Recommended

scenery

#1Pic1Day: Gunung Bersinar | Glowing Mountain (Annapurna, Nepal, 2003)

Glowing Mountain (Annapurna, Nepal, 2003) Annapurna III glows at sunset, seen from a village not far from Manang (3520 meter) Gunung Bersinar (Annapurna, Nepal, 2003) Annapurna III bersinar saat matahari terbenam, terlihat dari sebuah desa tidak jauh dari Manang (3520 meter). [...]

December 13, 2013 // 6 Comments

#1Pic1Day: Porter (Annapurna, Nepal, 2005)

Porter (Annapurna, Nepal, 2005) During heavy trek season of Annapurna, a local porter may go up and down the mountains for a dozen times. The porting and guiding business is dominating the trekking industry in Nepal. Porter (Annapurna, Nepal, 2005) Pada musim sibuk trekking Annapurna, seorang porter lokal bisa naik turun gunung sampai belasan kali. Bisnis porter dan guide adalah yang mendominasi industri treking di Nepal. [...]

December 12, 2013 // 2 Comments

#1Pic1Day: Pendakian ke Puncak | A Journey to the Peak (Annapurna, Nepal, 2005)

A Journey to the Peak (Annapurna, Nepal, 2005) The famous Annapurna Circuit is 21-day trekking journey, among which the highest point is Thorung La Pass at 5416 meters. For many trekkers, Thorung La is the biggest challenge to conquer in the whole trek. Pendakian ke Puncak (Annapurna, Nepal, 2005) Rute treking Sirkuit Annapurna yang terkenal itu adalah sebuah perjalanan naik turun gunung sepanjang 21 hari. Titik tertinggi dalam perjalanan itu adalah Puncak Thorung La, pada ketinggian 5.416 meter. Bagi sebagian besar treker, Thorung La adalah tantangan terbesar untuk menaklukkan rute ini. [...]

December 11, 2013 // 3 Comments

#1Pic1Day: Infrastruktur Pegunungan | Infrastructure (Annapurna, Nepal, 2005)

Infrastructure (Annapurna, Nepal, 2005) Tourism has changed the landscape of Annapurna. Once very wild and dangerous mountain ranges to conquer during the Maurice Herzog era who reached its peak in 1950s, Annapurna is now very much tamed for the sake of international tourists. Clear trail signs, hotels, restaurants, bridges, and even roads are built to make the trek very much easy and practical. Infrastruktur Pegunungan (Annapurna, Nepal, 2005) Pariwisata telah mengubah wajah Annapurna. Dulu, Annapurna pernah menjadi pegunungan yang liar dan berbahaya saat Maurice Herzog pertama kali mencapai puncaknya pada tahun 1950an. Tetapi kini Annapurna telah dijinakkan demi kebutuhan turis internasional. Petunjuk pendakian yang lengkap, hotel, restoran, jembatan, dan bahkan jalan beraspal telah dibangun untuk membuat rute treking ini semakin mudah dan praktis. [...]

December 10, 2013 // 1 Comment

#1Pic1Day: Spektrum Etnis | Ethnic Spectrum (Annapurna, Nepal, 2005)

Ethnic Spectrum (Annapurna, Nepal, 2005) Trekking through Annapurna Circuit is not only to adore the spectrum of natures, flora, and fauna from the lowest elevation to top of Himalayas, but also to observe the spectrum of human beings: race, ethnicity, religion, language. Passing through Manang (3520 m) and up to higher places, the previously predominantly Hindu Aryan people are replaced by Tibetan-like Buddhist people. Spektrum Etnis (Annapurna, Nepal, 2005) Melakukan trek melalui Sirkuit Annapurna bukan hanya untuk mengagumi spektrum alam, flora dan fauna dari daerah rendah sampai puncak Himalaya, tetapi juga untuk mengamati spektrum manusia: ras, etnik, agama, bahasa. Setelah melewati Manang (3520 meter) dan semakin tinggi sampai ke puncak, orang-orang Arya penganut Hindu kini sudah digantikan oleh bangsa-bangsa mirip Tibet dan penganut agama Buddha. [...]

December 9, 2013 // 0 Comments

#1Pic1Day: Himalayan Buddhism (Annapurna, Nepal, 2005)

Himalayan Buddhism (Annapurna, Nepal, 2005) The higher parts of Annapurna Circuit is inhabited by the Manangi people, who look like Tibetan, speak a language close to that of Tibetan, and believe in Tibetan Buddhism. Buddhisme Himalaya (Annapurna, Nepal, 2005) Bagian Sirkuit Annapurna yang lebih tinggi dihuni oleh bangsa Manangi, yang mirip orang Tibet, bicara bahasa yang dekat bahasa Tibet, dan menganut agama Buddhisme Tibet (Lamaisme). [...]

