Recommended

Publication

Indonesian Youth Conference: Siap Bersinergi untuk ASEAN?

Indonesian Youth Conference (IYC) mengajak kamu hadir ke talkshow ‘Siap Bersinergi Untuk ASEAN?’ untuk membuka wawasan kita seputar  Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) dan apa yang harus kita persiapkan langsung dari mereka yang pernah bersinergi dengan teman-teman dari negara ASEAN lainnya. Bersama: Chiki Fawzi (Seniman), Agustinus Wibowo (Penulis dan Traveler), dan Ilman Dzikri (President of ISAFIS). Sabtu, 27 Juni 2015 pukul 15.00-17.00 di Conclave, Jl. Wijaya 1 No. 5C, Jakarta Selatan. Daftarkan dirimu di bit.ly/IYCtalkshow segera! GRATIS Sampai jumpa hari Sabtu! Tempat terbatas. Narahubung Ryani [...]

June 25, 2015 // 3 Comments

Jawa Pos (2015): Traveling Gila tanpa Lewat Udara

Agustinus Wibowo, Traveler dan Travel Writer Muda Indonesia http://www.jawapos.com/baca/artikel/18472/agustinus-wibowo-traveler-dan-travel-writer-muda-indonesia Traveling Gila tanpa Lewat Udara 7/06/15, 05:00 WIB Hidup adalah perjalanan. Sebagai traveler sekaligus travel writer, Agustinus Wibowo tentu sudah akrab dengan jalanan. Stempel belasan negara telah melekat di paspor. Puluhan ribu kilo sudah ditempuh. Banyak cerita dan potret yang telah dihimpun dan dibagi. Apa lagi yang dia cari? MELIHAT sosok Agustinus Wibowo, orang tidak akan langsung percaya bahwa empunya nama pernah menjajal profesi pewarta foto di Afghanistan. Penampilan sederhana –kaus, celana selutut, serta sepatu olahraga serbagelap– dengan didukung wajahnya yang ramah senyum, pria asal Lumajang tersebut tampak innocent. Bahkan, mengutip traveler Malaysia Lam Li, Agus tampak seperti ’’anak lelaki lucu’’. ’’Jadi, traveler adalah salah satu impian masa kecil saya. Beginilah saya sekarang. Serba berpindah-pindah,’’ kata sulung dari dua bersaudara itu. Padahal, Agus kecil bukan anak yang pemberani. Untuk menempuh jarak ratusan meter, dia lebih memilih naik becak. Padahal, kota tempat dia tinggal, Lumajang, bukan kota yang besar dan ganas. Setiap hari lelaki pemalu itu memilih berdiam diri di rumah untuk membaca buku. Buku pintar, ensiklopedia, bahkan buku pelajaran menjadi makanan sehari-hari buat Agus. Hobi tersebut membawa berkah buatnya. Selama SD hingga SMA, dia tidak pernah luput dari [...]

June 7, 2015 // 24 Comments

行李︱Agustinus:在阿富汗的3年里……

 2015-05-15 行李 他是堪比奈保尔的著名作家,曾以最艰苦的方式在阿富汗生活3年,深入人迹罕至的瓦罕走廊,并游历中亚5国所有边界地区,现正采访印尼数百个岛屿的神秘故事。 (Augustin Wibowo在帕米尔高原) 行李&Augustin Wibowo 行李:你最近刚参加完伦敦书展? Augustin :是,印尼是今年法兰克福书展的主题国,所以印尼出版界推荐了很多本国作家到世界各地参加书展。伦敦书展是世界第二大书展,我是作为印尼游记文学的作家代表去伦敦演讲,介绍印尼游记文学的情况。 行李:在国外,游记文学已经单独作为一个门类了吗? Augustin :在英国是这样。英国在游记文学方面是全世界最发达的,已经有几百年历史,英国人很早就开始到世界各地游历,游记文学在英国已经变成一个门类,这个是他们文化的一部分。在美国,travelwriting这个词并不流行,但你在英国的书店里,所有在travel门类下的书基本都是旅行文学类的,甚至历史、地理、传记类的书籍都包含在里面。但在其他国家,travelwriting一般只有导游书。 行李:中国现在也出现了大量游记文学,但感觉真正好的作品并不多,你在读游记文学方面有什么经验? Augustin [...]

