Tips Menulis Cerita Perjalanan
Kamu baru pulang dari sebuah trip yang rasanya wow banget. Ada banyak cerita yang ingin kamu bagikan. Tetapi begitu kamu duduk di depan komputer, kamu malah bengong menghadapi layar kosong, pikiranmu pun jadi ikutan kosong. Tidak satu pun kata yang mengalir keluar. Kamu mendadak merasa perjalananmu sepertinya biasa-biasa saja. Atau sebaliknya, kamu sudah mulai menulis dengan sangat antusias. Kamu menulis panjang lebar tentang indahnya langit biru dan lembutnya pasir di pantai. Tetapi sampai di tengah-tengah, kamu hilang arah, kebingungan tulisan ini mau ke mana. Kamu memutuskan untuk mulai lagi dari depan. Begitu berulang-ulang. Gagal lagi dan gagal lagi. Sampai akhirnya kamu putus asa, dan merasa kamu sama sekali tidak punya bakat menulis. Kalau kamu pernah mengalami ini, jangan khawatir, kamu tidak sendiri. Menulis perjalanan memang tidak semudah kelihatannya. Tulisan perjalanan termasuk genre tulisan nonfiksi, dan kita sering mengasosiasikan nonfiksi dengan hal-hal yang membosankan: arsip sejarah, dokumen resmi, kamus, memo, berita di koran. Kesulitan utama dalam menulis karya nonfiksi adalah karena kita harus bekerja dengan fakta, dan kita tidak boleh berimajinasi untuk menciptakan fakta. Namun nonfiksi sebenarnya bisa menjadi menarik apabila kita memadukan penulisannya dengan teknik bercerita. Inilah yang disebut dengan “nonfiksi kreatif”, atau di masa lalu sering disebut sebagai “jurnalisme [...]