December 6, 2013 // 1 Comment

#1Pic1Day: Chicken Express (Annapurna, Nepal, 2005)

Chicken Express (Annapurna, Nepal, 2005) Tourism has changed the face of Nepal and its Himalaya to an irreversible point. Annapurna is considered as the best trek on earth, the most touristy with spoiled facility. Hotels and restaurants scattered all the way from bottom to top of the mountains, and porters carry materials from the lowlands up to high Himalayas to make fancy food for the international tourists, including chicken which can’t survive the elevation. Chicken Express (Annapurna, Nepal, 2005) Turisme telah mengubah wajah Nepal dan Himalaya-nya secara permanen. Annapurna dianggap sebagai jalur trek terbaik di dunia, sekaligus yang paling penuh turis dan fasilitas yang memanjakan. Hotel dan restoran tersebar sepanjang jalan mulai dari kaki gunung sampai puncak Himalaya. Tak kurang juga para porter mengangkut bahan-bahan makanan dari dataran rendah untuk membuat makanan rumit kebutuhan turis mancanegara di puncak Himalaya, termasuk juga ayam-ayam yang tidak mungkin hidup di tempat setinggi [...]

December 5, 2013 // 1 Comment

#1Pic1Day: Kepala Baja | Metal Head (Annapurna, Nepal, 2005)

Metal Head (Annapurna, Nepal, 2005) The people inhabiting highlands of Annapurna are known to be powerful and are the main material of the famous Gurkha soldiers. A man is powerful enough to lift carcass alone, and even the women in Manang region may carry 30 liters of water by hanging the burden on their head, climbing up and down the mountains. Kepala Baja (Annapurna, Nepal, 2005) Orang-orang yang mendiami daerah tinggi di Annapurna terkenal sebagai bangsa yang kuat, dan merupakan bahan baku utama dari tentara Gurkha yang tersohor itu. Seorang lelaki di sini kuat untuk memanggul bangkai sapi sendirian, dan para perempuan di Manang bisa mengangkat 30 liter air yang digantungkan di kepala mereka sambil mendaki dan menuruni bukit [...]

December 4, 2013 // 1 Comment

#1Pic1Day: Tropical Nepal (Annapurna, Nepal, 2005)

Tropical Nepal (Annapurna, Nepal, 2005) Nepal might be tiny in size, but in term of elevation it’s unmatchable. The elevation of Annapurna Circuit trek ranges from 700-is meter, passing through hot and tropical villages similar to those of Indonesia, and reaches its peak at 5416 meter at Thorung La Pass. Alam Tropis di Nepal (Annapurna, Nepal, 2005) Nepal mungkin negara kecil dalam hal ukuran, tetapi kalau soal ketinggian adalah negara raksasa yang tidak terbandingkan. Rentang ketinggian Srikuit Annapurna adalah mulai dari desa-desa bergaya tropis pada 700an meter, dan mencapai puncaknya pada 5.416 meter di puncak Thorung [...]

December 3, 2013 // 2 Comments

#1Pic1Day: Bukit Berbukit | Rugged Hills (Annapurna, Nepal, 2005)

Rugged Hills (Annapurna, Nepal, 2005) The Annapurna Circuit trek trails is considered one of the best treks in the world, though road construction is threatening its reputation and its future as a classic trek. The Circuit started to be popular in 1970s when the Nepal became one of the important terminals in long happy hippy trail originating from Europe. You start the trail at very low elevation (with scenery very tropical, not much different from Indonesian hills), until the snow-capped mountain scenery typical of the Himalayas. Bukit Berbukit (Annapurna, Nepal, 2005) Jalur treking Sirkuit Annapurna dianggap sebagai jalur trek terbaik di dunia, walaupun pembangunan jalan mengancam reputasinya dan masa depannya sebagai jalur trek klasik. Sirkuit Annapurna mulai populer pada tahun 1970an ketika Nepal menjadi perhentian penting dalam jalur hippy yang berangkat dari Eropa. Kita mulai pendakian pada ketinggian yang sangat rendah (dengan pemandangan yang sangat tropis, tidak jauh berbeda dengan perbukitan di Indonesia), hingga mencapai gunung-gunung bertudung salju yang khas [...]