May 17, 2015 // 1 Comment

CNN Indonesia: Indonesia Darurat Penulis Buku Perjalanan

Vega Probo, CNN Indonesia Kamis, 14/05/2015 11:15 WIB Jakarta, CNN Indonesia — Minimnya buku perjalanan Indonesia—narasi, bukan panduan—yang ditulis oleh orang Indonesia, mendorong penulis Agustinus Wibowo untuk memulai proyek baru: keliling Indonesia. Hal ini berawal dari keprihatinannya. “Kebanyakan buku perjalanan Indonesia ditulis oleh orang asing. Mereka memberikan pandangan atas-bawah,” kata Agustinus kepada CNN Indonesia, saat ditemui di kawasan Slipi, Jakarta Barat, baru-baru ini. Pandangan atas-bawah yang dimaksud Agustinus merujuk pandangan yang merendahkan: bangsa asing merasa dirinya lebih unggul, sementara bangsa Indonesia dipandang negatif dan primitif. Ia pun melanjutkan, “Berbeda halnya bila buku perjalanan Indonesia ditulis sendiri oleh orang Indonesia, maka pandangan yang diberikannya sejajar, tidak berat sebelah.” Sebagai penulis perjalanan, pria asal Lumajang, Jawa Timur, ini mengakui tulisan perjalanan membawa bias dan persepsi dari orang yang melakukannya. Tanpa disadari, terjadi penjajahan fantasi. Contohnya, orang Indonesia digambarkan sebagai si pemalas oleh orang asing. Fatalnya, bila literatur asing ini dibaca anak cucu kita, maka begitulah gambaran yang ia dapat tentang nenek moyangnya. Padahal tidak semua orang Indonesia malas. Gambaran salah kaprah macam ini tidak akan terjadi andai orang Indonesia sendiri yang melakukan penjelajahan dan mencatatnya dalam buku perjalanan. Padahal lagi, bangsa Indonesia adalah bangsa bahari yang [...]

May 14, 2015 // 7 Comments

CNN Indonesia: Agustinus Wibowo Menjamah Perbatasan Papua

Vega Probo, CNN Indonesia Rabu, 13/05/2015 22:01 WIB   Jakarta, CNN Indonesia — Dituduh mata-mata OPM dan “diintai” buaya saat melintasi perairan. Begitulah antara lain petualangan seru yang dialami penulis Agustinus Wibowo saat blusukan di daerah perbatasan Papua-Papua Nugini, beberapa waktu lalu. Petualangan yang dilakoninya selama beberapa bulan ini merupakan awal dari sebuah proyek besar: berkeliling Indonesia. Berikutnya, ia akan mengestafet perjalanan ke daerah perbatasan Indonesia lain dan merangkumnya dalam sebuah buku perjalanan. “Kebanyakan buku perjalanan Indonesia ditulis oleh orang asing. Mereka memberikan pandangan atas-bawah,” kata Agustinus kepada CNN Indonesia, saat ditemui di kawasan Slipi, Jakarta Barat, baru-baru ini. Dengan melakukan dan menulis perjalanan sendiri, setidaknya, menurut Agustinus, kita—orang Indonesia—tidak perlu meminjam persepsi bangsa asing untuk mengenal dan memahami negerinya. Pandangan yang diberikan pun sejajar, tak berat sebelah. Bukan perkara mudah bagi penulis buku Selimut Debu, Garis Batas dan Titik Nol ini untuk menjelajahi daerah perbatasan Papua. Akses terbatas, kriminalitas tinggi, dan komunikasi pun terkendala. Namun semua itu tak menyurutkan semangatnya. Ice Breaking Setiap Hari Lalu, bagaimana caranya menyatu dengan warga setempat? Mengingat tidak banyak turis di daerah perbatasan Papua. Terlebih secara fisik, Agustinus, yang bermata sipit dan berkulit kuning, terlihat mencolok dan asing. “Saya harus [...]

