Recommended

meditasi

Saya pun Perlu Healing

Tak terasa, waktu di tahun 2022 ini berlalu secepat kilat. Dan jujur, hidup saya terasa hampa. Saya sebenarnya mengawali tahun ini dengan semangat tinggi. Keheningan retret meditasi memberi saya banyak inspirasi, dan saya sepertinya telah menggenggam kebebasan finansial dengan investasi saham saya. Tetapi semua itu seperti dibalik dalam seketika. Hanya dalam beberapa minggu, profit yang semula +30% berubah menjadi rugi -45%. Harus saya akui, itu pukulan yang cukup berat, menguras waktu dan pikiran saya untuk berusaha mengembalikan kerugian. Namun, semakin saya mencoba, semakin saya terjerat dalam lingkaran setan yang tidak ada habisnya. Hingga saya menyadari, yang saya kehilangan bukan hanya uang, tetapi yang paling berharga: waktu. Pandemi dan efek digitalisasi yang terlalu pesat ini memang mengubah total hidup saya. Dari yang dulu suka berkelana dan mengeksplorasi dunia, kini kehidupan saya terpaku di rumah, memelototi grafik dan angka. Saya terpenjara, dan penjara saya sesungguhnya adalah pikiran saya sendiri. Belakangan ini saya banyak bermeditasi dan berkontemplasi untuk penyembuhan diri. Tahapan pertama penyembuhan adalah menyadari ada yang salah, kemudian menemukan apa yang salah, baru kemudian menyembuhkannya. Semua pukulan ini semakin membuat saya memahami filosofi ANICCA. Segala sesuatu pasti berubah. Segala sesuatu tiada abadi. Melepaskan diri dari kemelekatan adalah kunci kebahagiaan. Dalam perjalanan spiritual [...]

July 28, 2022 // 5 Comments

Jalan Panjang Melatih Kesadaran Pikiran

Saya duduk memejamkan mata, berkonsentrasi mengamati napas. Seekor semut, entah dari mana datangnya, perlahan merayapi kepala saya, lalu turun ke atas daun telinga, dan berbelok ke alis mata. Saya tidak membuka mata sama sekali, tapi saya yakin itu ulah semut. Saya bisa merasakan entakan setiap kaki mungilnya. Rasa gatal merambat, mengikuti jejak semut itu merayapi kulit. Sungguh besar godaan dalam diri saya untuk mengangkat tangan, mengibaskannya untuk mengusir semut itu pergi. Tetapi saya semakin teguh memejamkan mata, berjuang keras untuk tidak menggerakkan tangan atau bagian tubuh mana pun juga. Ini adalah perjuangan biasa dalam bermeditasi. Pagi itu, saya akhirnya berhasil melewati satu jam penuh tanpa bergerak sama sekali. Semut itu adalah guru bagi saya, yang melatih tekad kuat dan kesabaran saya. Tentu pengalaman saya ini tidak ada apa-apanya dibandingkan para biksu Buddhis Theravada di Thailand. Saya dengar mereka lazim bermeditasi di tengah hutan rimba, dan bisa tetap duduk tanpa bereaksi sekalipun badan mereka digerayangi ular atau diendus singa. Tujuan utama meditasi adalah untuk mencapai kebahagiaan. Tapi di mana letak bahagianya duduk diam berjam-jam tanpa bergerak sama sekali? Bukankah ini lebih terlihat seperti penyiksaan diri daripada pencarian kebahagiaan? Meditasi yang saya praktikkan adalah teknik Vipassana, yang dalam bahasa Pali namanya berarti [...]

January 5, 2022 // 0 Comments