December 2, 2013 // 5 Comments

#1Pic1Day: Desa Hantu | Ghost Town (Hunza, Pakistan, 2006)

Ghost Town (Hunza, Pakistan, 2006) Duykhar, a village on the top of hills watching over the Hunza valley, is a green and busy village in summer. People come here to cultivate the land, and hotels are full of visitors. The area is called as Eagle’s Nest, from where people can view the whole valley, as an eagle in its nest. But in winter, the village turned to a ghost town. The wind is very harsh and the temperature is much lower than normal, plus no electricity and no business from tourism. The dire situation forces the inhabitants to move to their warmer homes downhill. The houses are covered by thick snow, and practically it’s a ghost town. Desa Hantu (Hunza, Pakistan, 2006) Duykhar adalah desa di puncak bukit yang memandang langsung ke Lembah Hunza. Desa ini hijau dan sibuk di musim panas. Penduduk sibuk mengolah kebun dan hotel-hotel dipenuhi turis. Daerah ini dikenal sebagai Sarang Elang, dan dari sinilah pengunjung bisa memandang keseluruhan lembah, seperti elang yang melihat dari sarangnya. Tetapi di musim dingin, desa ini berubah menjadi seperti kota hantu. Angin dingin menerjang, suhu jauh di bawah normal, ditambah lagi dengan ketiadaan listrik dan turis. Karena itulah penduduk biasanya [...]

November 8, 2013 // 1 Comment

#1Pic1Day: Gunung Katedral | The Cathedral (Gojal, Pakistan, 2006)

The Cathedral  (Gojal, Pakistan, 2006) The extremely rugged mountains of Tupopdan, nearby Passu, in Gojal area are also known as “The Cathedral”. Gunung Katedral (Gojal, Pakistan, 2006) Puncak-puncak gunung lancip di dekat Passu di Pakistan Utara ini dikenal sebagai “katedral” karena bentuknya yang [...]

November 7, 2013 // 1 Comment

#1Pic1Day: Kekosongan Sempurna | Total Emptiness (Khovd, Mongolia, 2009)

Total Emptiness (Khovd, Mongolia, 2009) With land area not so much different with Indonesia, Mongolia is inhabited by not more than 3 million people (compared to 240 million in Indonesia). Vast and empty is the dominant impression of Mongolian pastureland. Kekosongan Sempurna (Khovd, Mongolia, 2009) Dengan luas area yang tidak jauh berbeda dengan Indonesia, Mongolia hanya dihuni tidak lebih dari 3 juta jiwa (bandingkan dengan 240 juta penduduk Indonesia). Luas dan kosong adalah impresi dominan dari padang rumput Mongolia.       [...]

October 28, 2013 // 3 Comments

#1Pic1Day: Permukiman Para Pengelana | The Nomad’s Settlement (Little Pamir, Afghanistan, 2008)

The Nomad’s Settlement (Little Pamir, Afghanistan, 2008) This is a nomadic settlement in Little Pamir. During the summer months, the Kyrgyz live in tents (ooy), while in winter they stay in concrete mud houses. The Kyrgyz still maintain disappearing nomadic way of live, moving into different location of the grassland depending on seasons of the year, on average four different places in a year. Permukiman Para Pengelana (Pamir Kecil, Afghanistan, 2008) Ini adalah sebuah permukiman suku nomaden Kirgiz di Pamir Kecil. Sepanjang musim panas, orang-orang Kirgiz tinggal di dalam tenda (ooy), sementara di musim dingin mereka berpindah ke bangunan padat yang terbuat dari lempung dan kayu. Orang Kirgiz masih mempertahankan gaya hidup nomaden yang sekarang sudah semakin langka. Mereka berpindah dari satu tempat ke tempat lain di padang luas, mengikuti pergantian musim. Rata-rata mereka berpindah ke empat lokasi berbeda dalam setahun.   [...]

October 14, 2013 // 4 Comments

#1Pic1Day: Kehidupan Nomaden | Nomadic Life (Little Pamir, Afghanistan, 2008)

Nomadic Life (Little Pamir, Afghanistan, 2008) Kyrgyz men prepare to move. Yurt, or tent, or ooy in their language, is the traditional home of nomadic Kyrgyz and is highly portable. The skeleton is made of wood, bought from neighboring countries or traveling traders. The top of yurt is a circle, where the sunshine passes through. This roof circle hole is now used on the flag and national emblem of the Republic of Kyrgyzstan. Kehidupan Nomaden (Pamir Kecil, Afghanistan, 2008) Orang-orang Kirgiz ini sedang bersiap untuk berpindah. Yurt, tenda atau ooy dalam bahasa mereka, adalah rumah tradisional bangsa nomaden Kirghiz yang sangat portabel. Rangka yurt terbuat dari kayu, dibawa oleh para pedagang yang berkeliling dari negara-negara tetangga. Bagian atas dari yurt adalah sebuah lubang tempat masuknya sinar matahari. Pola desain lubang matahari ini sekarang merupakan bendera dan lambang negara dari Republik Kirgizstan. [...]