May 13, 2015 // 2 Comments

中国网:呈现|“寻家”之路 道阻且长(No.103)

印尼人?中国人?从18岁起,奥古斯丁开始只身踏上“寻家”之路,当行走成为挑战自我的模式,他的足迹开始踏及吉尔吉克斯坦,巴基斯坦,土库曼斯坦,伊朗,遍布整个中东。终于,他通过行走得到了内心的和解,打破了旧有的“墙”,让当下和过去握手言和。 An in-depth article from China.com.cn (中国网) on my searching of identity as a Chinese Indonesian, about my winding journey to find the real “home”.   中国网 原创 2015-05-09 陈潇 印尼华人作家奥古斯丁最近把自己微信签名改为“新书要出啦”。34岁,十余年旅途,行走阿富汗、巴基斯坦、外蒙古等地。按他话说,《Ground Zero》作为他第三本书甚至凝聚他30年行走心血,一切视角核心围绕“家”。“对,我就是想给大家讲一个回家的故事”。 “寻家”因于他曾分不清自己是哪里人,印尼人?华人?这种自我身份无法认同的过程驱动他踏上寻家之旅。如今,他用文字讲述自己的故事,在路上寻家的过程。 实际上,印尼,中国,印尼华人,两片土地,以及在这上面生活肇始非同源的人们,从上上个世纪开始曾为生存而共存或斗争,更多沦为政治纠葛而罅隙,周遭山河变,转眼一切让在新土地上生活的人们,开始尝试和自己内心和解,用时光消融曾经的伤或痛。 [...]

May 10, 2015 // 0 Comments

中国网:呈现106期–行走故事–世界那么大,我想找个“家”

http://h5.china.com.cn/cx/publish/0509/ 想讲一个“回家”的故事 奥古斯丁,印尼华人作家,34岁。由于自我身份无法认同的过程驱动他踏上“寻家”之旅。奥古斯丁行走世界,虽漫笔各地域,落笔终回归印尼和华人的人与事,字里字外尝试解读这个新世界。  中国曾让他“看不懂” 奥古斯丁很难与长辈交流,无法得知更多关于中国的事情。联姻结盟后,他的表兄弟中开始出现蓝眼睛的后代。近百年历史沉浮,贯穿印尼华人祖孙辈的情感羁绊,因语言障碍,因联姻,情感在一步步萎缩。  陌生又熟悉的中国版图 大多数印尼华人对于中国的印象皆自一代代口耳相传下来模糊记忆,更多源于想象,且所有记忆也仅停留当初第一批移民华人离开中国时的样子。  回中国是当时印尼华人梦想 奥古斯丁被同学称为中国“新客”;老师说:“你是中国人”;妈妈说:“你要回中国,那里是你的家”。伴随着苏哈托极权时代的“排华运动”,印尼华人境遇每况愈下。越是被压抑,越发加深内心无限放大对中国的信仰。  他是大家眼里的“印尼人” 18岁的奥古斯丁只身踏上中国寻“根”之路,清华大学的学习压力将他的恐惧感延续,曾一度想到自杀。从大学期间的中国生活,直至后来留京工作,奥古斯丁觉得中国没有带给他“家”的感受。 [...]

May 9, 2015 // 3 Comments

Adventurer Agustinus Wibowo: A journey home

By Rory Howard China.org.cn, May 8, 2015 Agustinus Wibowo is a Chinese-Indonesian author. At first glance, he seems more like a traveler than an adventurer and more like a happy conversationalist than a philosopher. But just as my first impression of him is challenged by what I learn of him in our conversation, so too do we find in his latest book, “Ground Zero: When the Journey Takes You Home,” that his sense of self has been tested by his upbringing, his culture and his travels. Danger, charity, humanity Wibowo’s first two books – “A Blanket of Dust” and “Borderlines: A Journey to Central Asia” – tell of his earlier travels through Afghanistan, Tajikistan, Kyrgyzstan, Kazakhstan and Uzbekistan. When asked what took him to these places, he answers that his journeys were governed by chance. “I wanted to be a journalist, but I didn’t have a background in journalism. The road itself is the best university,” he says. His journey began in China, the “land of his ancestors,” where he studied computer engineering for many years in Beijing before becoming disillusioned by education. He had no interest in pursuing a career in his field, so he decided he had to travel [...]

