Recommended

Esquire

Esquire (2013): Di Atap Dunia

1 2 • 1 3 Esquire Gourmet Halaman 19 Di Atap Dunia Kuliner yang amat mengakar budaya >>> Teks & Foto: Agustinus Wibowo “Makanan apa ini?” gerutu seorang tamu saat memandang piring-piring besar yang disajikan para gembala Pamir. Di satu piring, kepala domba utuh dengan mulut seperti mengerang plus bola mata hitam menyembul,menatap ke arah kami, para tamu kehormatan. Tersaji di pinggan sebelahnya, sebongkah gajih seukuran semangka dari pantat domba, empuk bagai agar-agar yang berbalut minyak. Menu istimewa dari padang gembala di ujung terjauh Afghanistan ini direbus tanpa bumbu dan garam, menyisakan rasa dan aroma domba yang paling murni. Kepala domba adalah bagian paling mulia, simbol penghormatan bagi tamu teristimewa. Lemak domba untuk tamu level dua. Potongan daging sebesar lengan manusia itu untuk tetamu biasa. Berulang kali kami memohon pada tuan rumah untuk diperlakukan sebagai tamu biasa, dalam hati sungguh tidak tega melahap kepala domba dan menelan gumpalan lemak itu. Penghuni Pamir adalah bangsa nomaden Kirgiz, mendiami padang rumput di ketinggian 4.500 meter, dikelilingi barisan gunung bertudung salju. Tidak ada musim panas, apalagi pohon, belukar, buah, toko, atau pasar. Bahkan perdagangan masih menggunakan sistem barter dengan mata uang berupa domba. “Domba murahan adalah yang lemaknya sedikit,” kata pepatah bangsa Kirgiz. [...]

December 16, 2013 // 4 Comments