Recommended

burkutchu

#1Pic1Day: Elang Emas | Golden Eagle (Olgii, Mongolia, 2009)

Golden Eagle (Olgii, Mongolia, 2009) The eagle hunters prefer to use female eagles as they are bigger and more aggressive compared to their male partners. The best hunting eagles have to be kidnapped from the wilderness, not those raised in homes. Elang Emas (Olgii, Mongolia, 2009) Para pemburu elang biasanya lebih menyukai elang betina karena ukurannya yang lebih besar dan sifatnya yang lebih agresif dibandingkan pejantannya. Elang pemburu yang terbaik adalah yang “diculik” langsung dari alam liar, bukan yang dipelihara di rumah.             [...]

November 1, 2013 // 4 Comments

#1Pic1Day: Pemburu Elang | The Eagle Hunters (Olgii, Mongolia, 2009)

The Eagle Hunters (Olgii, Mongolia, 2009) The tradition of eagle hunting (burkutchu) is not about hunting eagles, but using eagle as their weapon when hunting in wilderness. Eagle hunting is regarded as unique tradition of the Kazakh (and also Kyrgyz) in Central Asia, but actually is better preserved in western Mongolia, where environment is comparatively less changed and the people is relatively more isolated to the outside world. Pemburu Elang (Olgii, Mongolia, 2009) Tradisi berburu elang (burkutchu) bukanlah untuk memburu elang, melainkan menggunakan elang sebagai senjata untuk berburu di alam liar. Berburu elang dianggap sebagai tradisi khas bangsa Kazakh (dan juga Kirgiz) di Asia Tengah, tetapi sebenarnya tradisi ini justru lebih terpelihara di Mongolia Barat, di mana alamnya masih relatif tidak terjamah, dan orang-orangnya relatif terisolasi dari dunia luar.           [...]

October 31, 2013 // 0 Comments

U-Mag (2010): Burkutchu-Si Pemburu Elang

Maret 2010: U-MAG Travel   Wajah Mongolia ini barangkali jauh dari bayangan banyak orang, tatkala Agustinus Wibowo merekamnya pada musim gugur lalu: sabana hijau beralih menjadi samudra salju, dan para pengelana berpindah dari kemah nomaden ke gubuk-gubuk kayu agar lebih hangat. Inilah negeri tempat tradisi ribuan tahun tetap hidup dengan jaya di dalam diri para pemburu serta elangelang raksasa yang merajai angkasa raya. Musim panas lewat diam-diam, meninggalkan jejak di padang rumput yang cokelat kekuningan. Mongolia—yang terkungkung di tengah daratan mahaluas—tiba-tiba sunyi dari hiruk-pikuk para pelancong. Semua wisatawan bergegas meninggalkan negeri itu di ambang musim gugur. Hawa dingin menjalar cepat dan sungguh tak bersahabat. Salju melumat seluruh negeri sejak pertengahan September. Suhu anjlok dari hari ke hari. Kehijauan padang rumput beralih menjadi samudra putih yang menggentarkan hati. Mongolia adalah tanah yang ramah, hangat, dan indah pada Juni hingga Agustus. Di musim panas singkat ini, matahari terbit di waktu subuh, bersinar terik sepanjang hari, dan terbenam menjelang tengah malam. Tapi musim gugur datang terlalu cepat, sebelum orang tanak menikmati sinar surya. Angin dingin dan salju September hanyalah ”pembuka” sebelum Mongolia mengarungi hari-hari dengan temperatur jauh lebih ganas: bisa minus 60 derajat Celsius. Embusan napas langsung menjadi es, darah membeku, pembuluh perih [...]

March 4, 2010 // 12 Comments