May 8, 2015 // 1 Comment

Antara: Penulis Indonesia berbagi pengalaman di London

Minggu, 19 April 2015 06:56 WIB | 9.486 Views Pewarta: Zeynita Gibbons London (ANTARA News) – Penulis Indonesia berbagi pengalaman dengan pecinta buku dalam ajang pameran bergengsi London Book Fair 2015 yang digelar di gedung Olympia, London pada 14-16 April 2015. Penulis Indonesia, Agustinus Wibowo di London, Minggu mengatakan, berbagi pengalaman bersama Elizabeth Pisani, penulis buku “Indonesia Exploring the Improbable Nation” di London Book Fair merupakan pengalaman berkesan dalam hidupnya. “Tampil dalam London Book Fair merupakan salah satu percakapan terbaik yang pernah saya tampilkan di talkshow,” ujar “travel writer” berusia 34 tahun yang merupakan penulis buku “bestseller” “Selimut Debu, Garis Batas dan Titik Nol”. Indonesia untuk pertama kalinya tampil dalam London Book Fair yang didukung Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dan Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) dengan menghadirkan lebih dari 15 penerbit Indonesia dalam pameran selama tiga hari ini. Stan Indonesia selain memperagakan sekitar 200 judul buku juga mengelar “talkshow” yang menampilkan diskusi buku “Lelaki Harimau” karya Eka Kurniawan yang baru diterjemahkan dan diterbitkan dalam bahasa Inggris dengan judul “Man Tiger”. Selain itu, peluncuran buku “Sophis TEAcation – An Anthology of Porcelain Teacups Collecting”, acara bincang-bincang tentang buku digital/animasi serta kisah perjalanan [...]

April 19, 2015 // 0 Comments

CNN Indonesia: Penulis Indonesia Berjaya di London Book Fair

Vega Probo, CNN Indonesia Jumat, 17/04/2015 12:25 WIB   Jakarta, CNN Indonesia — Stand Indonesia di ajang London Book Fair (LBF), meriuh saat digelar acara bincang-bincang Indonesian Travel Writing: When Indonesians See The World yang menghadirkan penulis Agustinus Wibowo, pada Kamis (16/4), pukul 11 waktu Inggris. Agaknya publik London mulai jatuh hati pada kisah-kisah seru yang dipaparkan oleh penulis Indonesia. Sebagaimana diketahui, Agustinus adalah penulis buku best seller berjudul Selimut Debut, Garis Batas, dan Titik Nol. “Kalau ditotal sekitar 30 orang yang mendengarkan acara, baik di tempat duduk maupun dari luar stand. Di luar stand juga diputar video-video Afghanistan yang menarik pengunjung untuk datang,” tulis Agustinus melalui surel kepada CNN Indonesia (17/4). Stand Indonesia, 5B140, menampilkan 223 judul buku pilihan dari berbagai penerbit. LBF adalah ajang jual beli rights buku. LBF diramaikan 25.000 pelaku industri dari 124 negara. Selain itu, juga digelar acara diskusi dan pameran foto. “Stand Indonesia terletak di corner dengan lemari buku di sisi-sisi tembok yang menampilkan buku anak-anak, sastra, dan fotografi. Ruangan terbuka di keempat sisi tembok sehingga pengunjung bisa mengalir dari berbagai arah,” kata Agustinus. Pengalaman Lebih Berharga Ketimbang Uang Pria yang kenyang bertualang ini tak tampil sendirian, melainkan bersama Elizabeth Pisani, penulis Indonesia Etc. [...]

