Saya sangat terkesima dengan karya-karya Anda, baik fotografi, buku, dan ide-ide Anda. Berkenankah saya seorang mahasiswa mengundang Mas Agustinus untuk mengadakan acara dengan Mas Agustinus sebagai pembicaranya? Jika berkenan, saya sangat berharap mampu mengundang Mas Agustinus untuk berbagi pengalaman dengan kami, para mahasiswa Hubungan Internasional President University. Terimakasih Mas Agus, good luck for your next adventure!
Hai Joseph Tertia, salam kenal. Wah pertanyaan yang Anda sampaikan juga apa yang ingin saya tanyakan juga. Kebetulan saya juga dari jurusan Hubungan Internasional, dan sangat terinspirasi oleh karya-karya dari mas Agustinus. Kiranya jika kampus Anda mengadakan agenda tersebut, jangan sungkan untuk memberitahukan kami ya, terima kasih
Saya baru saja menyelesaikan buku Titik Nol. Selain isi bukunya yang sangat menarik, tulisan Anda juga sangat bagus sekali. Hampir disetiap baris kalimat, menggunakan kosa kata yang tidak biasa. Indah.
Salam petualang, bang Agustinus Wibowo. Saya sedang membaca buku Titik Nol bagus sekali bang. Keren sekali. Saya baca dari titik ke titik dengan serius dan saya seperti masuk dalam perjalanan Bang Agustinus. Saya sampai cari-cari kontak dan email Bang Agustinus. Saya sangat berharap suatu saat kapanpun itu saya bisa mendapatkan tanda tangan bang agustinus di buku saya. Terima kasih, Bang Agustinus.
Jika ada buku yang bisa merubah kesenangan saya membaca buku bergenre fiksi fantasi itu adalah buku mas Agustinus. Bahkan saat buku Titik Nol dirusak teman saya, saya sampe marah-marah hehe. Ditunggu mas Agustinus buku selanjutnya!
Hello Agustinus, We met at the meeting “Surinam, Javanese Identity”at Leiden. We talk a litle Javanese, but I can speak it well but not write it well, thats why I write in English. I love your website and like to receive the pics you made of me that day. Thank you very much for your support.
Saya tersentuh sekali membaca ceritanya, setelah membaca bukunya saya berencana ke kirgistan dan kazachstan akhir maret tahun ini. saya ada beberapa pertanyaan mengenai visa, utk visa kirgistan saya sudah mendapatkannya, tapi utk visa kasachstan saya butuh surat undangan dengan nomor referensi dr mentri dalam negri, dulu mas agustinus gimana ya dapt surat undangan itu.
Buku “Selimut Debu” mengantarkan saya untuk membayangkan bagaimana rasanya berada di Negeri konflik. Sungguh pengalaman luar biasa. Jarang ada penulis perjalanan seperti Agustinus ini. Ditunggu karya lainnya.
Saya mempunyai semua buku -buku mas Agustinus. Dari Garis Batas hingga selimut debu sampai titik nol. Isi dari tulisan benar benar tidak seperti tulisan orang jalan jalan kebanyakan, salute mas, saya menunggu buku berikutnya terbit. tetap berkarya
Mas Agus, saya suka karya-karya Mas Agus yang membuka cakrawala setiap pembacanya dgn cara unik dan berbeda dari buku-buku lainnya. Semangat terus, semoga selalu sehat ya, Mas. Saran saya, terbitkan pula lebih banyak versi bahasa Inggris-nya. Biar makin mantab penyebaran cakrawala-cakrawala baru itu. Semangat berkeliling dunia dan berbagi cerita pada kami. Hal itu sangat bermakna dan menginspirasi.
Halo Agustin… Perkenalkan saya Herman. Saya baca ketiga buku kamu dan semua sangat sangat penuh dengan pemahaman dalam perjalan kamu. Saya menyukainya. Saya belajar dari kamu juga, dari perjalanan mu. Saya fans kamu sekarang.
