Kuem 27 September 2014: Menyelundup ke Indonesia
Sekilas ini seperti pasar ikan yang terlalu sederhana. Di sebelah rawa, di tengah hutan, kecil dan jauh dari mana-mana. Tetapi pasar yang terletak di sisi terluar Indonesia ini sangat berarti bagi hidup warga perbatasan Papua Nugini. Pasar ini hanya berlangsung setiap Rabu dan Sabtu. Desa Papua Nugini terdekat adalah Kuem, yang masih memerlukan empat jam perjalanan dengan perahu. Sedangkan dari Manda dan Mipan perlu waktu enam sampai delapan jam ke sana. Elisa si pedagang kulit buaya berangkat pukul tiga dini hari dengan perahunya. Lelaki tua yang tidak banyak bicara itu sejak kemarin sudah mengumpulkan calon penumpang. Setiap penumpang diharuskan berkontribusi bahan bakar sesuai jumlah manusia dan ikan dagangan yang mereka bawa. Elisa mengizinkan saya ikut asalkan membayar dengan 5 liter bensin. Perahu kami sepertinya kelebihan muatan. Elisa membawa 80 ekor ikan mujair yang masing-masing ukurannya sepanjang lengan, hasil tangkapan jala semalam. Ditambah dagangan para penumpang lain, jumlah ikan di perahu kami sekitar 300 ekor. Yang membuat saya heran, walaupun tujuannya berdagang, tetapi ini lebih terlihat seperti piknik. Ada 12 orang di perahu ini, termasuk empat anak kecil dan para ibu mereka. Para penumpang begitu ceria, antusias membahas apa saja yang bisa beli dari Indonesia: minyak goreng, beras, tepung, garam, mi [...]