Detik.com: Papua Nugini hingga Singkawang, Ini 5 Titik bagi Buku Baru Agustinus Wibowo
Beijing – Lebih dari satu dekade melakukan perjalanan, Agustinus Wibowo kembali menelaah apa yang terjadi di negaranya. Pria kelahiran Lumajang, Jawa Timur itu berencana untuk bepergian ke lima titik lokasi yang merupakan fragmen-fragmen dari proyek buku baru yang kini sedang digarapnya sejak dua tahun lalu.
Fragmen pertama adalah perbatasan Papua dengan Papua Nugini yang sudah ditinggalinya selama tiga bulan di sana. Ada empat titik lokasi atau destinasi lainnya yang akan dikerjakan sebagai proyek baru.
“Saya berencana akan ke Toraja untuk memahami bagaimana agama tua bertahan di tengah-tengah agama baru. Ada Aceh untuk mempelajari bagaimana penerapan pasca syariat Islam,” ujarnya ketika berbincang di sela-sela Beijing International Book Fair (BIBF) 2016 di China International Exhibition Center, Beijing, belum lama ini.
Baca Juga: Agustinus Wibowo Bicara Soal Proyek Buku Baru
Selain itu, Agus akan menjelajahi Pulau Dewata untuk mencari tahu identitas Bali bertahan di tengah perubahan globalisasi. Serta Singkawang tentang etnis Tionghoa sampai pasca Reformasi.
“Benang merahnya bisa dibilang tentang identitas, dari sudut pandang orang Indonesia sendiri. Bagaimana suara orang Indonesia, bagaimana orang Indonesia menggali negaranya sendiri, itu yang saya gali,” lanjut Agus.
Simak: Agustinus Wibowo Kritisi Orang Asing yang Tulis Buku Perjalanan Indonesia
Penulis ‘Selimut Debu’, ‘Garis Batas’ dan ‘Titik Nol’ itu juga menjelaskan awalnya untuk proyek buku pertama, dia ingin berpetualang lebih dari lima titik. Namun, satu tempat tidak bisa didatanginya dalam kurun waktu sebentar. Agus butuh waktu lama dan berkali-kali mendatangi lokasi tersebut.
“Lima lokasi ini mewakili identitas yang secara kuantitas tidak besar di Indonesia. Semuanya adalah kelompok minoritas tapi punya makna krusial di Indonesia. Mungkin saja di buku lainnya soal yang lain lagi. Saya belum tahu, saya mengalir dulu, karena ini murni proyek pribadi dengan keingintahuan yang besar saja,” tutup Agus.
(tia/mmu)
Leave a comment