Recommended

Pamir

Perjalanan Kirghiz: Di Manakah Rumah?

Nama dari surga itu tersebar di seluruh Afghanistan. Kau bisa menemukannya di toko, di restoran, di supermarket, di hotel, biro tur, perusahaan, organisasi sosial, dan bahkan di pesawat terbang. Tidak berbeda dengan Shangri-La, Pamir telah menjadi sebuah mitos utopis—sebuah surga pegunungan yang dilimpahi keindahan dan kedamaian abadi, begitu jauh sampai tak seorang pun yakin tempat itu apakah benar ada. Untuk mencapai Pamir, saya pergi ke Koridor Wakhan yang sangat terpencil. Itu adalah sebuah lidah yang cukup kikuk yang seperti ditempelkan secara paksa ke ujung timur-laut Afghanistan. Daerah itu berupa segaris tanah sempit yang memanjang, hanya 11 kilometer pada sisi tersempitnya, membentang 300 kilometer, dijepit oleh Tajikistan di utara, Pakistan di selatan, dan China di timur juah. Koridor Wakhan terbentuk pada abad ke-19 sebagai zona penyangga antara India Inggris dan kekaisaran Rusia. Saya membutuhkan sepuluh hari untuk bepergian dari Kabul, dengan membonceng berbagai kendaraan hingga mencapai ujung terakhir jalan tak beraspal yang rusak parah di sepanjang aliran Amu Darya. Di sini petualangan dimulai. Saya membonceng sebuah karavan yang terdiri dari empat tentara Afghan dan seorang komandan mereka yang hendak berpatroli ke perbatasan. Mereka punya empat kuda, dan dua warga desa disuruh memandu. Jalan setapak hanya selebar 30 sentimeter, tertutup kerikil dan [...]

April 22, 2016 // 6 Comments

【中国国家地理】瓦罕走廊:被遗忘的丝绸之路

Article published in Chinese National Geography, October 2015, on Afghanistan’s forgotten Wakhan Corridor. The Wakhan Corridor of Afghanistan is the last piece of the ancient Silk Road, which was still operating few decades ago, but now has turned into an isolated world as it’s confined by the international borders. 古丝绸之路如同一棵大树错综庞杂的根系,铺展于东西方之间。在所有丝路古道中,没有哪条比瓦罕走廊更富神秘色彩的了,它藏身于阿富汗深处,像是硬贴在阿富汗脸上的一条舌头。随着边界的关闭,它从传奇商道变成世界上最偏远难达的地区之一。本文作者在瓦罕走廊进行了长达3年的探访,用鲜活的文字为您揭开瓦罕走廊的神秘面纱。   撰文/Agustinus Wibowo(印尼) 翻译/王飞宇   伊什卡希姆是进入瓦罕走廊的唯一门户 伊什卡希姆是阿富汗山区一个僻静而慢节奏的村庄,遍地泥沼尘沙,这里是通往瓦罕走廊的入口。村子北边的喷赤河翻滚着怒涛,巨大的涛声淹没了世间一切声响。它是阿姆河的支流,也是阿富汗与苏联解体后形成的中亚各国之间的分界线。喷赤河就像一面镜子,分隔开阿富汗和塔吉克斯坦的山峦,两国的村落呈镜像分布在河流两岸。阿富汗伊什卡希姆的“双胞胎姐妹”是塔吉克斯坦山间一个同样叫做伊什卡希姆的村庄。 [...]

November 17, 2015 // 0 Comments

【中国国家地理】塔吉克斯坦:群山与国界的夹缝之中

My article in Chinese National Geography, edition October 2015. This is a special edition focusing on China’s grand project: One Belt One Road, a.k.a. the “New Silk Road”, with some focus articles from the Silk Road countries, especially in Central Asia. In this edition, I have contributed two articles: Tajikistan and Afghanistan’s Wakhan Corridor. 塔吉克斯坦被称作中亚的高山之国,它近一半的国土位于帕米尔高原。其实塔吉克族并非是自古生活在山地的民族,面对如今的国家版图状况,不少塔吉克人心中有难言的苦衷。来自印度尼西亚的作者奥古斯汀是一名“中亚通”,他对塔吉克斯坦的考察和采访,能够加深我们对这个国家的认识。   撰文Agustinus Wibowo[印尼] 摄影刘辉 等 翻译王飞宇   令塔吉克人自豪的两座古城,如今却位于乌兹别克斯坦的境内 塔吉克斯坦是中亚最小的国家,面积约等于中国的辽宁省,全境的93%在山区,一半以上国土在海拔3000米以上。受地理条件所限,塔吉克斯坦境内的文明遗址寥寥无几。但塔吉克人相信自己是中亚最古老的民族,并坚信他们的历史比当今占中亚地区主流的突厥人要长得多。 [...]

