New:
Hari ini, andaikan Mama masih hidup, dia seharusnya merayakan ulang tahunnya yang ke-68. Tetapi, Mama telah pergi meninggalkan kami semua 14 tahun lalu. Kepergian Mama sempat meninggalkan luka yang mendalam di hati saya. Apalagi karena saya tinggal di luar negeri selama belasan tahun, tak banyak berada di sampingnya. Hanya pada saat-saat terakhir, ketika penyakit kanker menggerus kekuatannya, saya baru dapat menemaninya di rumah sakit. Saya butuh waktu lama untuk sembuh dari kehilangan besar [...]
Essays and Random Thoughts
Lockdown ala Wuhan (3): Teknologi Pelacakan Modern
April 21, 2020 // 0 Comments
Warga Wuhan diwajibkan untuk memindai Kode Kesehatan untuk bisa naik MRT. (Foto: AP) Lockdown tidak mungkin dijalankan terus-terusan. Kehidupan masyarakat yang normal [...]Perjalanan Kirghiz: Di Manakah Rumah?
6 Comments
1 Comment
Grand Overland Voyage
Kabul – Mengungsi di KBRI
July 11, 2007 // 0 Comments
I feel safe under the red and white Suatu pengalaman tak terduga yang membuat saya terpaksa mengungsi di ‘tanah air’ di tengah gelapnya malam Kabul. Seperti biasa, mobil [...]3 Comments
Shigatse – Tashilhunpo Monastery
1 Comment
Dushanbe – The Kyrgyz Visa … Finally
5 Comments
Jaipur – A Lesson from a Bus Journey
2 Comments
Publications
Buku Baru: Kita dan Mereka
January 11, 2024 // 4 Comments
Akhirnya… buku baru! Terus terang, “Kita dan Mereka” adalah buku tersulit yang pernah saya tulis sejauh ini. Butuh waktu 6 tahun yang penuh perjuangan untuk [...]Tak Ada Hitam Putih di Afghanistan
2 Comments
Titik Nol
Selimut Debu 16: Inisiasi
November 18, 2013 // 4 Comments
Bocah-bocah dari negeri perang (AGUSTINUS WIBOWO) Mulai hari ini, kami resmi menjadi war tourists. Para turis sinting yang tergila-gila dengan eksotisme kehancuran, [...]5 Comments
0 Comments
3 Comments
14 Comments