanan yang Tak Melulu Indah

Danar Mustofa | Feb 3, 2015 Hipwee “Bagi saya perjalanan bukan lagi gaya hidup. Tapi perjalanan adalah kehidupan yang sesungguhnya.” Agustinus Wibowo Maraknya tren traveling memunculkan banyak penulis catatan perjalanan dengan gayanya masing-masing. Ada yang kocak, menjual tempat-tempat indah, sampai yang gemar menceritakan proses menemukan diri yang ia rasakan selama perjalanan. Ada satu pejalan Indonesia yang berbeda dari itu semua — Agustinus Wibowo namanya. Ia memilih berjalan ke negeri-negeri penuh konflik, tinggal bertahun-tahun di sana, mempelajari bahasanya, menyelundup dari satu perbatasan ke perbatasan lain tanpa visa demi satu hal: menjadi manusia.   Berbeda dengan pejalan lain yang mengunjungi destinasi indah semata, Agustinus justru pergi ke tempat-tempat yang dihindari orang karena ketidakamanannya Bicara soal pejalan yang sekarang naik daun tentu membuat pikiran kita terbang pada destinasi eksotis yang sudah tersohor. Eropa, Amerika, New Zealand, Singapura, Jepang, sampai Australia jadi destinasi favorit the so called traveler untuk melangkahkan kaki. Namun, apa yang akan kalian pikirkan ketika mendengar Afghanistan, Tajikistan, Kazakhstan maupun Turkmenistan? Tak salah memang jika dalam kepala akan muncul bayangan tentang perang, bom, dan huru-hara yang sering terjadi di sana. Sebab seluruh pemberitaan di media lain mengabarkan tentang hal yang serupa. Namun pernahkah kalian mendengar tentang pegunungan Pamir, maupun lembah Bamiyan yang [...]

February 3, 2015 // 0 Comments

Gramedia (2013): Resensi Pilihan – Titik Nol

2 April 2013 http://gramedia.tumblr.com/post/46926421949/resensi-pilihan-titik-nol-agustinus-wibowo Oleh: Nabila Budayana (http://www.goodreads.com/review/show/549712128) Selimut Debu adalah buku yang ‘nyaris tak memberikan celah’. Garis Batas ‘sedikit memberikan celah’. Titik Nol adalah buku yang terbuka. Membaca Titik Nol bukan hanya tentang mengenali dan menyelami berbagai makna dalam kehidupan dari sebuah perjalanan, namun juga mengenal pandangan dan isi hati sang penulis. Sempat beredar kabar akan terbit di tahun 2012, mundur menjadi awal Februari 2013, akhirnya benar-benar beredar di akhir Februari 2013. Saya termasuk yang menunggu. Cover birunya memperlihatkan seorang anak yang seakan terbang setelah melompat dari batang pohon yang tak berdahan dan berdaun. Bagi saya, cover itu bercerita tentang kebebasan dan keberanian. Identik dengan sisi yang dimiliki seorang pejalan. Jauh hari sebelum buku ini terbit, penulis telah mengatakan bahwa Titik Nol kelak akan berupa makna perjalanan, bukan hanya perkara destinasi. Sesuai dengan tagline yang digunakan : “Makna Sebuah Perjalanan”. Makna perjalanan yang menjadi tema besar dari buku ini mencakup begitu banyak hal yang seakan tak habis. Menggabungkan kisah tentang tujuan (Tibet, Nepal, India, Pakistan, Afghanistan) dan perenungan bukan hal mudah. Melalui Twitteriak, Agustinus Wibowo mengatakan ada dua plot paralel dalam Titik Nol. Nyatanya, dua plot tersebut adalah kisah tentang mama penulis dan kisah tentang [...]

April 2, 2013 // 0 Comments