Recommended

diare

Titik Nol 99: Pelecehan

Kejorokan ada di mana-mana (AGUSTINUS WIBOWO) Pagi yang gelap gulita di kamar losmen yang gelap. Saya justru mengalami peristiwa paling memalukan dalam hidup saya di sini. Saya terbaring lemah di atas kasur. Sejak kemarin malam hingga pagi ini, saya mengalami diare hebat. Sebenarnya di India, diare sudah menjadi akrab dengan kehidupan sehari-hari saya di sini. Satu minggu kalau tidak diare malah aneh rasanya. Tetapi kali ini, bukan hanya diare, tubuh saya begitu lemah sampai bangun pun susah. Sebuah kamar sempit di lantai dua losmen murah adalah tempat tidur saya. Untuk ke kamar mandi pun saya harus keluar, berjalan beberapa meter, turun tangga, dan membuang hajat. Kali ini, untuk naik dan turun tangga pun rasanya sudah menjadi penderitaan hebat. Mengapa saya jadi selemah ini? Saya tak tahu jelas. Mungkin kurang minum, tetapi sekarang untuk keluar beli air minum pun saya tak kuat lagi. Gelap gulita. Listrik padam lagi, seperti biasa. Di kota ini, karena ada krisis listrik, setiap pagi listrik dipadamkan selama dua jam. Ini pemadaman rutin, tetapi membuat saya semakin menderita. Sinar matahari tak masuk ke kamar saya yang lebih mirip penjara ini. Kipas angin tak berputar. Gerah. Pengap. Saya menghirup nafas perlahan, menghembus lagi. Perut rasanya sakit sekali, rasa [...]

January 8, 2015 // 19 Comments

Titik Nol 67: Culture Shock

Selamat datang di New Delhi. (AGUSTINUS WIBOWO) Saya baru saja sampai di New Delhi dan amat terkejut dengan culture shock India. Walaupun sudah beberapa bulan saya berpetualang, tetapi gelar saya masih newbie alias pendatang baru di negara ini. Tak semua orang bisa langsung suka dengan sisi India yang tahu-tahu ditamparkan ke wajah.. Sopir bajaj autorickshaw ini cerewet sekali. Kepalanya yang dibalut surban merah terus bergoyang-goyang selama ia bicara. Mulutnya terbungkus jenggot putih yang menjuntai. Saya hanya ingin menumpang kendaraan untuk menuju ke KBRI, tetapi ia sudah mulai bercerita tentang adat India. Salah satu adat orang India yang langsung saya kenali, bicara tanpa henti dengan kepala miring ke kiri ke kanan berayun-ayun. “Bhai – saudara, saya bawa kamu ke Channakyapuri, tetapi sebelumnya, kita mampir dulu ke toko barang kerajinan. Di sana nanti kamu melihat-lihat barang ya. Sepuluh menit saja. Tak usah lama-lama. Kamu tak perlu beli. Nanti saya dapat komisi dari pemilik toko. Habis itu saya antar kamu ke kedutaan.” Saya hanya ingin naik bajaj dengan harga murah. “Bhai, sekarang adalah musim wisata di India. Turis-turis suka sekali dengan barang kerajinan kami. Ada warna-warni.” Terserah. Saya hanya ingin sampai ke kedutaan. “Bhai, nanti kalau pemilik toko memberi komisi, kamu tidak usah [...]

August 26, 2014 // 0 Comments

Titik Nol 58: Manang

Barisan bendera doa dan gunung salju. (AGUSTINUS WIBOWO) Manang adalah kejutan di tengah pendakian Sirkuit Annapurna. Sebuah perkampungan umat Budha Tibet yang religius, campur aduk dengan rombongan trekker, porter, pemandu wisata, barisan keledai, ladang jewawut, hotel, restoran, toko perlengkapan pendakian, warung internet, rumah sakit, dan seterusnya. Tak perlu heran, Manang adalah dusun terbesar sepanjang sisi timur lintasan Sirkuit Annapurna. Pada ketinggian 3540 meter ini, Manang adalah tempat yang paling dianjurkan bagi para pendaki untuk menyesuaikan diri dengan ketinggian. Beristirahat dua malam di sini sangat dianjurkan sebelum melangkahkan kaki menuju Puncak Thorung La. Nefransjah adalah salah satu trekker Indonesia yang sedang mengadaptasikan dirinya dengan tempat tinggi. Tak pernah ia berada di tempat setinggi ini. Keluhannya, kepala pusing dan cepat lelah. Tak salah pula kalau ia mengikuti kelas pelatihan gratis khusus para pendaki yang diselenggarakan setiap sore di klinik Manang. Acute Mountain Sickness (AMS) umumnya terjadi pada orang yang berpindah ketinggian terlalu cepat. Jadi bukan ketinggiannya yang bermasalah, tetapi kedrastisannya. Biasanya akan mulai terasa kalau kita sudah berada di atas ketinggian 2500 meter. Tanda-tandanya adalah sakit kepala, pusing, mual, batuk, hilang nafsu makan, muntah, atau halusinasi. Tanda-tanda ini tidak perlu harus muncul semuanya. Salah satu saja cukup sebagai gejala AMS. Kalau tidak [...]

August 13, 2014 // 1 Comment