April 17, 2015 // 9 Comments

CNN Indonesia: Cengkeram Penulis Indonesia di Eropa Makin Kuat

Vega Probo, CNN Indonesia Selasa, 14/04/2015 16:10 WIB   Jakarta, CNN Indonesia — Hanya segelintir penulis Indonesia yang karya-karyanya dikenal di luar negeri. Sebut saja, Pramoedya Ananta Toer. Namun kini, agaknya angin sejuk tengah berembus membawa nama-nama penulis baru ke daratan Eropa. Dua penulis Indonesia, Eka Kurniawan dan Agustinus Wibowo, turut berpartisipasi di London Book Fair di London, Inggris, pada 14-16 April 2015. Nama yang disebut terakhir ini dikenal lewat buku Selimut Debut, Garis Batas, dan Titik Nol. “Saya ada talkshow soal travel writing Indonesia dan pameran foto Melihat Dunia dari Lensa Orang Indonesia,” kata Agustinus kepada CNN Indonesia melalui pesan singkat, hari ini (14/4). “Kegiatan saya nanti pas hari terakhir, 16 April.” Saat ini, Agustinus mengaku sedang berkeliling arena bersama rombongan Indonesia. Selain Eka dan Agustinus, juga turut Desiree Sitompoel (seniman dan kolektor cangkir), Haidar Bagir (cendekiawan dan penulis), Putut Widjanarko (Penerbit Mizan),  Lucya Andam Dewi (Presiden IKAPI), serta Sari Meutia (CEO Mizan Publishing, Koordinator Promosi dan Publikasi Komite Nasional Indonesia di London Book Fair). Eka dikenal lewat buku Lelaki Harimau yang telah diterbitkan oleh Verso UK dengan judul Man Tiger. Desiree meluncurkan buku SophisTEAcation-An Anthology of Porcelain Teacups Collecting, yang ditulis oleh Arlyn Lawrence. Haidar, Putut dan Lucya [...]

April 14, 2015 // 0 Comments

Hipwee: Agustinus Wibowo, Si Penembus Garis Batas dan Catatan Perjalanan yang Tak Melulu Indah

Danar Mustofa | Feb 3, 2015 Hipwee “Bagi saya perjalanan bukan lagi gaya hidup. Tapi perjalanan adalah kehidupan yang sesungguhnya.” Agustinus Wibowo Maraknya tren traveling memunculkan banyak penulis catatan perjalanan dengan gayanya masing-masing. Ada yang kocak, menjual tempat-tempat indah, sampai yang gemar menceritakan proses menemukan diri yang ia rasakan selama perjalanan. Ada satu pejalan Indonesia yang berbeda dari itu semua — Agustinus Wibowo namanya. Ia memilih berjalan ke negeri-negeri penuh konflik, tinggal bertahun-tahun di sana, mempelajari bahasanya, menyelundup dari satu perbatasan ke perbatasan lain tanpa visa demi satu hal: menjadi manusia.   Berbeda dengan pejalan lain yang mengunjungi destinasi indah semata, Agustinus justru pergi ke tempat-tempat yang dihindari orang karena ketidakamanannya Bicara soal pejalan yang sekarang naik daun tentu membuat pikiran kita terbang pada destinasi eksotis yang sudah tersohor. Eropa, Amerika, New Zealand, Singapura, Jepang, sampai Australia jadi destinasi favorit the so called traveler untuk melangkahkan kaki. Namun, apa yang akan kalian pikirkan ketika mendengar Afghanistan, Tajikistan, Kazakhstan maupun Turkmenistan? Tak salah memang jika dalam kepala akan muncul bayangan tentang perang, bom, dan huru-hara yang sering terjadi di sana. Sebab seluruh pemberitaan di media lain mengabarkan tentang hal yang serupa. Namun pernahkah kalian mendengar tentang pegunungan Pamir, maupun lembah Bamiyan yang [...]

February 3, 2015 // 0 Comments

To Live 活着 by Yu Hua 余华 (Penerjemah Bahasa Indonesia: Agustinus Wibowo)

