Recommended

National Geographic Traveler Indonesia

National Geographic Traveler Indonesia (2013): Kemeriahan Perkabungan

Portfolio | Foto dan Teks oleh Agustinus Wibowo Di Iran, dalam setahun setidaknya ada sepuluh hari besar religi. Pada hari kesepuluh bulan Muharram, warga Syi’ah memperingati kesyahidan Hussain, cucu Nabi Muhammad—dikenal sebagai Hari Asyura. Para umat di Iran berparade di hari wafatnya Nabi Muhammad. Mereka memukul-mukulkan rantai ke dada sebagai ungkapan kesedihan. Peringatan ini bertepatan dengan hari kesyahidan Hassan, cucu Nabi. Hitam adalah warna yang mendominasi. Lelaki, juga berbaju hitam, berarak menyusuri jalan. Dada dan kepala ditepuk, rantai dipukulkan ke punggung, sesekali terdengar tangis susul-menyusul. Sebuah peringatan kematian. “Tidak ada darah dalam peringatan di Iran. Itu dilarang pemerintah. Kau lihat sendiri, kami memperingati hari besar kami dengan cara beradab,” kata seorang umat dari pinggiran Teheran. Lantunan doa memenuhi angkasa. Menggelegar pula suara tetabuhan band mengiringi para lelaki yang berbaris, berparade sepanjang jalan. Pertempuran di medan Karbala ditampilkan sebagai pertunjukan teater di masjid dan jalanan. Lelaki berbaju zirah memerankan tokoh Hussain yang gagah, menunggang kuda putih menantang Yazid yang lalim. Bait-bait puisi Persia mendayu, diiringi merdunya denting dawai. Drama berlangsung hingga tengah malam. Pada puncaknya, para lakon menggambarkan bagaimana satu demi satu anggota keluarga Hussain meninggal dengan mengenaskan. Mereka menyebut ritual tahunan ini “Festival Hussain.” Sebuah perkabungan yang menjadi [...]

August 19, 2013 // 0 Comments

National Geographic Traveler Indonesia (2013): Mari Menjelajah!

APRIL 2013 Mari Menjelajah! Memaknai eksplorasi yang sarat falsafah. Teks oleh Vega Probo, Foto oleh Fredy Susanto Tepuk tangan riuh memenuhi satu sudut Toko Buku Gramedia, Central Park, Jakarta Barat, pada akhir Februari, saat digelar Frame Fotokita-perdana tahun ini—yang mengusung tema penjelajahan. Apresiasi dari sekitar 100 hadirin disampaikan kepada Ukirsari Manggalani dan Agustinus Wibowo, usai kedua pembicara ini berbagi pengalaman menjelajah. Berawal dari pejalan solo, Ukirsari yang juga akrab disapa Arie, kemudian bergabung dengan NG traveler sebagai editor teks. Karena prinsip national geographic tentang semangat eksplorasi selaras minatnya. “Ternyata bukan hanya saya yang memiliki pandangan seperti ini,” kata Ukirsari. “Dr. Brady Barr, herpetologist dan pemandu serial Dangerous Encounters national geographic CHANNEL, yang saya temui di suatu kesempatan pun menyatakan: ‘national geographic adalah wahana yang tepat untuk mengedukasi masyarakat tentang pelestarian Bumi dan semangat eksplorasi.'” Bergabung bersama NG traveler semakin mengukuhkan cara pandang Ukirsari dalam mengeksplorasi alam dan budaya, khususnya tentang kearifan lokal serta geowisata-tagline NG traveler yang disosialisasikan dua tahun terakhir. Dengan mengedepankan unsur-unsur geografis, diharapkan siapa pun penjelajah mampu meminimalkan atas dampak yang mungkin timbul. Sementara Agustinus, penulis buku perjalanan Selimut Debu, Garis Batas dan yang paling gres, Titik [...]

April 23, 2013 // 0 Comments

National Geographic Traveler Indonesia (2011): Destinasi Mana pun Istimewa

Agustus 2011 National Geographic Traveler Indonesia Empat Mata: Destinasi Mana pun Istimewa Teks: Vega Probo Terkesima menyimak foto-foto Afghanistan di rubrik Portfolio Majalah National GeographicTraveler edisi kali ini? Kenali lebih dekat sang penulis dan fotografer, Agustinus Wibowo. Berasal dari keluarga yang nyaris tidak pernah berpelesir, pria yang menguasai belasan bahasa dunia ini justru telah melanglang buana. Hampir semua perjalanan dilakukannya seorang diri atau bersama rekan yang ia jumpai di jalan, “Kalau cocok, jalan bareng. Kalau tidak cocok, tinggal berpisah di jalan.” Pengalamannya menjelajahi Afghanistan dan negara-negara Asia Tengah ia tuangkan masing-masing dalam buku Selimut Debu (2010) dan Garis Batas (2011). Dalam dua kesempatan bertatap muka dengan pria ramah ini di Jakarta, beberapa waktu lalu, berlanjut obrolan via dunia maya, tersirat betapa besar semangatnya untuk menjelajah—sebesar pembelajaran berharga yang ia refleksikan pada pembaca bukunya. Kapan dan ke mana pertama kali bepergian jauh? Pertama kali melakukan perjalanan independen ke Mongolia, tahun 2002. Pada hari pertama dan kedua di negara itu saya dirampok. Pengalaman itu mengajarkan saya bahwa sebenarnya tantangan dapat dihadapi. Setidaknya saya tidak lagi takut melakukan perjalanan independen, itulah yang kemudian menciptakan konsep traveling bagi saya. Selama tiga minggu di Mongolia, saya menyaksikan banyak kultur yang “hidup” kembali karena adanya turisme. [...]

August 10, 2011 // 0 Comments

National Geographic Traveler Indonesia: Kilau Warna dalam Selimut Debu

Perang puluhan tahun tak mengoyak kemolekan alam apalagi impian, tradisi, dan kehormatan pemegang peradaban kuno ini.

Kata apa yang paling sering dihubungkan dengan nama Afghanistan? Perang? Kemiskinan? Taliban? Teror? Bagi kebanyakan orang, Afghanistan membawa kesan kelabu dan melankolis. Tetapi di negeri yang tak kunjung usai dihajar perang puluhan tahun ini ternyata juga ada impian, tradisi kuno, kebanggaan, dan peradaban.

July 27, 2011 // 3 Comments