October 17, 2015 // 1 Comment

[旅行家Traveler] :瓦罕走廊天堂何处

  旅行家2015年4月期 阿富汗的风筝 说其遥远,其实并不准确。地图上,阿富汗甚至有一角领土与中国比邻,那一条狭长的通道就是本期专题的主打目的地——瓦罕走廊。     瓦罕走廊天堂何处 策划 | 本刊编辑部 执行 | 邓丽颖 程婉 特约撰稿人 | Agustinus Wibowo 翻译 | 黄文静 肖若琳   十多年前,我第一次去阿富汗旅行,在这个战争的伤疤无处不在的国度,一位旅行者告诉我,在阿富汗有一处“隐藏的天堂”。那是我第一次听到瓦罕走廊的名字。翻看地图,它像是海底深处一条狭长的裂隙,北抵塔吉克斯坦,南至巴基斯坦,东临中国。这是世界上最偏远国家之中的最偏远的地方之一。然而,在几世纪前,瓦罕走廊却是连通中国和西域各国,那条繁华的丝绸之路的一部分。 放眼望去,阿姆河看起来稀松平常。河水湍急有力,流过险峻的谷底时会发出隆隆的巨响。有时水面宽阔,甚至看不到对面的河岸。有时水面狭窄,可以毫不费力地将石子扔过20米宽的河面。无论阿姆河在100年内如何坚定地分开了两岸的时间维度,但事实上它流经了许多国家。 河的对面是塔吉克斯坦,这显而易见。倾斜的木制电线杆, [...]

July 2, 2015 // 0 Comments

行李︱Agustinus:在阿富汗的3年里……

 2015-05-15 行李 他是堪比奈保尔的著名作家,曾以最艰苦的方式在阿富汗生活3年,深入人迹罕至的瓦罕走廊,并游历中亚5国所有边界地区,现正采访印尼数百个岛屿的神秘故事。 (Augustin Wibowo在帕米尔高原) 行李&Augustin Wibowo 行李:你最近刚参加完伦敦书展? Augustin :是,印尼是今年法兰克福书展的主题国,所以印尼出版界推荐了很多本国作家到世界各地参加书展。伦敦书展是世界第二大书展,我是作为印尼游记文学的作家代表去伦敦演讲,介绍印尼游记文学的情况。 行李:在国外,游记文学已经单独作为一个门类了吗? Augustin :在英国是这样。英国在游记文学方面是全世界最发达的,已经有几百年历史,英国人很早就开始到世界各地游历,游记文学在英国已经变成一个门类,这个是他们文化的一部分。在美国,travelwriting这个词并不流行,但你在英国的书店里,所有在travel门类下的书基本都是旅行文学类的,甚至历史、地理、传记类的书籍都包含在里面。但在其他国家,travelwriting一般只有导游书。 行李:中国现在也出现了大量游记文学,但感觉真正好的作品并不多,你在读游记文学方面有什么经验? Augustin [...]

May 17, 2015 // 1 Comment

#1Pic1Day: The Love We Share #10 (Afghanistan, 2008)

The Love We Share #10 (Afghanistan, 2008) Mom’s Tears—a mother is weeping over her son who is struggling in a Herat hospital, Afghanistan suffering from acute hunger, along with massive food crisis in the country. Air Mata Ibu—seorang ibu menangisi anaknya yang menderita kelaparan akut, di sebuah rumah sakit di Herat, Afghanistan, seiring dengan merebaknya bencana kelaparan di negeri itu.                   [...]

March 14, 2014 // 7 Comments

#1Pic1Day: The Love We Share #9 (Afghanistan, 2008)

  The Love We Share #9 (Afghanistan, 2008) Duty—a little boy is accompanying her mother sewing, in a herder settlement of the Kyrgyz nomads, Pamir mountains, Afghanistan. Kewajiban—seorang bocah menemani ibunya menjahit, di daerah permukiman penggembala Kyrgyz, pegunungan Pamir, Afghanistan             [...]