Hai.. Saya Fetty.. saat ini sedang menyelesaikan membaca buku Selimut Debu, setelah jatuh cinta pada Titik Nol dan Garis Batas.. Karya2 yang sangat luar biasa dan bikin addict sekaligus mencerahkan.. kadang satu bab saya baca sampai 2-3 kali agar tidak satupun kalimat dan maknanya yg terlewatkan.. Saya banyak sekali mendapatkan informasi dan pelajaran dari cerita perjalanan mas Agustinus Wibowo… Terima kasih.. I am your big fan now..
Saya teringat kalimat “Siapa yang tahan ketika semua kemeriahan hidup direduksi menjadi rumah dan kantor”. Saya termasuk manusia yang nggak kemana-mana. Membaca Selimut Debu, bisa membuat imajinasi saya ke Afganistan. Harus baca buku-buku Mas Agus lainnya. Meski di rumah saja, saya bisa ikut mengunduh refleksi dari perjalanan. Keren, Dora eh, “Agustinus Wibowo The Explorer”.
Hi mas agustinus,saya punya catatan perjalanan selama di laut jawa,bisa di bantu bagaimana caranya supaya bisa di buat menjadi buku atau mau jual catatan nya
Mas Agus, saya sudah baca tiga buka anda dan sangat terkesan dengan gaya tulisan anda. Hari ini saya kebetulan ada di Jember. Bisakah saya bertemu mas Agus? Saya menginap dirumahnteman di sekitaran UEJ. Matur nuwun.
sekarang bukunya masih dijual gak
di gramedia masih tersedia buku Pak Agustinus lengkap, seperti selimut debu, garis batas, dan titik nol
Salam hangat Mas Agustinus Wibowo,
Saya sangat terkesima dengan karya-karya Anda, baik fotografi, buku, dan ide-ide Anda. Berkenankah saya seorang mahasiswa mengundang Mas Agustinus untuk mengadakan acara dengan Mas Agustinus sebagai pembicaranya? Jika berkenan, saya sangat berharap mampu mengundang Mas Agustinus untuk berbagi pengalaman dengan kami, para mahasiswa Hubungan Internasional President University. Terimakasih Mas Agus, good luck for your next adventure!
Hai Joseph Tertia, salam kenal. Wah pertanyaan yang Anda sampaikan juga apa yang ingin saya tanyakan juga. Kebetulan saya juga dari jurusan Hubungan Internasional, dan sangat terinspirasi oleh karya-karya dari mas Agustinus. Kiranya jika kampus Anda mengadakan agenda tersebut, jangan sungkan untuk memberitahukan kami ya, terima kasih
Bagus sekali kisah2 petualangannya. Membaca nya saja se akan2 ikut berada di sana. Very nice!!
Saya baru saja menyelesaikan buku Titik Nol. Selain isi bukunya yang sangat menarik, tulisan Anda juga sangat bagus sekali. Hampir disetiap baris kalimat, menggunakan kosa kata yang tidak biasa. Indah.
Salam petualang, bang Agustinus Wibowo.
Saya sedang membaca buku Titik Nol bagus sekali bang. Keren sekali. Saya baca dari titik ke titik dengan serius dan saya seperti masuk dalam perjalanan Bang Agustinus.
Saya sampai cari-cari kontak dan email Bang Agustinus.
Saya sangat berharap suatu saat kapanpun itu saya bisa mendapatkan tanda tangan bang agustinus di buku saya.
Terima kasih, Bang Agustinus.
awesome. membaca setiap kalimat yang dituturkan mas Agustinus membuatnya seakan nyata. emosi juga turut mengalir sesuai alur yang diatur 🙂
Jika ada buku yang bisa merubah kesenangan saya membaca buku bergenre fiksi fantasi itu adalah buku mas Agustinus. Bahkan saat buku Titik Nol dirusak teman saya, saya sampe marah-marah hehe. Ditunggu mas Agustinus buku selanjutnya!
Keren blog nya mas.
Kapan mas buku tentang papua nugini atau perbatasan di Indonesia keluar? Atau itu sudah masuk di dalam ketiga buku tersebut? Tolong dijawab trims
Hello Agustinus,
We met at the meeting “Surinam, Javanese Identity”at Leiden. We talk a litle Javanese, but I can speak it well but not write it well, thats why I write in English. I love your website and like to receive the pics you made of me that day. Thank you very much for your support.
