Recommended

Abadi di Hati

Hari ini, andaikan Mama masih hidup, dia seharusnya merayakan ulang tahunnya yang ke-68. Tetapi, Mama telah pergi meninggalkan kami semua 14 tahun lalu.

Kepergian Mama sempat meninggalkan luka yang mendalam di hati saya. Apalagi karena saya tinggal di luar negeri selama belasan tahun, tak banyak berada di sampingnya. Hanya pada saat-saat terakhir, ketika penyakit kanker menggerus kekuatannya, saya baru dapat menemaninya di rumah sakit.

Saya butuh waktu lama untuk sembuh dari kehilangan besar itu. Saya mengurai kembali memori kebersamaan saya bersama Mama, membaca ulang catatan2 buku harian, dan menuliskan kembali semua percakapan dan pengalaman bersamanya.

Dari proses itulah, buku “Titik Nol” lahir.

Melalui perjalanan panjang itu, saya akhirnya menyadari bahwa kematian bukanlah akhir segalanya. Mama senantiasa hidup dalam ingatan orang-orang yang mengenang dan mencintainya. Melalui buku ini, Mama pun menjadi bagian di hati orang-orang yang bahkan tidak pernah bertemu dengannya.

Dan sekarang, berselang 11 tahun dari terbitnya buku “Titik Nol”, kisah ini akan segera ditayangkan sebagai serial film Netflix @netflixid. Cerita perjalanan hidup Mama pun akan menjadi nyata dalam imajinasi banyak orang.

Mama, semoga kau senantiasa bahagia di sana.

Selamat ulang tahun yang kekal, Mama tercinta.

Dari anakmu yang tak pernah berhenti merindukanmu.

#ceritaperjalananku#TitikNol#AgustinusWibowo#filmTitikNol#GarisBatas#JalanPanjangUntukPulang#KitaDanMereka#Netflixid

@bukugpu

Btw, foto slide 1 dibuat tahun 1978 menggunakan film, ada yang tahu ngga ya bagaimana caranya pada zaman pradigital itu bisa bikin foto seperti itu?

About Agustinus Wibowo

Agustinus is an Indonesian travel writer and travel photographer. Agustinus started a “Grand Overland Journey” in 2005 from Beijing and dreamed to reach South Africa totally by land with an optimistic budget of US$2000. His journey has taken him across Himalaya, South Asia, Afghanistan, Iran, and ex-Soviet Central Asian republics. He was stranded and stayed three years in Afghanistan until 2009. He is now a full-time writer and based in Jakarta, Indonesia. agustinus@agustinuswibowo.com Contact: Website | More Posts

2 Comments on Abadi di Hati

  1. Halo mas Agustinus Wibowo, motret analog bisa menghasilkan foto seperti itu, caranya memotret tiga kali dgn obyek yg berbeda tanpa mengokang kamera. Maksudnya ketiga obyek tersebut ditimpakan pada bidang seluloid film yang sama.

    Ini pertanyaannya pancingan ya mas… sebagai fotografer senior tentunya sudah tahulah caranya…

    Salam kenal mas…

  2. Waktu tau buku Titik Nol akan dibuatkan di serial Netflix, sudah tidak sabar untuk menonton nya. Semoga bisa sedetail buku nya.

Leave a comment

Your email address will not be published.


*