Recommended

Hinduism

#1Pic1Day: Pemujaan Mao | Mao Worship (Tibet, 2005)

Mao Worship (Tibet, 2005) Inside house of a Tibetan family nearby Kailash, pictures of Mao Zedong are placed together with Buddhist statues and symbols at the worshipping altar. Pemujaan Mao (Tibet, 2005) Foto-foto Mao Zedong diletakkan bersama dengan patung-patung Buddha dan simbol-simbol Buddhis di altar pemujaan di sebuah rumah keluarga Tibet di dekat Kailash.       [...]

November 29, 2013 // 1 Comment

#1Pic1Day: Kuil Keramat | Sacred Temple (Tibet, 2005)

Sacred Temple (Tibet, 2005) The ancient Chiu Gompa is located next to the Manasarovar Lake, the holy lake of gods. There are two giant lakes in front of the Kailash, one is Manasarovar (place of gods), and the other is Rakshastal (place of demons). Kuil Keramat (Tibet, 2005) Kuil kuno Chiu Gompa terletak di sebelah Danau Manasarovar, yang dianggap sebagai danau para dewa. Ada dua danau raksasa di hadapan Gunung Kailash, yaitu Manasarovar (tempat para dewa) dan Rakshastal (tempat para setan).     [...]

November 28, 2013 // 3 Comments

#1Pic1Day: Terlahir Kembali | A New Person (Tibet, 2005)

A New Person (Tibet, 2005) Pilgrimage to Kailash is a manifestation of Buddhist journey of life. After the whole journey, everybody is not the same anymore, a new person is reborn. But physically, everything is just the same. No special title, no special costume, no change of social status… pilgrimage is personal. Terlahir Kembali (Tibet, 2005) Penziarah ke Kailash adalah manifestasi konsep Buddhisme mengenai perjalanan hidup. Setelah perjalanan panjang, setiap orang tidak akan sama lagi, dan seseorang yang baru telah terlahir kembali. Tetapi secara fisik, semuanya masih tetap sama. Tidak ada gelar khusus, pakaian khusus, ataupun perubahan status sosial… karena ziarah adalah personal.   [...]

November 27, 2013 // 3 Comments

#1Pic1Day: Bukan Jalan Gampang | Not an Easy Way (Tibet, 2005)

Not an Easy Way (Tibet, 2005) Some Tibetan pilgrims take meaning of pilgrimage more seriously. Not only they have walked thousands of kilometers from their villages to the sacred mountain of Kailash, they also circumambulate the mountains by crawling, for 53 kilometer journey at 5000-ish elevation. Bukan Jalan Gampang (Tibet, 2005) Beberapa peziarah Tibet memaknai penziarahan dengan jauh lebih serius. Bukan saja mereka berjalan ribuan kilometer dari desa mereka untuk sampai ke Kailash, mereka juga mengelilingi gunung suci ini dengan merangkak, sejauh 53 kilometer sekali putaran pada ketinggian 5000-an meter.   [...]

November 26, 2013 // 3 Comments

#1Pic1Day: Bendera Doa | Prayers Flag (Tibet, 2005)

Prayers Flag (Tibet, 2005) The Tibetan Buddhists believe that the higher the place, the better it is to deliver their prayers. Therefore, top of hills or mountains are always holy, and it is the place to build ritual site or to put prayers flags. In the Kailash pilgrimage, at the highest section of the trek facing directly to the sacred mountain, pilgrims and monks deliver their prayers. Bendera Doa (Tibet, 2005) Umat Buddhis Tibet percaya, semakin tinggi tempatnya maka semakin baik pula untuk menyampaikan doa. Karena itu, puncak bukit atau gunung selalu merupakan tempat suci, dan orang Tibet mendirikan tempat pemujaan dan meletakkan bendera-bendera doa di tempat itu. Dalam perjalanan ziarah Kailash, titik tertinggi dari jalur perjalanan ini berhadapan langsung dengan gunung suci, merupakan tempat para peziarah dan biksu menghaturkan doa mereka. [...]

November 25, 2013 // 0 Comments

#1Pic1Day: Wajah Utara | The North Face (Tibet, 2005)

The North Face (Tibet, 2005) The north face of the holy mountain of Kailash is among important sections of Kailash pilgrimage. Kailash is regarded the holiest mountain for four religions—so holy that nobody is allowed to touch or climb it. The pilgrimage is done by walking to circumambulate the mountain. Wajah Utara (Tibet, 2005) Menyaksikan wajah utara gunung keramat Kailash adalah salah satu bagian penting dalam perjalanan ziarah Kailash. Kailash adalah gunung paling suci bagi empat agama, saking sucinya tidak seorang pun diizinkan untuk menyentuh atau mendakinya. Perjalanan ziarah ini dilakukan dengan mengelilingi gunung suci itu. [...]