Halo Mas Agustinus. Catatan perjalanannya luar biasa. Saya juga senang karakter Mas yang open-minded. Tetaplah menulis dan menginspirasi!
Saya tersentuh sekali membaca ceritanya, setelah membaca bukunya saya berencana ke kirgistan dan kazachstan akhir maret tahun ini. saya ada beberapa pertanyaan mengenai visa, utk visa kirgistan saya sudah mendapatkannya, tapi utk visa kasachstan saya butuh surat undangan dengan nomor referensi dr mentri dalam negri, dulu mas agustinus gimana ya dapt surat undangan itu.
atas bantuannya saya ucapkan banyak terima Kasih
Salam hangat
Ramby
Buku “Selimut Debu” mengantarkan saya untuk membayangkan bagaimana rasanya berada di Negeri konflik. Sungguh pengalaman luar biasa. Jarang ada penulis perjalanan seperti Agustinus ini. Ditunggu karya lainnya.
Saya mempunyai semua buku -buku mas Agustinus. Dari Garis Batas hingga selimut debu sampai titik nol. Isi dari tulisan benar benar tidak seperti tulisan orang jalan jalan kebanyakan, salute mas, saya menunggu buku berikutnya terbit. tetap berkarya
terimakasih mas bukunya bagus sekali
ditunggu buku selanjutnya
Mas Agus, saya suka karya-karya Mas Agus yang membuka cakrawala setiap pembacanya dgn cara unik dan berbeda dari buku-buku lainnya. Semangat terus, semoga selalu sehat ya, Mas. Saran saya, terbitkan pula lebih banyak versi bahasa Inggris-nya. Biar makin mantab penyebaran cakrawala-cakrawala baru itu.
Semangat berkeliling dunia dan berbagi cerita pada kami. Hal itu sangat bermakna dan menginspirasi.
Salam.
Halo Agustin… Perkenalkan saya Herman. Saya baca ketiga buku kamu dan semua sangat sangat penuh dengan pemahaman dalam perjalan kamu. Saya menyukainya. Saya belajar dari kamu juga, dari perjalanan mu. Saya fans kamu sekarang.
Peace,
Herman
Hai.. Saya Fetty.. saat ini sedang menyelesaikan membaca buku Selimut Debu, setelah jatuh cinta pada Titik Nol dan Garis Batas.. Karya2 yang sangat luar biasa dan bikin addict sekaligus mencerahkan.. kadang satu bab saya baca sampai 2-3 kali agar tidak satupun kalimat dan maknanya yg terlewatkan.. Saya banyak sekali mendapatkan informasi dan pelajaran dari cerita perjalanan mas Agustinus Wibowo… Terima kasih.. I am your big fan now..
Salam Kenal Mas Agus,
Kami sangat senang jika anda juga dapat berbagi cerita di tempat kami
http://1cityTravel.com
Terimakasih.
slamat malam mas Agus, saya baca article perjalanan sejak 2008 .. dari china sampai india. bagus dan banyak memberikan pencerahan.
Mantap mas.
keren banget, terinspirasi. saya sebagai pecinta suatu perjalanan, semangat pokonya bung agustinus wibowo
Saya teringat kalimat “Siapa yang tahan ketika semua kemeriahan hidup direduksi menjadi rumah dan kantor”. Saya termasuk manusia yang nggak kemana-mana. Membaca Selimut Debu, bisa membuat imajinasi saya ke Afganistan. Harus baca buku-buku Mas Agus lainnya. Meski di rumah saja, saya bisa ikut mengunduh refleksi dari perjalanan. Keren, Dora eh, “Agustinus Wibowo The Explorer”.
Hi mas agustinus,saya punya catatan perjalanan selama di laut jawa,bisa di bantu bagaimana caranya supaya bisa di buat menjadi buku atau mau jual catatan nya
Mas Agus, saya sudah baca tiga buka anda dan sangat terkesan dengan gaya tulisan anda. Hari ini saya kebetulan ada di Jember. Bisakah saya bertemu mas Agus? Saya menginap dirumahnteman di sekitaran UEJ. Matur nuwun.
mampir dulu, sebgai salah satu pengagum mas Agus, org kecil bernyali besar