To Live (活着) karya Yu Hua (余华) adalah buku terjemahan pertama saya dari bahasa Mandarin ke bahasa Indonesia, akan diterbitkan Gramedia Pustaka Utama, 7 Februari 2015.  Novel kedua karya Yu Hua yang saya terjemahkan, Kisah Pedagang Darah (许三观卖血记) juga akan segera terbit setelah ini.   Buku peraih penghargaan yang awalnya dilarang terbit lalu menjadi buku paling berpengaruh di China dekade terakhir ini. Dari seorang anak tuan tanah kaya yang menghabiskan waktu di meja judi dan ranjang pelacur, Fugui kehilangan harta dan orang-orang yang dicintainya. Dia berusaha bertahan hidup di tengah kekejaman perang saudara, absurditas Revolusi Kebudayaan, hingga bencana kelaparan yang melanda China akibat kekeliruan kebijakan Mao. Kisah tragis kehidupan seorang Fugui merangkum kengerian perjalanan sejarah negeri China di tengah ingar-bingar revolusi komunis. To Live adalah karya kontroversial salah satu novelis terbaik China yang sempat dilarang beredar di China, telah meraih berbagai penghargaan sastra internasional, difilmkan, dan telah diterjemahkan ke lebih dari 20 bahasa. Dengan kata-katanya yang sederhana namun bergemuruh dan menggugah, Yu Hua bercerita tentang sebuah China. Yang begitu nyata, tanpa basa-basi.   Purnakata dari Penerjemah Berhidup demi Hidup Saya menemukan tubuh nenek saya terbujur dalam peti mati kecil, matanya terpejam, bagai dalam tidur yang begitu damai. Cuma satu peti [...]

February 3, 2015 // 18 Comments

[VIDEO] Net TV (2014): Talk Show Perjalanan minat khusus bersama Agustinus Wibowo

Indonesia Morning Show Net TV 29 December 2014: Talk Show Perjalanan minat khusus bersama Agustinus Wibowo Agustinus Wibowo not only travels, but also learning the life of the people in the regions he visits. He has visited countries like Afghanistan, Mongolia, Pakistan, and just returned from a three-month journey in Papua New Guinea, and is projecting to visit all Indonesian borders. In Indonesia Morning Show NET TV 29 December 2014, Agustinus talks about his journey and what he has learned.     Talkshow in Indonesia Morning Show program of Net TV on traveling to unusual places to learn about the life of the [...]

January 27, 2015 // 7 Comments

[VIDEO] Net TV (2014): Berwisata Sekaligus Belajar

Indonesia Morning Show Net TV 29 December 2014: Agustinus Wibowo berwisata sekaligus pelajari kehidupan daerah sekitarnya Agustinus Wibowo not only travels, but also learning the life of the people in the regions he visits. He has visited countries like Afghanistan, Mongolia, Pakistan, and just returned from a three-month journey in Papua New Guinea, and is projecting to visit all Indonesian borders. In Indonesia Morning Show NET TV 29 December 2014, Agustinus talks about his journey and what he has learned.     Talkshow in Indonesia Morning Show program of Net TV on traveling to unusual places to learn about the life of the [...]

January 24, 2015 // 5 Comments

Pikiran Rakyat (2015): Tiket Murah Dihapus, Pelesir Jalan Terus

Pikiran Rakyat 18 Januari 2015 Tiket Murah Dihapus, Pelesir Jalan Terus Endah Asih SAATNYA berlibur. Setelah berselancar di dunia maya, sebuah destinasi baru yang eksotis di belahan lain nusantara berseliweran di kepala. Tinggal mencari tiket pesawat dengan harga miring lalu akomodasi nyaman dengan harga terendah di berbagai situs pembanding. Jadwal cuti tak lupa segera disusun. Oh iya, ucapan selamat tinggal harus dilayangkan pada promo tiket pesawat murah meriah. Ah, jadi berlibur atau tidak, ya?   JADI, dong! Aturan baru Kementerian Perhubungan yang menetapkan tarif batas bawah sebesar 40% dari tarif batas atas untuk penerbangan domestik boleh saja masih menuai banyak protes. Pro dan kontranya masih nyaring terdengar hingga kini. Apalagi, tiket pesawat adalah hal terpenting, selain akomodasi dan konsumsi saat melakukan perjalanan. Buat banyak pejalan mandiri dengan dana minim atau akrab di telinga dengan sebutan backpacker, aturan itu cukup mencekik. Namun, mengapa animo backpacking juga harus ikut tercekik? Mari sejenak tengok backpacking dari sudut pandang sejarah. Perjalanan backpacker yang terlacak dimulai dengan era hippie pada 1970-an. Lewat dana yang sangat terbatas, kaum hippie melakukan perjalanan darat dari Eropa sampai India. Foto: AGUSTINUS Wibowo bersama penduduk Papua Nugini. Saat memulai “backpacking” 14 tahun lalu, Agustinus belum mengenal tiket penerbangan murah. Hal [...]

