Recommended

Ismail Somoni

Garis Batas 4: Sejarah Ribuan Tahun

PUNCAK AINY – Para pekerja di Puncak Ainy membersihkan es yang menutupi jalan. (AGUSTINUS WIBOWO) Di antara semua negara Asia Tengah, bisa dibilang Tajikistan adalah negara yang paling artifisial pembentukannya. Negara ini dipisahkan dari Uzbekistan tahun 1929. Tajikistan dilahirkan dan didefinisikan. Sulit memisahkan antara orang Tajik dan Uzbek. Walaupun secara linguistik, orang Tajik bicara bahasa Persia dan orang Uzbek bicara rumpun bahasa Turki, namun secara kultural kedua etnis ini sudah saling membaur dan mempengaruhi sejak berabad-abad dalam khasanah sejarah Asia Tengah. Bahasa Persia pada masa kejayaan Jalan Sutra adalah bahasa pemerintahan. Raja dan petinggi negara semua berbicara bahasa Persia, yang kemudian disebut bahasa Tajik. Raja Turki (Uzbek) pun berbahasa Tajik. Kota Samarkand dan Bukhara yang berkilauan dalam sejarah dunia mayoritas didiami oleh orang-orang yang berbahasa Tajik. Tetapi kedua kota bersejarah ini bukannya masuk wilayah Tajikistan malah menjadi kebanggaan nasional Uzbekistan. Uzbekistan berpendapat bahwa penduduk Samarkand dan Bukhara sebenarnya secara genetis adalah orang Uzbek, hanya saja berbahasa Tajik. Tajikistan beranggapan bahwa Uzbekistan telah merampas warisan budaya mereka. Apa yang harus terus-menerus diperdebatkan, manakala definisi ‘Uzbek’ dan ‘Tajik’ adalah rekaan dan ciptaan ahli etnografis Soviet dari Moskwa? Semua negara ‘Stan’ satu-persatu bermunculan karena Soviet ingin memecah [...]

June 6, 2013 // 4 Comments

Dushanbe – Tajikistan, First Impression

Just across the river border, even the grilled meat looks very different, despite of the same name, kabab. Oh, it also gets a Russian name here, sashlik. Before actually physically stepped on the country, I had heard, and seen Tajikistan when I was still in Afghanistan. It is the country idolized by many people in the Badakhshan province. It is the country of freedom, flourished by goods, electricity, and public services. It is the country where women can walk on the streets freely without fear of not covering properly. Now, I am in Tajikistan, seeing and experiencing what man of the northern rural Afghans dreaming about. But for me, Tajikistan is not about dream. According to a reference, the average salary of the people in the country was only 61.81 Somoni (US$ 19.93/month, 2005) and average pension was as low as 16.92 Somoni (US$ 5.23/month, 2005). Life cost is not cheap at all, at least in Dushanbe, compared to the low income statistics. Long distance transport was incredibly expensive, comparable to Afghanistan, as oil costs almost 1 US$ per litre. 93% of Tajikistan’s land is mountains, making it only 7% inhabited and potential for agriculture. It has distinctive four seasons [...]

October 8, 2006 // 0 Comments