Recommended

ISAF

Selimut Debu 59: Melihat Dunia Luar

Di zaman sekarang, informasi tentang dunia luar jauh lebih mudah didapatkan. Orang Afghan tidak perlu harus menjadi pengungsi dulu untuk melihat kehidupan di dunia luar. Cukup menyalakan televisi, dan voila, fantasi semua penonton digiring pada sebuah kehidupan di dunia yang sama sekali berbeda. Sekarang acara lagi yang populer di televisi Afghanistan, selain siaran berita, adalah sinetron India yang judulnya “Ibu Mertua Juga Pernah Jadi Menantu.” Anehnya, acara opera sabun yang tidak habis-habis ini justru menjadi favorit para lelaki Afghan yang tampak berjenggot dan beringas. Sumber informasi lainnya bagi orang-orang di Ishkashim datang dari para tentara asing. Hari ini, para tentara gabungan mancanegara (ISAF) datang dan menyebarkan buletin publikasi (atau propaganda) mereka yang berjudul ISAF News. Dalam bahasa Farsi, nama buletin ini berjudul Sada ye Azadi, yang artinya “Suara Kemerdekaan”. Dua mobil baja besar berisikan tentara Denmark singgah di Ishkashim. Dalam sekejap mereka dikelilingi para penduduk desa yang begitu gembira menerima pamflet informasi dengan gambar-gambar berwarna. ISAF News terdiri dari beberapa halaman, terlihat seperti koran, ditulis dalam tiga bahasa: Inggris, Farsi, dan Pashto. Isinya beraneka ragam, mulai dari foto-foto Piala Dunia, cerita humor Molla Nasruddin, berita dunia, kegiatan ISAF (sepertinya ini yang menjadi poin utama). Bagian yang menarik adalah sebuah kolom [...]

January 16, 2014 // 5 Comments

Ishkashim – Peeping Into Tajikistan

Welcome to Badakhshan “In Tajikistan they have everything but money. In Afghanistan we have money but nothing else.” – Mehruddin The distance from Faizabad to the eastern town of Ishkashem is merely 160 km, but as anywhere in Badakhshan province, the road is unpaved and dusty. The transport is also difficult and unreliable. I was staying in the house of a journalist-cum-farmer, Mr Jaffar Tayyar, in the outskirt of Faizabad. As customary in Afghanistan, all long distance public transport departs very early in the morning as traveling after dark is dangerous. To reach the bus depot in Faizabad I had to walk from the village of Mr. Tayyar as early as 4 a.m. There is no direct bus to Ishkashim. First one has to get to Baharaq, 42 km or 2 hours from Faizabad. It costs 150 Af. Baharaq is a nondescript little bazaar village. Here the onward transport to Ishkashim might be found. They only depart when there are enough passengers, and as Ishkashim is not a major destination, thus it’s unreliable. Comfortable public hot water shower in Faizabad I was lucky when I arrived there was a passenger bus (4 WD Toyota coach but mistakenly written as “ATOYOT”) [...]

July 28, 2006 // 0 Comments