Recommended

pencucian otak

Garis Batas 92: Mari Sucikan Jiwa

Kebanggaan nasional (AGUSTINUS WIBOWO) “Dalam nama ALLAH, yang paling termuliakan … kitab ini, yang ditulis dengan bantuan ilham yang dikirimkan langsung ke hatiku, oleh Tuhan yang menciptakan alam semesta yang agung dan mampu melakukan apa pun yang Ia inginkan, adalah kitab Ruhnama bangsa Turkmen.“ Demikian Sang Turkmenbashi memulai tulisan sepanjang 400 halaman untuk membuka jalan bagi roh-roh bangsa Turkmen. Dalam keheningan malam, saya mulai membalik lembar demi lembar Ruhnama, mengharapkan sebuah kesegaran spiritual Turkmen membasuh jiwa saya yang kering kerontang ini. Kitab ini dibuka dengan sebuah foto Sang Presiden Turkmenbashi, Bapak Bangsa Turkmen, sang penulis agung kitab suci Ruhnama, menebarkan aura kegagahan dan kekuasaan. Dilanjutkan gambar bendera hijau Turkmenistan, perpaduan antara bintang dan permadani indah. Selanjutnya lambang negara, yang melibatkan kuda Altheke, spesies kuda yang hanya ada di Turkmenistan, salah satu kebanggaan bangsa yang tak terperi. Halaman selanjutnya, lambang kepresidenan Turkmenistan, berupa elang berkepala lima. Berikutnya adalah ratusan halaman penuh berisi teks suci Ruhnama, diselingi foto-foto corat-coret Sang Turkmenbashi yang menggubah karya agungnya. Ruhnama, sekali lagi, bukan buku agama. Dia bukan pula buku sejarah. Tetapi campur aduk yang membingungkan antara autobiografi Turkmenbashi, ajaran-ajaran moral, ulasan kultural, percakapan monolog, sampai penulisan sejarah dunia dan Turkmen yang mengundang [...]

October 21, 2013 // 2 Comments

Garis Batas 91: Ruhnama

Monumen Ruhnama di Berzengi (AGUSTINUS WIBOWO) “Wahai Turkmen! Segala cintaku hanya bagimu. Segala penderitaan hanya untukku” demikian tulis Sang Turkmenbashi dalam buku panduan jiwa, Ruhnama, yang menjadi bacaan wajib semua orang Turkmen. Siapa pengarang buku terlaris di Turkmenistan? Tak perlu terkejut kalau untuk posisi ini pun, Sang Presiden Turkmenbashi menjadi jawaranya. Lihat saja toko-toko buku milik negara yang bertebaran di seluruh Ashgabat. Hampir semua buku yang dijual adalah buah karya Sang Presiden. Warna hijau dan merah kitab suci berjudul Ruhnama memenuhi rak-rak. Ruhnama, dari kata ruh dan nama, artinya ‘kitab jiwa’. Tujuannya untuk mempersiapkan roh dan jiwa bangsa Turkmen menyambut datangnya era baru, Abad Emas yang telah berabad-abad dinantikan kedatangannya. Bukan hanya ditulis dalam bahasa Turkmen, tetapi juga ada versi terjemahan Bahasa Inggris, Perancis, Jerman, Rusia, China, Jepang, Arab, Hungaria, Ceko, Korea, Hindi, Thai, sampai Zulu. Lebih dari 25 bahasa dunia. Turkmenbashi ingin cita-cita dan buah pikirannya pun dibaca seluruh umat manusia di dunia, sebagai sumnbangsih negerinya pada peradaban dan perdamaian di muka bumi. Saya yang terkagum-kagum dengan kedahsyatan toko buku Ruhnama ini, langsung mengeluarkan kamera dan siap menjepret. Mbak penjaga toko serta merta dengan judes berteriak, “Dilarang potret-potret!” Yang jelas, walaupun belum diterjemahkan dan diekspor ke Indonesia, Ruhnama sudah [...]

October 18, 2013 // 8 Comments