Selimut Debu 48: Masa Lalu Gemilang
Mungkin masa lalu gemilang itu telah berlalu… Dengan sepeda motornya, Nikzat membawaku ke Tapa Sardar, peninggalan Buddhis di Ghazni. Tapa Sardar terletak sedikit di luar kota, dekat dengan jalan raya utama. Musafir China termasyhur, Hsuan Tsang dari Dinasti Tang mengunjungi situs religius ini pada tahun 644 M. Dari catatan perjalanannya, tertulis bahwa di tempat ini terdapat stupa raksasa di puncak bukit, ditemani dua bangunan yang mempunyai dinding yang diukir indah. Tetapi hampir sama sekali tidak tersisa apa-apa di sini. Seorang lelaki yang bekerja untuk Departemen Kebudayaan Ghazni berkata padaku bahwa Taliban telah menghancurkan segalanya yang ada di sini. “Masa lalu yang gemilang sudah berlalu sama sekali.” Menyedihkan. Afghanistan telah kehilangan ribuan tahun peradaban bersejarah hanya karena perang beberapa puluh tahun. Berabad-abad kejayaan dihapus hanya oleh beberapa tahun kebodohan. Sesungguhnya Tapa Sardar sudah hancur jauh lebih awal daripada itu. Juga karena perang. Sebuah catatan lain dari sejarawan Arab mengatakan, kehancuran pusat peradaban Buddhis di sini sudah dilakukan pada abad ke-8 M oleh serdadu Muslim. Saat itu, Ghazni perlahan berubah fungsi dari pusat peradaban Buddhis menjadi pusat peradaban Islam, dan raja-raja Muslim dari Arab maupun Afghanistan sangat terkenal dalam upaya mereka menghancurkan “berhala-berhala” agama Hindu atau Buddha, mulai dari Afghanistan, Pakistan, hingga [...]