Jaipur – A Muslim Wedding
November 27, 2005 Hotel Abhinandan Inn, free Sekali lagi, aku kembali ke Jaipur. Kali ini karena untuk memenuhi undangan pemilik hotel yang menikahkan saudara perempuannya. Aman, pemilik hotel itu, menolak menerima pembayaran kamar dariku. Bahkan di buku catatan tamu dia menuliskan “Family Most Important Guest” pada namaku sehingga manajer tidak bisa memungut uang sewa kamar. Aku nggak enak hati, tapi dia tetap bersikeras untuk memberi tumpangan gratis. Hari ini adalah H-2 pernikahan. Pihak keluarga Aman adalah pengantin perempuan. Kedua mempelai belum pernah bertemu hingga hari ini, pertemuan pertama mereka akan terjadi besok lusa, hari H. Seperti pada umumnya pernikahan di India, pernikahan ini pun adalah buah karya kedua belah pihak orang tua. Hari ini para perempuan dari keluarga mempelai wanita bertandang ke keluarga mempelai pria untuk menghibahkan mas kawin. Kami berangkat dengan bus yang disewa oleh keluarga Aman. Semuanya berpakaian cantik. Berbeda dengan umat Hindu, Musliman umumnya mengenakan shalwar qamees dan bukannya sari. Beberapa di antaranya bahkan membungkus dirinya dengan burka hitam, menyembunyikan kedua bola mata dibalik kain tipis. Selama perjalanan di Rajasthan, tak jarang hati ini, yang masih picik dan egois, berontak, melihat warna-warna muram kelabu burqa-burqa hitam bertebaran di jalan yang dipenuhi oleh warna-warna liar sari dan shalwar [...]