January 18, 2015 // 4 Comments

CNN Indonesia: Tokoh Indonesia Penguasa Banyak Bahasa

  Windratie, CNN Indonesia Kamis, 06/11/2014 13:06 WIB Bangsa ini pernah memiliki putra bangsa dengan kemampuan bahasa yang mencengangkan. Gayatri Wailissa namanya. Sampai akhirnya hayatnya pada 23 Oktober lalu, setidaknya dia menguasai hingga 14 bahasa asing. Indonesia berduka kehilangan seorang polyglot terbaik bangsa.Kemampuan berbahasa asing sebaiknya dimiliki oleh para pemimpin bangsa. Kemampuan berbahasa akan membuat diplomasi antarnegara terjalin baik. Apa jadinya, jika pemimpin bangsa tidak menguasai bahasa internasional? Itu terjadi pada Presiden RI ke-7 Joko Widodo yang kemampuan bahasa asingnya diragukan banyak pihak. Dalam sejarah bangsa kita mengenal negarawan-negarawan yang menguasai setidaknya lima bahasa. Mereka disebut dengan polyglot. Bisa jadi mereka termasuk kategori orang-orang genius. Namun, dalam perjalanannya lima tokoh di bawah ini tidak begitu saja dapat menguasai banyak bahasa. Ada banyak faktor menyertainya. Kecintaan besar terhadap buku dan sastra, serta keingintahuan untuk menjelajahi dunia menjadi salah satu penyebab. Dari ketekunan dan kedisiplinan negarawan dan tokoh bangsa di bawah ini kita tahu bahwa polyglot bukan keajaiban tapi ilmu yang digali. Agus Salim Lelaki kelahiran Agam, Sumatera Barat, ini adalah negarawan dengan otak cemerlang. Dia banyak dipuji karena kemahirannya menguasai banyak bahasa. Bahasa Belanda Agus Salim dipelajari pada saat beliau di kapal laut dalam perjalanan menuju Belanda. Dalam sejarah, Agus Salim [...]

November 6, 2014 // 11 Comments

TribunNews (2014): Agustinus Wibowo Mewakili Indonesia di Byron Bay Writers Festival

Inspirasi Agustinus Wibowo Mewakili Indonesia di Byron Bay Writers Festival Senin, 4 Agustus 2014 18:02 WIB http://www.tribunnews.com/lifestyle/2014/08/04/agustinus-wibowo-mewakili-indonesia-di-byron-bay-writers-festival TRIBUNNEWS.COM, NEW SOUTH WALES – Penulis perjalanan Agustinus Wibowo mendapat kehormatan untuk mewakili Indonesia dalam festival penulis internasional Byron Bay Writers Festival (BBWF) yang digelar 1-3 Agustus 2014 di Byron Bay, New South Wales, Australia. Setiap tahun BBWF, yang merupakan salah satu perhelatan sastra tahunan terbesar di Australia, selalu menjalin kerja sama dengan Ubud Readers and Writers Festival (UWRF) yang rutin digelar di Bali. Oleh karenanya, BBWF selalu menyediakan kesempatan bagi penulis muda Indonesia maupun Asia untuk tampil di forum internasional ini. Penulis Indonesia yang pernah mendapat kehormatan untuk menjadi pembicara di ajang BBWF ini antara lain Andrea Hirata dan Ahmad Fuadi, penulis trilogi Negeri 5 Menara. Dalam peta sastra di Indonesia, Agustinus Wibowo dikenal sebagai perintis penulisan sastra perjalanan dengan menggunakan gaya narasi. Diawali dengan karyanya Selimut Debu (2010) yang mengisahkan petualangannya di negeri perang Afghanistan, dilanjutkan dengan Garis Batas (2012) yang merupakan buku catatan perjalanannya di Asia Tengah, dan kemudian Titik Nol (2013) memoar tentang perjuangan ibunya menghadapi kanker sekaligus bagaimana dia memaknai perjalanan hidup. Selain menjadi pembicara dalam beberapa panel [...]

