TourismNews (2013): Titik Nol, Pemaknaan Sebuah Perjalanan
http://tourismnews.co.id/category/books/titik-nol-pemaknaan-sebuah-perjalanan
March 2013
TourismNews
Agustinus Wibowo kembali menghadirkan cerita perjalanannya. Setelah Selimut debu pada tahun 2010 dan Garis Batas pada tahun 2011 kini setelah 2 tahun proses penulisannya, hadir buku ketiganya, Titik Nol.
Diluncurkan beberapa waktu lalu di toko buku Kinokuniya Plaza Senayan, Jakarta, Buku Titik Nol sebenarnya sudah jual ke khalayak umum sejak tanggal 21 Februari 2013 dan sampai peluncurkannya telah mengalami cetak ulang.
Agustinus Wibowo memulai perjalanannya sebagai perjalanan wisata backpacking biasa ke tempat-tempat wisata dunia. Dari China ia memulai perjalanan backpackingnya ke Afrika Selatan lewat jalan darat. Dengan bermodalkan 2000 Dollar Amerika, pria asal Surabaya ini memulai perjalanannya dengan menyelundup ke Tibet.
Dari Tibet dilanjutkan ke Nepal, India, Pakistan dan Afganistan. Di negeri konflik bersenjata ini ia sempat tinggal 3 tahun sebagai volunteer. Kemudia dilanjutkan ke negara – negara pecahan Uni Soviet, Mulai Turkmenistan, Tajikistan, Ubekistan dan negara-negara Stan lainnya.
Catatan perjalannya itu dibagi ke masyarakat Indonesia pertama-tama melalui cerita bersambung di Kompas.com. Dengan gaya penceritaan non fiksi secara bertutur namun bergaya sastrawi, cerita perjalannya menjadi lebih dari sekedar wisata, menjadi kisah pribadi memaknai kemanusiaan melalui orang-orang, budaya dan bangsa yang ia temuinya.
Titik Nol diambil dari hasil perenungannya dari perjalannya selama ini. “ Seperti angka Nol yang bulat sempurna, seperti juga perjalanan itu sendiri, dari titik awal lalu kembali ke titik awal lagi, “ ujar Agustinus.
Buku setebal 552 halaman ini dijual dengan harga 98.000 Rupiah. Dalam proses penulisannya memerlukan waktu 2 tahun dan 15 kali penggantian plot. Akhirnya disajikan melalui 2 plot yang berbeda antara percakapan dengan ibunya dan kisah perjalannya. (ferry)
Leave a comment