Recommended

Pamiri

Garis Batas 13: Negeri Para Penganggur

Jalanan Vrang yang lengang, di mana mayoritas penduduknya adalah pengangguran. (Agustinus Wibowo) Berjalan-jalan di Tajikistan memang tidak mudah. Angkutan umum sangkat jarang, karena harga BBM sudah tidak terjangkau lagi oleh penduduk. Di sini hukumnya, semakin tinggi tempatnya, semakin mahal harga bensinnya. Tidak ada yang tahu kapan angkutan akan lewat. Sehari penuh mungkin hanya dua saja yang melintasi desa ini. Itu pun biasanya sudah penuh sesak. Hari ini saya berencana pergi ke desa Vrang, 5 kilometer jauhnya dari Tughoz. Tetapi sudah tiga jam lebih menunggu, tidak ada juga yang lewat. Sambil menunggu, saya mengunjungi rumah sakit di desa itu. Dokter Akhmed yang bekerja sebagai dokter kepala mempersilakan saya masuk. Bahkan desa terpencil seperti ini punya rumah sakit yang bagus. Infrastruktur di Tajikistan memang lebih bagus daripada di Indonesia. Tetapi gaji dokter Akhmed hanya 50 Somoni saja, sekitar 15 dolar, per bulan. Di Jakarta pengemis pun pendapatannya lebih besar dari ini. Dengan uang segitu di Tajikistan memang tidak akan membawanya ke mana-mana. Tetapi ia bangga dengan pekerjaannya, yang jauh lebih terhormat daripada mengemis. Dokter Akhmed bahkan menjerang teh untuk saya, tetapi belum sempat saya minum, saya sudah harus melompat ke angkutan desa yang baru saja melintas. Vrang hanya 5 kilometer saja, tetapi [...]

June 6, 2013 // 1 Comment

Tughoz – Aliboy Family Aliboy family

The Aliboy family His name is Tuloev Aliboy Jumakhanovich, an unemployed man who sometimes work as driver, 33 years old. He greeted me, “We, Ismailis, dont go for hajj in Mecca. We dont waste our money for hajj. But our leader says, providing shelter and food for poor traveller, the mosafers, that is our hajj pilgrimage.” That is the reason of the hospitality of the Ismailis. No matter that there is no even wheat to make bread, being hospitable to a guest is compulsory. Aliboy sheltered me in his traditional house. There were his old father, Jumakhan, 72 years old, the old mother, sisters, cousins, and children in his little house. People of the Pamir are said to have long ages, like Jumakhan’s grand father who lived until 120 years old of age. Maybe it was because of the pure water. Aliboy had no job, even though he had a car. Here we could observe how live reduced dramatically to its modest form since the breakaway of the USSR. From a car owner to be an unemployed whou couldnt sustain sufficient income for basic needs, life have never been easy afterwards. The situation in Tajikistan was much worsened by the [...]

October 24, 2006 // 0 Comments