Mei 2008

Majalah Kreatif

Taman Kreatif

Kak Agus

Si Petualang Dunia

Weess… keren banget disebut petualang dunia, iya, Kak Agus ini sedang keliling dunia, lo. Hebat! Penasaran bagaimana petualangan Kak Agus selama keliling dunia?!

Kak Agus, kenapa ingin keliling dunia?

Soalnya, saya ingin melihat dunia. Saya ingin belajar berbagai macam budaya dan kehidupan manusia di negeri-negeri asing.

Kapan mulai keliling dunia, Kak? Sudah ke mana saja?

Tahun 2002, saya kuliah di Cina. Lalu, pertama kali “berkelana”, menjelajahi Mongolia sambil berkemah. Kemudian, ke Hong Kong, Macau, Thailand, Kamboja, Laos, Vietnam, Malaysia, Singapura, Tibet, Nepal, India, Pakistan, Afghanistan, Iran, Tajikistan, Kyrgyzstan, Kazakhstan, Uzbekistan, dan Turkmenistan.

Perjalanannya naik apa aja?

Yang paling umum, naik bus dan kereta api. Terkadang naik truk, traktor, keledai, kuda, atau berjalan kaki. Saya menghindari naik pesawat terbang. Cita-cita saya menyelesaikan perjalanan ini dengan jalur darat.

Gimana perjuangan Kak Agus selama di negara-negara itu?

Saya bekerja sebagai fotografer dan penulis untuk menyambung hidup. Sewaktu di Pakistan, pernah bekerja sebagai sukarelawan gempa. Lalu, saya biasa tinggal di penginapan murah atau di rumah penduduk. Saat berkelana di Afghanistan, saya tinggal di warung-warung.

Wah, kalau keliling dunia, berarti sudah menguasai banyak bahasa, ya?

Saya sudah menguasai bahasa Mandarin, Inggris, Urdu, Farsi, Rusia, Uzbek, Tajik, Kirghiz, dan banyak lagi. Sekarang, sedang belajar bahasa Turki, Arab, Georgia, dan Armenia. Saya belajar dari buku, kemudian dipelajari setiap malam. Kalau sudah sampai di negaranya, tinggal dipraktekkan.

Apa pengalaman paling berkesan dan di negara mana?

Afghanistan. Berkelana di sana adalah petualangan yang sebenarnya. Selain ha-rus melintasi medan yang berat, kita juga harus menghindari perang, teroris, bom, dan ranjau. Makanan pun susah, apalagi di pedalaman. Tapi, hasilnya sebanding dengan penderitaannya. Afghanistan adalah negeri L yang indah dan penuh misteri.

Apa sisi kreatif dari keliling dunia, Kak?

Keliling dunianya pun sudah kreatif! Kalau sisi kreatif selama perjalanan, misalnya mencari rute keliling dunia dengan keterbatasan visa. Setiap negara punya peraturan visa Gabon ^ yang berbeda. Bahkan kedutaan dan konsulat negara yang sama bisa punya peraturan berbeda. Contohnya, visa negara A bisa didapat A dengan mudah dari negara B, tetapi mustahil di negara C. Untuk itu, kita harus pergi ke C dulu, baru B, baru A.

Begitu pula untuk rute perjalanan, terutama di Afghanistan. Dari kota Kabul ke kota Herat, kalau lewat jalur selatan banyak Taliban. Kalau lewat jalur utara, ada padang pasir dan banyak bandit. Lewat jalur tengah sangat terpencil, banyak gunung, dan tidak ada kendaraan. Jadi, saya mengkombinasikan jalur utara, tengah, dan selatan untuk menjelajahi Afghanistan. Ini membutuhkan riset dan keberanian!

Lalu, menemukan rute baru ke tempat-tempat tersembunyi yang jarang dikunjungi orang. Belajar bahasa-bahasa asing dan mempelajari ragam dialek dari berbagai tempat. Bertahan hidup dari segala keterbatasan.

Kak Agus top abiss! Bukan cuma karena keliling dunia. Tapi, juga karena semangat dan usahanya meraih cita-citanya!