Recommended

Yazd

Selimut Debu 84: Menjadi Afghan

“Aneh. Kalau di Afghanistan, kami tidak lebih dari sekadar Hazara. Tetapi di sini, kami jadi Afghan,” kata Sadeq. Dia adalah seorang pekerja Hazara yang kini tinggal di kota tua Yazd di Iran tengah. Keluarga Sadeq sudah lama tinggal di Yazd, bertahun-tahun. Ia termasuk pekerja resmi, punya kartu penduduk Iran, dan anaknya boleh pergi sekolah. Kampung halamannya ada di Ghazni, di selatan Kabul. Di Ghazni, mayoritas penduduknya adalah Pashtun, tetapi banyak juga terdapat kampung yang menjadi kantong etnis Hazara. Seperti halnya kebanyakan orang Hazara dan suku-suku minoritas di Afghanistan, Sadeq semula tidak merasa dirinya sebagai bagian dari ”Afghan”, yang lebih identik dengan bangsa mayoritas Pashtun. ”Dulu, nama Afghanistan adalah Ariana,” jelas Sadeq, ”Ariana adalah negeri bagi kita semua. Sedangkan, Afghanistan berarti tanah bangsa Afghan, hanya milik orang Pashtun.” Ariana adalah nama kuno yang sudah ada lebih dari tiga ribu tahun silam, termaktub dalam kitab suci umat Zoroaster. Ariana, atau Aryana, tanah bangsa Arya, oleh kaum nasionalis Afghanistan sering digunakan untuk merujuk pada Afghanistan modern dengan masa lalunya sebagai tempat hidup bangsa Arya, bangsa yang selalu bangga akan superioritas dan kesempurnaannya. Kulit mereka putih bersih, menambah keindahan raut wajah mereka dengan garis-garis yang tegas dan kuat. Hidung menjulang tinggi, mengimbangi sepasang mata [...]

February 20, 2014 // 7 Comments

#1Pic1Day: Gym Ala Iran | Gym, Iranian Style (Tehran, IRAN, 2009)

Gym, Iranian Style (Yazd, IRAN, 2009) The history of zurkhuneh (lit.: “house of power”) in Iran dates back far before the arrival of Islam. The muscle building activity is supported by ancient equipment, like metal bar resembling Rustam’s arc, and gigantic bowling pin like the pennants of Flinstone. But now, the zurkhune is a blending of sport and religion. While the men practice their muscles with the equipment, some other men beat drums and chant religious prayers. When the Arabs brought Islam to Iran, they also banned the Iranian-style sport as it is regarded as un-Islamic. But with strong awareness of their own identity, Iranians have survived their thousand-year-old tradition by blending it with religion, to slip away the restrictions. Gym Ala Iran (Yazd, IRAN, 2009) Sejarah zurkuneh (arti harfiahnya: “rumah kekuatan”) di Iran jauh sebelum datangnya Islam. Kegiatan membentuk otot dan badan ini didukung peralatan kuno, misalnya lempeng logam seperti busur Rustam, atau gada-gada raksasa seperti punya Flinstone. Zurkhuneh di zaman sekarang adalah percampuran kuat antara olahraga dan agama. Ketika para lelaki berlatih membentuk otot, di saat yang sama lelaki lain menabuh genderang dan melantunkan doa-doa religius. Ketika Arab membawa Islam ke Iran, mereka juga melarang olahraga khas Iran [...]

September 20, 2013 // 0 Comments

#1Pic1Day: Namaku Pengungsi | Growing Up as Refugee (Iran, 2008)

  Growing Up As Refugee (Yazd, Iran, 2008) Most of about a million Afghan nationals living in Iran are refugees, fled their war-torn country during the 1980s Soviet war and 1990s Taliban regime. The majority of the refugees are the Shiite Hazara who receives prosecution under the Taliban. Despite of their religious bond with the Shiite Iran, the Afghan refugees are treated with suspiciousness, discrimination and sometimes hostility. They cannot obtain Iranian citizenship or permanent residency, and the children have no rights to receive proper education. Iran-Afghanistan porous border is also infamous for people and drug smuggling.   Namaku Pengungsi (Yazd, Iran, 2008) Sebagian besar dari 1 juta warga Afghan yang tinggal di Iran adalah para pengungsi yang melarikan diri dari negeri mereka yang dilanda perang berkepanjangan, terutama pada era 1980-an saat perang melawan Soviet dan era 1990-an pada masa rezim Taliban. Kebanyakan para pengungsi adalah etnis Syiah Hazara yang mengalami pembantaian pada masa Taliban. Walaupun secara agama mereka dekat dengan masyarakat Iran yang mayoritas Syiah, para pengungsi Afghan selalu dicurigai, didiskriminasi, dan sering kali dibenci. Mereka tidak bisa memperoleh kewarganegaraan Iran atau izin tinggal permanen, dan anak-anak mereka tidak bisa ke sekolah. Perbatasan Iran-Afghanistan yang sangat longgar menjadi pintu [...]

September 12, 2013 // 12 Comments