August 5, 2014 // 11 Comments

Tentang Workshop A CREATIVE WRITING CLASS ON #YourJourney Gramedia 14 Juni 2014

Teman-teman penulis, pembaca, dan pencinta tulisan perjalanan: Pada 14 Juni ini, Gramedia Pustaka Utama akan mengadakan workshop dan seminar A CREATIVE WRITING CLASS ON #YourJourney, dengan pembicara saya sendiri, Agustinus Wibowo. Acara ini akan digelar dalam satu hari saja, dari pukul 9:00 WIB sampai 16:00 WIB yang akan dibagi menjadi tiga sesi. Pada zaman sekarang ini, semakin banyak orang melakukan perjalanan dan semakin banyak orang yang menuliskannya. Tetapi, tidak banyak tulisan perjalanan mampu meninggalkan kesan di hati pembaca. Kamu mungkin pernah mencoba menuliskan pengalaman perjalananmu, atau pengalaman hidupmu, tetapi sering kebingungan sampai di tengah-tengah karena tidak tahu bagaimana harus menyelesaikannya? Atau kamu merasa ceritanya jauh lebih membosankan dari perjalanan seru yang kamu alami? Atau, kamu pernah mencoba memasukkan data-data untuk memperkaya tulisanmu, tetapi malah jadinya seperti artikel Wikipedia? Kamu tidak sendiri. Workshop ini akan membahas apa itu tulisan perjalanan, bagaimana sejarahnya, dan bagaimana menggunakan teknik bercerita untuk menghasilkan tulisan perjalanan yang kuat. Teknik nonfiksi kreatif ini bukan hanya bisa dipakai untuk menulis tulisan perjalanan saja, tetapi juga memori perjalanan hidup (memoar) ataupun pelaporan pewartaan (jurnalisme sastrawi). Teknik-teknik dan berbagai tips praktis ini akan membuat tulisanmu hidup dan lincah seperti halnya novel fiksi, walaupun semua yang kamu sampaikan adalah kisah nyata [...]

June 9, 2014 // 0 Comments

Eramadina (2014): Menemukan Kembali Makna Perjalanan yang Terabaikan

http://eramadina.com/menemukan-kembali-makna-perjalanan-yang-terabaikan/ Judul buku : Titik Nol; Makna sebuah Perjalanan Penulis : Agustinus Wibowo Penerbit : Gramedia Pustaka Tahun terbit : 2013 ISBN : 978-979-22-9271-8 Tebal buku : xi +552 halaman Banyak orang yang mengelana begitu jauh, menyeberangi lautan, melewati daratan mendaki pegunungan namun dari semuanya yang mereka lakukan tidak pernah menemukan makna dari suatu perjalanan. Seakan perjalanan yang dirasakan hanya terhabiskan dengan sensasi berfoto, makan-makan, yang menjadi sekedar kumpulan kisah dan deretan foto yang bisa dipamerkan kepada orang lain. Dari sinilah timbul pertanyaan sesungguhnya apa yang dicari oleh para pejalan (Traveller)? Melalui untaian kisah pengalaman perjalanan seorang lelaki muda bernama Agustinus Wibowo ini kiranya sangat tepat untuk menjawab pertanyaan tersebut, dengan segala catatan pengalaman yang penuh dengan teka-teki, hingga menemukan satu demi satu makna dibalik perjalanan yang selama ini terabaikan. Menurut Agustinus sesungguhnya setiap pejalan punya tujuannya sendiri-sendiri. Setiap pejalan punya satu titik yang ingin dicapainya, punya mimpi yang ingin diraihnya dan punya makna yang ingin ditelusurinya sadar ataupun tidak. Dalam bukunya yang berjudul Titik Nol: Makna Sebuah Perjalanan adalah sebuah catatan tentang perjalanan panjang seorang lelaki muda bernama Agustinus Wibowo. Selama 10 tahun Agus meninggalkan Lumajang, dimulai dari menuntut ilmu di Beijing hingga kemudian [...]

March 15, 2014 // 0 Comments

1 2 3 4 5 6 11