March 13, 2014 // 1 Comment

#1Pic1Day: The Love We Share #8 (Afghanistan, 2008)

The Love We Share #8 (Afghanistan, 2008) Beauty and the Beast—A Kyrgyz mother in Pamir mountains, Afghanistan, is combing the hair of her daughter she just washed. Harus Bersih—Ibu Kyrgyz di pegunungan Pamir, Afghanistan sedang menyisir rambut putrinya yang baru saja dicuci.             [...]

March 12, 2014 // 0 Comments

#1Pic1Day: The Love We Share #7 (Afghanistan, 2008)

The Love We Share #7 (Afghanistan, 2008) Sleep, My Baby—a mother in Wakhan, Badakhshan, Afghanistan is lullabying her baby laying on a little hammock. Tidurlah, Sayang—seorang ibu di Wakhan, Badakhshan, Afghanistan berusaha menidurkan anaknya yang terbaring di atas ayunan mungil.                 [...]

March 11, 2014 // 0 Comments

#1Pic1Day: The Love We Share #6 (Afghanistan, 2008)

The Love We Share #6 (Afghanistan, 2008) A Warmth Called Home—young Kyrgyz kids in Pamir Mountains, Afghanistan, are peeping from inside their yurt. Kehangatan Rumah—bocah-bocah Kyrgyz di pegunungan Pamir, Afghanistan, mengintip dari dalam kemah yurt mereka.           [...]

March 10, 2014 // 1 Comment

#1Pic1Day: The Love We Share #2 (Afghanistan, 2008)

The Love We Share #2 (Afghanistan, 2008) Mom’s Hug—a young girl of a shepherd family is hiding her face in her mom’s hug, in Pamir, Northern Afghanistan Pelukan ibu—seorang gadis keluarga penggembala menyembunyikan wajahnya di balik pelukan ibu, di Pamir, Afghanistan utara.   [...]

March 4, 2014 // 0 Comments

Esquire (2013): Di Atap Dunia

1 2 • 1 3 Esquire Gourmet Halaman 19 Di Atap Dunia Kuliner yang amat mengakar budaya >>> Teks & Foto: Agustinus Wibowo “Makanan apa ini?” gerutu seorang tamu saat memandang piring-piring besar yang disajikan para gembala Pamir. Di satu piring, kepala domba utuh dengan mulut seperti mengerang plus bola mata hitam menyembul,menatap ke arah kami, para tamu kehormatan. Tersaji di pinggan sebelahnya, sebongkah gajih seukuran semangka dari pantat domba, empuk bagai agar-agar yang berbalut minyak. Menu istimewa dari padang gembala di ujung terjauh Afghanistan ini direbus tanpa bumbu dan garam, menyisakan rasa dan aroma domba yang paling murni. Kepala domba adalah bagian paling mulia, simbol penghormatan bagi tamu teristimewa. Lemak domba untuk tamu level dua. Potongan daging sebesar lengan manusia itu untuk tetamu biasa. Berulang kali kami memohon pada tuan rumah untuk diperlakukan sebagai tamu biasa, dalam hati sungguh tidak tega melahap kepala domba dan menelan gumpalan lemak itu. Penghuni Pamir adalah bangsa nomaden Kirgiz, mendiami padang rumput di ketinggian 4.500 meter, dikelilingi barisan gunung bertudung salju. Tidak ada musim panas, apalagi pohon, belukar, buah, toko, atau pasar. Bahkan perdagangan masih menggunakan sistem barter dengan mata uang berupa domba. “Domba murahan adalah yang lemaknya sedikit,” kata pepatah bangsa Kirgiz. [...]

December 16, 2013 // 4 Comments

#1Pic1Day: Pelajar | Student (Little Pamir, Afghanistan, 2008)

Student (Little Pamir, Afghanistan, 2008) A Pamir Kirghiz girl studies Dari language in school tent in Little Pamir, which is the first school ever established in Pamir, in summer 2008. As there is not yet building and facility provided, the school is held in people’s tents and also nomadic following the movement of the nomadic tribe. Pelajar (Pamir Kecil, Afghanistan, 2008) Seorang gadis Kirgiz dari Pamir Afghanistan sedang belajar bahasa Dari di tenda sekolah, yang merupakan sekolah pertama dalam sejarah yang didirikan di Pamir Kecil pada musim panas 2008. Karena ketiadaan bangunan dan fasilitas lainnya, kegiatan belajar diselenggarakan di dalam tenda penduduk, dan juga berpindah-pindah mengikuti gaya hidup suku-suku nomaden.   [...]