November 22, 2013 // 2 Comments

#1Pic1Day: Kematian Simbolis | Symbolic Death (Tibet, 2005)

Symbolic Death (Tibet, 2005) A part of the Kailash pilgrimage journey is a site called Shiwa Tsal, where pilgrims leave some of their possessions here, usually clothes, shoes, or hair. The ritual is a symbol of death of our old life, and being reborn with a new spiritual life. Not far from here is the sky burial site, a reminder that nothing is eternal. Kematian Simbolis (Tibet, 2005) Bagian dari perjalanan ziarah Kailash adalah sebuah tempat bernama Shiwa Tsal, di mana para peziarah meninggalkan beberapa benda yang mereka miliki, biasanya berupa pakaian, sepatu, atau rambut. Ritual ini adalah simbol dari kematian raga kita yang lama, dan dilahirkan kembali dalam kehidupan spiritual yang baru. Tidak jauh dari tempat ini adalah tempat pemakaman langit (cara pemakaman Tibet di mana mayat ditaruh begitu saja di tempat terbuka sehingga menjadi santapan burung pemangsa dan hewan), sebuah peringatan bagi kita bahwa tidak ada yang abadi dalam dunia ini. [...]

November 21, 2013 // 2 Comments

#1Pic1Day: Perhiasan | Accessories (Tibet, 2005)

Accessories (Tibet, 2005) A Tibetan woman shows her beautiful accessories. She opens a pilgrim rest house in the midway of Kailash pilgrimage path. Perhiasan (Tibet, 2005) Seorang perempuan Tibet menunjukkan perhiasannya yang cantik-cantik. Dia membuka sebuah pondok peristirahatan bagi para peziarah yang mengelilingi Kailash. [...]

November 20, 2013 // 5 Comments

#1Pic1Day: Ziarah ke Kailash | Pilgrimage to Kailash (Tibet, 2005)

Pilgrimage to Kailash (Tibet, 2005) For the Tibetan Buddhists, a pilgrimage to Kailash is among important journeys to do in life. People walk or hitchhike to the site from their villages, sometimes thousands of kilometers away. The pilgrimage ritual is going circumambulate the holy mountain, about 53 kilometer trek at 5000-ish m elevation. The Buddhists believe that you have to circumambulate it in odd numbers, means either you are supposed to do it once, or if you do twice you should do the third trek as soon as possible. Doing the pilgrimage for 108 times is believed as a journey to nirvana. Ziarah ke Kailash (Tibet, 2005) Bagi umat Buddhis Tibet, ziarah ke Kailash adalah salah satu dari perjalanan penting yang dilakukan dalam hidup. Orang berjalan atau menumpang kendaraan dari desa mereka, terkadang ribuan kilometer jauhnya. Ritual ziarah dilakukan dengan mengelilingi gunung suci ini, sebuah perjalanan berat di alam liar sejauh 53 kilometer pada ketinggian sekitar 5000 m di atas permukaan laut. Mereka menekankan perlunya mengelilingi gunung ini dalam angka ganjil. Jadi Anda hanya mengelilingi sekali, atau kalau sudah mengelilingi yang kedua kalinya harus cepat-cepat melakukan putaran ketiga. Mengelilingi Kailash sebanyak 108 kali dipercaya sebagai jalan menuju [...]

November 19, 2013 // 2 Comments

#1Pic1Day: Gunung Keramat | The Sacred Mountain (Tibet, 2005)

 The Sacred Mountain (Tibet, 2005) The mountain of Kailash is the holiest site for four religions: Buddhism, Hinduism, Bon and Jain. For the Tibetan Buddhists, Kailash is known as Kangri Rinpoche, “Precious Snow Mountain”, the center of universe. The Hindus believe Kailash is manifestation of Meru, the home of Shiva, and symbol of powerful mantra om. The Hindu concept of meru is also adapted in Indonesian culture, where some volcanos in Java and Bali are regarded holy, especially the Mahameru (Semeru, “The Perfect Meru”) which possesses respected position in Javanese Hindu cosmology. Also the stupa and mandala of Borobudur is actually another manifestation of meru, or Kailash. In Tibet, Kailash is so sacred, that nobody is allowed to touch it, no mention to climb over it. Gunung Keramat (Tibet, 2005) Gunung Kailash adalah situs paling suci bagi empat agama: Buddha, Hindu, Bon, dan Jain. Bagi umat Buddhis Tibet, Kailash dikenal sebagai Kangri Rinpoche, “Gunung Salju yang Mulia”, pusat dari alam semesta. Orang Hindu percaya Kailash adalah perwujudan dari Meru, tempat kediaman Dewa Sywa, dan simbol dari mantra suci Om. Konsep meru dalam Hindu ini diadaptasi juga dalam tradisi Indonesia, di mana sejumlah gunung berapi di Jawa dan Bali dikeramatkan, terutama [...]

November 18, 2013 // 0 Comments