National Geographic Traveler Indonesia (2013): Mari Menjelajah!
APRIL 2013
Mari Menjelajah!
Memaknai eksplorasi yang sarat falsafah.
Teks oleh Vega Probo, Foto oleh Fredy Susanto
Tepuk tangan riuh memenuhi satu sudut Toko Buku Gramedia, Central Park, Jakarta Barat, pada akhir Februari, saat digelar Frame Fotokita-perdana tahun ini—yang mengusung tema penjelajahan. Apresiasi dari sekitar 100 hadirin disampaikan kepada Ukirsari Manggalani dan Agustinus Wibowo, usai kedua pembicara ini berbagi pengalaman menjelajah.
Berawal dari pejalan solo, Ukirsari yang juga akrab disapa Arie, kemudian bergabung dengan NG traveler sebagai editor teks. Karena prinsip national geographic tentang semangat eksplorasi selaras minatnya.
“Ternyata bukan hanya saya yang memiliki pandangan seperti ini,” kata Ukirsari. “Dr. Brady Barr, herpetologist dan pemandu serial Dangerous Encounters national geographic CHANNEL, yang saya temui di suatu kesempatan pun menyatakan: ‘national geographic adalah wahana yang tepat untuk mengedukasi masyarakat tentang pelestarian Bumi dan semangat eksplorasi.'”
Bergabung bersama NG traveler semakin mengukuhkan cara pandang Ukirsari dalam mengeksplorasi alam dan budaya, khususnya tentang kearifan lokal serta geowisata-tagline NG traveler yang disosialisasikan dua tahun terakhir. Dengan mengedepankan unsur-unsur geografis, diharapkan siapa pun penjelajah mampu meminimalkan atas dampak yang mungkin timbul.
Sementara Agustinus, penulis buku perjalanan Selimut Debu, Garis Batas dan yang paling gres, Titik Nol, menegaskan, “Penjelajahan bukanlah tentang lokasi dan jarak. Penjelajahan adalah melihat dunia luar sekaligus melongok ke dalam diri.” Sembari menayangkan slide foto-foto karyanya, ia menuturkan sejatinya perjalanan manusia telah ada sejak masa nenek moyang.
Pengalaman menjelajah membuat Agustinus makin memaknai penjelajahan itu sendiri, sebagai: impian, perayaan, penemuan, kemanusiaan, perjuangan, dan pulang. Penjelajahan tidak perlu dipandang rumit, sebagaimana dikatakan Chris Johns, pemimpin redaksi national geographic Amerika Serikat di edisi khusus pada awal tahun, “Penjelajahan itu berada sedekat pekarangan belakang rumah Anda.” Merayakan hari jadi national geographic society ke-125 tahun, pada 2013, national geographic mengusung tema sepanjang tahun, “Era baru penjelajahan.” Karena itu, “Sepanjang tahun kami akan menyajikan kisah-kisah tentang para penjelajah yang pergi ke tempat-tempat terdalam, terdingin, tertinggi di dunia dan sekitarnya,” ujar Didi Kasim, pemimpin redaksi national geographic indonesia dan national geographic traveler.
Tujuan hakiki penjelajahan: agar kita mampu menegaskan kehidupan secara mendalam sekaligus mengenal dunia dan sekitarnya. Tak sebatas di media cetak dan online, tema penjelajahan juga dibahas di event lain. Mari menjelajah!
Ukirsari Manggalani dan Agustinus Wibowo saat acara berbagi (kiri), yang dipadati pengunjung (kanan atas). Editor-in-Chief Didi Kasim membagikan tanda mata (kanan bawah).
Leave a comment