October 18, 2013 // 1 Comment

#1Pic1Day: Siapa Itu di Luar? | Who’s Out There? (Little Pamir, Afghanistan, 2008)

Who’s Out There? (Little Pamir, Afghanistan, 2008) Some little kids from a settlement in Little Pamir were curious on the guests coming to their yurt. Raised in such harsh natural environment, Afghan Kyrgyz children have adapted and grabbed certain abilities to live in such environment. For example, they already know how to ride donkeys and horses since a very young age. Siapa Itu di Luar? (Pamir Kecil, Afghanistan, 2008) Beberapa bocah kecil dari permukiman di Pamir Kecil tampak penasaran terhadap para tamu yang berkunjung ke tenda mereka. Anak-anak ini dibesarkan dalam lingkungan alam yang kejam, sehingga telah beradaptasi dan memiliki kemampuan spesial untuk bisa hidup dalam lingkungan seperti itu. Misalnya, mereka sudah bisa mengendarai keledai dan kuda pada usia yang sangat dini. [...]

October 17, 2013 // 4 Comments

#1Pic1Day: Musim Dingin Sepanjang Tahun | Winter throughout the Year (Little Pamir, Afghanistan, 2008)

Winter throughout the Year (Little Pamir, Afghanistan, 2008) A Kyrgyz boy brings his camels to grassland. The Afghan Kirghiz ethnic still maintain the disappearing nomadic way of life at Afghan Pamir, the tip of Afghan Wakhan Corridor bordering with China, Tajikistan, and Pakistan, at elevation more than 4,000 meter. The place, known as bam-e-dunya or Roof of the World, is described by Marco Polo as a place where the snow may come at any time of the year and where birds cannot fly through due to its height. In summer, snowfall is not uncommon. Musim Dingin Sepanjang Tahun (Pamir Kecil, Afghanistan, 2008) Seorang bocah Kirgiz sedang menggiring unta-untanya ke padang. Orang Kirgiz di Afghanistan masih mempertahankan tradisi nomaden, mereka mendiami Pamir Afghan, pada ketinggian 4.000 meter dan terletak di ujung Koridor Wakhan dan berbatasan dan langsung dengan China, Tajikistan, dan Pakistan. Tempat ini dikenal sebagai bam-i-dunyo, atau Atap Dunia, dan dideskripsikan oleh Marco Polo sebagai wilayah di mana salju bisa turun kapan saja dan burung pun tidak bisa terbang di atasnya saking tingginya. Salju di musim panas sama sekali bukan hal yang luar biasa. [...]

October 16, 2013 // 4 Comments

#1Pic1Day: Gadis Ataukah Nyonya, Lihatlah dari Kerudungnya | Available or Not, Just See the Veil (Little Pamir, Afghanistan, 2008)

Available or Not, Just See the Veil (Little Pamir, Afghanistan, 2008) The Afghan Kirghiz ethnic still preserve traditional Kyrgyz costumes, which already disappeared in the Republic of Kyrgyzstan. The veil (jooluk) of Kyrgyz women shows their marital status. Red means unmarried and white means married. Gadis Ataukah Nyonya, Lihatlah dari Kerudungnya (Pamir Kecil, Afghanistan, 2008) Orang-orang Kirgiz yang mendiami Afghanistan masih mempertahankan tradisi berpakaian Kirgiz, yang sekarang sudah sangat langka bahkan di negara Kirgizstan. Kerudung para perempuan disebut sebagai jooluk, juga berfungsi untuk menunjukkan status perkawinan. Kerudung merah berarti gadis, kerudung putih berarti sudah menikah.     [...]

