Recommended

kebab

Selimut Debu 14: Hari Bazaar

Asap kebab memenuhi udara (AGUSTINUS WIBOWO) Kabul Bazaar, tidak jauh dari Sungai Kabul, seakan melemparkanku ke masa-masa ratusan tahun silam. Asap bertebaran dari sate kebab yang dibakar memenuhi udara. Ratusan orang beserban dan berjenggot berlalu lalang di antara gedung-gedung tua hitam menganga seperti mau ambruk. Belum lagi tatapan misterius dan ingin tahu, dari para pria bermata besar. Di sepanjang Sungai Kabul bahkan ada pasar khusus perempuan yang menjual berbagai barang keperluan kaum hawa. Berbeda dengan di Peshawar yang hampir tidak kelihatan perempuannya, di Kabul kita bisa melihat perempuan di mana-mana. Tapi sebagian besar para perempuan Kabul menutup seluruh tubuhnya dengan burqa biru, tidak kelihatan sama sekali dari ujung kepala sampai ujung kaki. Aku tak tahu mana yang lebih konservatif, Afghanistan atau Pakistan? Di Pakistan perempuan hampir tidak terlihat sama sekali, sementara di Afghanistan memang para perempuan begitu banyak bepergian sendiri di jalanan, tapi seluruh tubuhnya ditutup rapat sampai menjadi makhluk anonim yang bahkan tidak kelihatan wajah dan matanya. Burqa-burqa biru berkibaran bagaikan sayap lebar ketika sang empunya berjalan buru-buru, merupakan pemandangan yang luar biasa bagiku. Burqa sebenarnya sudah ada di Afghanistan sejak berabad-abad lalu, yang fungsi awalnya untuk melindungi pemiliknya yang mengenakan pakaian indah dari sutera atau perhiasan-perhiasan mahal. Burqa [...]

November 14, 2013 // 1 Comment

Garis Batas 54: Bairam, Sinterklas, dan Saddam Hussain

  Salat Ied di Masjid Bukhara Salat Ied di Masjid Bukhara (AGUSTINUS WIBOWO) Apa hubungannya? Ketiganya ada di Bukhara, kota kuno di barat Uzbekistan, pada perayaan Idul Qurban. Siapa yang tak kenal nama Bukhara, kota pusat peradaban Islam di Asia Tengah ini? Nama besar Imam Bukhari dan Ibnu Sino tak pernah lepas dari taburan masjid dan madrasah di kota kuno ini. Tak salah memang jika saya datang ke Bukhara untuk merayakan Idul Kurban.             “Jangan lupa besok, datang ke rumah ya. Besok, bairam,” kata seorang nenek Tajik penjual pakaian tradisional di salah satu bangunan kuno. Bairam, dalam bahasa Tajik dan Uzbek, artinya perayaan. Segala macam perayaan besar bisa disebut bairam. Belakangan ini memang banyak perayaan. Idul Kurban datang hampir bersamaan dengan Tahun Baru. Dalam sekejap harga angkutan naik tak terkira. Saya datang ke Masjid Kalon, masjid besar Bukhara, pagi-pagi buta. Semalaman salju mengguyur kota ini, menyelimuti semua permukaan tanah dengan lapisan putih bersih. Gedung-gedung kuno yang sambung menyambung di seluruh Bukhara seolah menggiring saya ke masa lalu. Berdiri di depan Masjid Kalon yang gagah saya terpukau oleh keagungannya yang terpancar dalam keheningan. Dalam keheningan subuh ini, di bawah rintik-rintik salju, saya membayangkan Imam Bukhari dan Ibnu Sina sedang [...]

August 28, 2013 // 0 Comments