Dome 8 Oktober 2014: OPM Juga Manusia (1)
Sekilas, Dome tidak tampak berbeda dengan kebanyakan desa di Western Province, Papua Nugini: terbelakang, nyaris tanpa sentuhan pembangunan apa pun. Tetapi di sini para pengungsi separatis Organisasi Papua Merdeka (OPM) dari Papua Indonesia hidup berdampingan dengan penduduk lokal Papua Nugini. Dan mereka sama sekali tidak bisa dikatakan akur. Dome tidak terlalu terpencil. Untuk mencapai Dome, orang bisa menumpang minibus yang melintasi jalan utama yang menghubungkan kota besar Kiunga dengan Tabubil, kota pertambangan nan makmur di pegunungan utara. Ini sebuah jalan berdebu bergerunjal dan memualkan, yang di negeri ini sudah disebut sebagai highway. Dua jam perjalanan kemudian, kita mesti meninggalkan jalan utama, berbelok ke barat, sampai ke tepi sungai Ok Tedi, di mana kita mesti menumpang perahu untuk menyeberangi sungai keruh dan beracun itu untuk mencapai Dome. Desa Dome terbelah dua. Desa asal, yang dijuluki sebagai Dome-1, dihuni penduduk warga Papua Nugini, terletak di tepi sungai. Sedangkan permukiman para pengungsi OPM, kini dijuluki sebagai Dome-2, terletak di belakangnya, jauh dari sungai. Garis batas pemisah keduanya adalah sebuah tanah lapang yang berfungsi sebagai pasar. Walaupun masih di desa yang sama, mayoritas berbicara bahasa Yomgom yang sama, memiliki hubungan kekerabatan dari nenek moyang yang sama, dan telah hidup berdampingan selama tiga puluh tahun, [...]