October 15, 2013 // 1 Comment

#1Pic1Day: Permukiman Para Pengelana | The Nomad’s Settlement (Little Pamir, Afghanistan, 2008)

The Nomad’s Settlement (Little Pamir, Afghanistan, 2008) This is a nomadic settlement in Little Pamir. During the summer months, the Kyrgyz live in tents (ooy), while in winter they stay in concrete mud houses. The Kyrgyz still maintain disappearing nomadic way of live, moving into different location of the grassland depending on seasons of the year, on average four different places in a year. Permukiman Para Pengelana (Pamir Kecil, Afghanistan, 2008) Ini adalah sebuah permukiman suku nomaden Kirgiz di Pamir Kecil. Sepanjang musim panas, orang-orang Kirgiz tinggal di dalam tenda (ooy), sementara di musim dingin mereka berpindah ke bangunan padat yang terbuat dari lempung dan kayu. Orang Kirgiz masih mempertahankan gaya hidup nomaden yang sekarang sudah semakin langka. Mereka berpindah dari satu tempat ke tempat lain di padang luas, mengikuti pergantian musim. Rata-rata mereka berpindah ke empat lokasi berbeda dalam setahun.   [...]

October 14, 2013 // 4 Comments

#1Pic1Day: Kehidupan Nomaden | Nomadic Life (Little Pamir, Afghanistan, 2008)

Nomadic Life (Little Pamir, Afghanistan, 2008) Kyrgyz men prepare to move. Yurt, or tent, or ooy in their language, is the traditional home of nomadic Kyrgyz and is highly portable. The skeleton is made of wood, bought from neighboring countries or traveling traders. The top of yurt is a circle, where the sunshine passes through. This roof circle hole is now used on the flag and national emblem of the Republic of Kyrgyzstan. Kehidupan Nomaden (Pamir Kecil, Afghanistan, 2008) Orang-orang Kirgiz ini sedang bersiap untuk berpindah. Yurt, tenda atau ooy dalam bahasa mereka, adalah rumah tradisional bangsa nomaden Kirghiz yang sangat portabel. Rangka yurt terbuat dari kayu, dibawa oleh para pedagang yang berkeliling dari negara-negara tetangga. Bagian atas dari yurt adalah sebuah lubang tempat masuknya sinar matahari. Pola desain lubang matahari ini sekarang merupakan bendera dan lambang negara dari Republik Kirgizstan. [...]

October 11, 2013 // 0 Comments

#1Pic1Day: Tidak Ada Burung Terbang | No Birds Fly (Little Pamir, Afghanistan, 2008)

No Birds Fly (Little Pamir, Afghanistan, 2008) Pamir, roof of the world, is a flat stony land in extreme elevation, surrounded by snow-capped mountains. Described by Marco Polo as, “The region is so lofty and cold, that you cannot even see any birds flying”. With snow may come at any time of the year, Pamir is extremely cold even in the middle of summer. Tidak Ada Burung Terbang (Pamir Kecil, Afghanistan, 2008) Pamir, dijuluki juga sebagai Atap Dunia, adalah tanah datar berbatu dan luas di ketinggian ekstrem, dikelilingi pegunungan bertudung salju. Marco Polo mendeskripsikan Pamir sebagai: “daerah yang sangat mulia dan dingin, engkau bahkan tidak bisa melihat satu pun burung yang terbang.” Dengan salju yang bisa datang kapan saja sepanjang tahun, Pamir teramat dingin bahkan di puncak musim [...]

October 10, 2013 // 1 Comment

#1Pic1Day: Perempuan dan Perhiasannya | Glamorous (Little Pamir, Afghanistan, 2008)

  Glamorous (Little Pamir, Afghanistan, 2008) The Kyrgyz women plays important role in preserving Kyrgyz cultures by making traditional dresses and accessories. As there is no shops in Pamir, business have to be done in primitive barter system, so the women has responsibility to make clothes for the families. The materials are brought by traders from lower lands of Afghanistan. Perempuan dan Perhiasannya (Pamir Kecil, Afghanistan, 2008) Perempuan Kirgiz Afghan berperan penting dalam mempertahankan kebudayaan Kirgiz dengan membuat pakaian dan perhiasan tradisional. Di Pamir tidak ada toko sama sekali, dan perdagangan masih dilakukan dengan sistem barter yang masih primitif, sehingga para perempuan punya tanggung jawab untuk membuat pakaian bagi anggota keluarga mereka. Bahan-bahan pakaian ini dibawa ke pegunungan ini oleh para pedagang dari daerah Afghanistan yang lebih [...]

October 9, 2013 // 4 Comments

1 2 3