October 11, 2013 // 0 Comments

#1Pic1Day: Tidak Ada Burung Terbang | No Birds Fly (Little Pamir, Afghanistan, 2008)

No Birds Fly (Little Pamir, Afghanistan, 2008) Pamir, roof of the world, is a flat stony land in extreme elevation, surrounded by snow-capped mountains. Described by Marco Polo as, “The region is so lofty and cold, that you cannot even see any birds flying”. With snow may come at any time of the year, Pamir is extremely cold even in the middle of summer. Tidak Ada Burung Terbang (Pamir Kecil, Afghanistan, 2008) Pamir, dijuluki juga sebagai Atap Dunia, adalah tanah datar berbatu dan luas di ketinggian ekstrem, dikelilingi pegunungan bertudung salju. Marco Polo mendeskripsikan Pamir sebagai: “daerah yang sangat mulia dan dingin, engkau bahkan tidak bisa melihat satu pun burung yang terbang.” Dengan salju yang bisa datang kapan saja sepanjang tahun, Pamir teramat dingin bahkan di puncak musim [...]

October 10, 2013 // 1 Comment

#1Pic1Day: Perjalanan Mematikan | Perilous Journey (Little Pamir, Afghanistan, 2008)

   Perilous Journey (Little Pamir, Afghanistan, 2008) Pamir was supposed to be winter settlement of the Kyrgyz herdsmen, before the international borderline dividing Afghanistan with British India and Soviet Union was fixed. Once the border was enforced, the Kyrgyz were locked in Pamir for all seasons through the year. The road to Little Pamir, used to pass through some easier paths in today’s Tajikistan, now is 5-day journey on horseback through the perilous steep paths next to high cliffs. Perjalanan Mematikan (Pamir Kecil, Afghanistan, 2008) Pamir seharusnya adalah lokasi permukiman musim dingin dari masyarakat gembala Kirgiz, sebelum ditetapkannya perbatasan internasional yang memisahkan Afghanistan dari British India dan Uni Soviet. Setelah perbatasan diberlakukan, para nomaden Kirgiz terkunci di Pamir untuk keempat musim sepanjang tahun. Jalan menuju Pamir Kecil, dulunya adalah lintasan yang jauh lebih mudah di wilayah yang sekarang Tajikistan, tetapi kini berupa perjalanan mematikan lima hari berkuda melintasi jalan setapak yang curam di pinggir [...]

October 8, 2013 // 6 Comments

#1Pic1Day: Danau Agung | The Great Lake (Little Pamir, Afghanistan, 2008)

The Great Lake (Little Pamir, Afghanistan, 2008) Lake Chaqmaqtin, the second biggest lake in Afghan Pamir after Zor Kol or Lake Victoria, is the water source of Murghab River. The lake is 9 kilometer and 2 kilometer in size. The lake water provides life to several nomadic Kirghiz settlements nearby. The north bank of the water body is the winter settlements while the south bank is for summer period. Behind the snow-capped mountains at the north side is Tajikistan’s Gorno Badakhshan Autonomous Oblast region. Danau Agung (Pamir Kecil, Afghanistan, 2008) Danau Chaqmaqtin, danau terbesar kedua di Pamir Afghan setelah Danau Victoria (Zor Kol), adalah sumber air utama bagi Sungai Murghab yang mengaliri Pamir di sisi Afghanistan maupun Tajikistan. Danau ini panjangnya 9 kilometer dan lebarnya 2 kilometer. Air danau menghidupi sejumlah permukiman nomaden Kirgiz di sekitarnya. Sisi utara danau adalah daerah permukiman di musim dingin, sedangkan sisi selatan danau adalah untuk musim panas. Di belakang pegunungan bertudung salju di sebelah utara danau itu adalah wilayah Tajikistan. [...]

October 7, 2013 // 0 Comments

#1Pic1Day: The Yellow Mountains (China, 2011)

Gunung Kuning / Yellow Mountains (China, 2011)   The Yellow Mountain (2011) The Yellow Mountain or Huangshan, located in Anhui province, has special place in the heart of Chinese people. Believed as the best mountains on earth, the mountain range is praised by a famous sentence from Xu Xiake, a poet and travel-writer from the Ming Dinasty about 4 centuries ago: “Returning from the five Top Mountains, you don’t need to see other mountains; Returning from Huangshan, you don’t need to see any of the Top Mountains.”   Gunung Kuning (2011) Gunung Kuning atau Huangshan menempati posisi penting di hati masyarakat China. Pepatah mengatakan, “Siapa pun yang pernah melihat Huangshan, tidak perlu melihat gunung-gunung lainnya.” Bait tersohor penuh pujian tinggi ini adalah tulisan seorang pujangga sekaligus penulis perjalanan dari zaman Dinasti Ming, sekitar 400 tahun lalu.   [...]

August 30, 2013 // 1 Comment