Recommended

radio

Selimut Debu 25: Bamiyan, Setelah Tiga Tahun

  Siaran berita Hadi Ghafari di Radio Bamiyan (AGUSTINUS WIBOWO) Tiga tahun. Seiring dengan perputaran roda waktu, dusun kecil di lembah hijau ini pun turut menggeliat. Aku melangkah ke gedung Radio Bamiyan yang tersembunyi di gang kecil di balik jalan utama. Tiga tahun lalu, tidak ada stasiun radio di sini, tapi sekarang dusun kecil ini sudah punya stasiun radio, warung internet, dan segera memiliki stasiun televisi sendiri. Hadi Gafari yang bertanggung jawab sebagai pemimpin Radio Bamiyan ini mengatakan, teknologi sudah mulai terjangkau di sini. Internet mereka bersumber dari satelit yang berukuran besar di halaman belakang, mirip antena parabola, dan biayanya adalah US$ 600 per bulan. Bukan cuma teknologi, pasar Bamiyan pun tampak semakin sibuk. Jauh lebih ramai dibandingkan tiga tahun lalu. Barang yang dijual pun lebih bervariasi, mulai dari buah-buahan, gandum, sampai buku. Masyarakat yang dicekam ketakutan perang meletakkan buku pada prioritas terbawah dalam kebutuhan mereka, apalagi mayoritas warga Afghanistan buta huruf. Tetapi warga Bamiyan sekarang sudah mulai membaca buku! Bukankah ini sebuah kemajuan luar biasa? Begitu pun dalam hal penginapan. Dalam kunjungan pertamaku di Bamiyan, satu-satunya tempat menginap adalah Restoran Mama Najaf, yang harganya mahal, tamu hanya tidur di lantai di atas matras kumal, plus bonus kutu busuk dan [...]

November 29, 2013 // 1 Comment

#VBookClub (2013): “Titik Nol”

3 May 2013 #VBookClub http://indynatalia.blogspot.com/2013/03/vbookclub-titik-nol.html?spref=tw #VBookClub – “Titik Nol” Beberapa waktu lalu, saya berkesempatan membaca buku se-menarik “Titik Nol” dan bertemu dengan penulisnya, @avgustin88 di #VBookClub @VRadioFM. Sebelumnya, saya memang sudah jatuh cinta dengan buku ini. “Titik Nol” menceritakan tentang kisah perjalanan penulis, Agustinus Wibowo ke beberapa wilayah seperti Tibet, Nepal, India, Afghanistan, sampai Pakistan. Melalui buku ini, rasanya saya ikut merasakan perjalanan darat yang dilakukan @avgustin88 dan mengenal kultur kebudayaan di masing – masing daerah. Ritual ziarah di tibet yang dilakukan sambil merangkak; Eksotisnya bukit – bukit curam di Nepal; Keprihatinan terhadap India yang berbeda kehidupan dengan gambaran Bollywood; sampai rasa tidak aman saat mengunjungi Afghanistan yang tengah dilanda konflik. Dilengkapi dengan foto – foto menarik sepanjang perjalanan, saya sebagai pembaca mendapatkan gambaran yang jelas tentang terjadinya sebuah peristiwa. Tentang bagaimana sebuah tulisan mampu menggerakkan hati untuk ikut prihatin dengan apa yang terjadi di negara perang seperti Afghanistan. “Perjalananku bukan perjalananmu. Perjalananku adalah perjalananmu” Sesungguhnya, makna perjalanan yang ingin disampaikan oleh @avgustin88 adalah luas. Tidak hanya tentang berapa jumlah lokasi yang dituju, tidak hanya tentang berapa jumlah negara yang [...]

March 3, 2013 // 0 Comments